Selasa, 13 November 2012

Menikmati Hidup di Umur 40 Tahun

Ketika umur sudah berkepala empat,lewat sudahlah masa muda kita.Secara umur kita sudah layak disebut dan menyandang sebagai manusia dewasa.Meskipun tidak menjamin kepribadian setiap orang berumur sekian menjadi turut dewasa pula.

Bahkan banyak pendapat kedewasaan itu adalah pilihan,buka melulu hanya karena seseorang telah berumur dan berusia "tua".Setuju dan sepakat tentang ini,namun dengan usia semakin "Tua" setidak-tidaknya pengalaman hidup akan lebih banyak dibanding dengan yang masih muda usia.

Sudah sepantasnya yang berumur dan yang duluan hidup di dunia lebih banyak,menjadi lebih matang dan dewasa dalam berpikir dan bertindak.Termasuk dalam menyikapi kehidupan ini,baik sebagai pribadi ataupun sebagai makhluk sosial dan sebagai bagian dari makhluk hidup di jagat raya ini.

Sebagai pribadi,saya sendiri sisa dua bulan lagi pas menginjak usia 40 tahun penuh.Sangat terasa singkat menapaki kehidupan ini.Terasa baru kemarin sore saya memakai pakaian seragam merah dan putih sebagai anak SDN di kampungku,lalu berseragam Putih Biru SMP,seragam SMA dan selanjutnya masa remaja yang selalu membawa Ransel,sepatu kets dan celana jeans jika pergi kemana-mana atau ke kampus, ketika ada sedikit kesempatan saya belajar menambah ilmu setelah SMA,walaupun hanya satu tahun saja.

Saat itu tahun 1980-1992,ah rasanya baru saja hari kemarin peristiwa-peristiwa itu.Termasuk masa muda anda juga bukan..? Lalu masih ingat kalau saya,menenteng map dari pintu ke pintu perusahaan,kasak-kusuk Ayah dan saudara mencari lowongan PNS atau pekerjaan di instansi atau perusahaan mereka,untuk mencari lowongan kerja buat saya.

Lalu masih ingat ketika sibuk mencari rumah kontrakan buat nginap ketika mendapat pekerjaan baru,di tempat baru.Ketika betapa girangnya mendapatkan gaji pertama dalam hidup sebagai hasil keringat sendiri.Masih ingat dengan gaji pertama itu kita bisa menraktir saudara,ayah dan ibu,bahkan menraktir sahabat dekat makan-makan dan tertawa lepas tanpa beban,senang,gembira menikmati hasil keringat satu bulan pertama bekerja.

Lalu betapa tegangnya ketika akan menikah dengan pilihan hidup kita.Betapa bahagianya ketika mendengar kabar bahwa isteri kita hamil dan lancar melahirkan.Betapa bangganya diri kita bisa menjadi Ayah dan orang tua dari anak-anak kita.

Lalu dan lalu terus berlalu semua rangkaian peristiwa kehidupan,dari menit ke jam-jam berikutnya,sampai usia terus bertambah tua.Alhamdulillah bisa sampai ke usia 40 tahun hingga saat ini.

Tidak merasa lelah walau dalam perjalanan itu kadang banyak kerikil-kerikil tajam menghadang.Banyak sandungan-sandungan hidup yang bahkan dramatis dan sesekali malahan tragis,banyak tantangan yang berat terlewati di sepanjang perjalanan.Bahkan banyak cerita pilu dan sedih di riwayat hidup yang lalu.Semuanya ketika dikenang saat ini,usia hampir 40 tahun adalah indah saja,menurut saya.

Berusaha untuk menikmatinya saat ini,berusaha untuk menghayati lebih dalam arti semuanya.Berusaha lebih baik menjalani kehidupan ke depannya,dengan melihat dan mengambil semua hikmah masa lalu.

***

Ketika usia sudah beranjak dan terus menurun menukik menuju senja menuju alam kubur,saya merasakan ada semangat hidup yang lain.

Ada makna hidup kita yang lain,selain hanya nafsu mengejar dunia.Ya,ada rasa dan aroma kehidupan yang lebih bermakna dari masa sebelumnya.Rasa dan makna hakikat kehidupan.Tak bisa saya ungkap di tulisan,mungkin rekan pembaca yang sudah sama di usia 40 tahun akan merasakan hal yang sama dengan saya.

Ada rasa kehidupan baru yang lain daripada rasa hidup sebelum 40 tahun.

Sudah selayaknya menurut orang tua dan orang-orang bijak,saat seperti ini memikirkan dan mengamalkan prinsip hidup bahwa semua yang kita lakukan sehari-hari adalah semata-mata untuk Ibadah.

Yang dalam prakteknya bisa berupa,pengabdian kepada sesama teman hidup,sesama makhuk Tuhan,pengabdian kepada alam sekitar dengan banyak menebar manfaat,banyak menebar benih-benih pahala untuk hari kemudian sesudah mati.

Menikmati apa yang sudah Tuhan berikan hingga saat ini.memikirkan kematian,memikirkan masa depan generasi kita,anak-anak kita,cucu-cucu kita sebagai generasi penerus darah dan keturunan kita.Bermanfaat bagi sebanyak-banyak sesama,bukan malah sebaliknya,semakin tua semakin mencari banyak musuh dan banyak pembawa masalah.Nauzdubilah minzdalik.

Dan tentu saja menjadikan semua hal gerak hidup ini sebagai niat dan bentuk Ibadah,sebagai pengabdian dan rasa syukur kepada Tuhan.

Ditambah dengan terus mendampingi niat ibadah itu oleh perbuatan-perbuatan "pertaubatan" akan dosa-dosa masa lalu,membereskan yang tidak beres di masa lalu,meluruskan segala yang bengkok di masa muda,dan menata terus kehidupanlahiriah dan mental spiritual lebih baik dari masa muda.

Secara semangat keyakinan,usia kepala empat adalah usia menjelang senja,usia yang sebentar lagi akan condong ke ufuk barat.Sebentar lagi kita akan MATI.

Saatnya taubat nasuha,saatnya menebar kebaikan,menata diri,saatnya tahu diri,saatnya sadar diri dan saatnya mensyukuri bahwa masih ada kesempatan bartaubat dan menikmati kehidupan hingga umur lebih dari empat puluh tahun.

Semoga kita semua meninggal dalam keadaan khusnul khatimah,dan bisa memanfaatkan kesempatan Taubat dan beribadah lebih banyak dan lebih baik.Sebelum diri kita meninggalkan dunia fana ini.Khusnul khatimah,(berakhlak lebih baik di ujung kehidupan).Amin.

Salam silaturahmi.terima kasih telah selalu membaca.

0 comments: