Peribahasa bijak ini terus menganggu pikiran saya,ada bunyi peribahasa lain yang maknanya hampir sama,"Jika kita menanam cabai tidak mungkin memanen mentimun".Atau banyak peribahasa senada yang inti artinya sama,yaitu jika mau buah dan hasilnya yang baik tentu harus menanam kebaikan,pun sebaliknya jika kita menanam keburukan,niscaya akan memanen keburukan pula di akhirnya.
Dalam sehari-hari kadang kita bisa melihat peribahasa ini tidak serta merta menjadi nyata,paling tidak terlihat dan terasa tidak nyata jika kita menanam suatu kebaikan kepada seseorang,lalu dengan kontan akan mendapat balasan baik lagi dari orang yang kita beri kebaikan tadi.
Kadangkala buah atau balasan yang kita dapatkan dari yang kita kasih kebaikan malah membalas dengan keburukan.Itu dalam kondisi sempit orang perorang,dalam kasus-kasus khusus dunia kecil kita.
Tetapi jika mau terus menghayati dan menyimak dunia yang lebih luas,maka akan terbukti bahwa : Jika kita menaman Gandum,sudah pasti kita akan mendapat Gandum,memanen gandum.Jika berbuat kebaikan maka balasan kebaikan akan kita dapatkan.
Meskipun dalam pergaulan sosial terutama,tidak selalu harus mendapat balasan kebaikannya dari orang yang bersangkutan.
Misalnya,kita berbuat sopan santun kepada Tuan X,tapi malah Tuan X menghina dan melecehkan kita.Kita berbuat jasa menolong Nyonya N,malah nyonya ini berbuat jahat kepada kita.Kondisi begini bisa saja terjadi dalam pergaulan,dalam kehidupan bermasyarakat kita baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Tetapi bagi yang yakin hukun alam,terutama bagi yang muslim sudah tertulis dalam Kitab Suci Al-Quran yang intinya sbb :....Allah akan membalas suatu kebaikan meskipun kebaikan itu hanya sebesar biji sawi..sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat akan dibalas Allah dan diperhitungkan sebagai amal baik..."Pun sebaliknya.
Kita berbuat baik kepada Tuan A,bisa saja Tuan A secara kontan tidak bisa membalasnya saat itu,akan tetapi perbuatan baik anda akan dibalas Tuhan lewat jalan syariat yang lain.Mungkin saja akan dibalas melalui Tuan B,Tuan C,Tuan D,Nyonya A,B,C dst.Dan darimana saja,atau dari siapa saja,bisa juga dalam bentuk kesehatan dan keselamatan diri kita atau dari berbagai jalan yang hanya Allah yang Maha Tahu.
Berbuat baik akan menuai dan memanen kebaikan pula,berbuat jahat kepada seseorang maka akan menuai kejahatan pula dari segala jalan dan bentuk serta macamnya.Hukum alam demikian adanya.
Mau menuai dan memanen gandum..? Maka tanamlah gandum.Mau kebaikan maka banyaklah menanam kebaikan jangan menaman keburukan dan kejahatan.Hukum karma,hukum siksa dan hukum sebab akibat selama kita hidup pasti berlaku.Bahkan perhitungannya bisa sampai ke alam ahirat nanti.
Jadi mungkin harus kita sadari,ketika saat ini kita sedang dikhianati teman,dijahati orang,dihina orang atau sedang mendapatkan berbagai kejahatan dan keburukan,itu semua adalah buah adari amal kita di masa lalu.Kita suatu waktu di masa lalu pernah menanam keburukan kepada sesama,kepada alam ini.
Atau sebaliknya,saat ini kita sedang mendapat anugerah,sedang mendapat kebaikan itu pun semua adalah semata-mata hasil 'kita menanam kebaikan di masa lalu kita".
Lahiriahnya adalah hasil amal buruk dan baik kita di masa lalu,hakikatnya adalah balasa Tuhan kepada amal dan perbuatan masa lalu kita.
Wallahualam,salam silaturahmi.
Dalam sehari-hari kadang kita bisa melihat peribahasa ini tidak serta merta menjadi nyata,paling tidak terlihat dan terasa tidak nyata jika kita menanam suatu kebaikan kepada seseorang,lalu dengan kontan akan mendapat balasan baik lagi dari orang yang kita beri kebaikan tadi.
Kadangkala buah atau balasan yang kita dapatkan dari yang kita kasih kebaikan malah membalas dengan keburukan.Itu dalam kondisi sempit orang perorang,dalam kasus-kasus khusus dunia kecil kita.
Tetapi jika mau terus menghayati dan menyimak dunia yang lebih luas,maka akan terbukti bahwa : Jika kita menaman Gandum,sudah pasti kita akan mendapat Gandum,memanen gandum.Jika berbuat kebaikan maka balasan kebaikan akan kita dapatkan.
Meskipun dalam pergaulan sosial terutama,tidak selalu harus mendapat balasan kebaikannya dari orang yang bersangkutan.
Misalnya,kita berbuat sopan santun kepada Tuan X,tapi malah Tuan X menghina dan melecehkan kita.Kita berbuat jasa menolong Nyonya N,malah nyonya ini berbuat jahat kepada kita.Kondisi begini bisa saja terjadi dalam pergaulan,dalam kehidupan bermasyarakat kita baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Tetapi bagi yang yakin hukun alam,terutama bagi yang muslim sudah tertulis dalam Kitab Suci Al-Quran yang intinya sbb :....Allah akan membalas suatu kebaikan meskipun kebaikan itu hanya sebesar biji sawi..sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat akan dibalas Allah dan diperhitungkan sebagai amal baik..."Pun sebaliknya.
Kita berbuat baik kepada Tuan A,bisa saja Tuan A secara kontan tidak bisa membalasnya saat itu,akan tetapi perbuatan baik anda akan dibalas Tuhan lewat jalan syariat yang lain.Mungkin saja akan dibalas melalui Tuan B,Tuan C,Tuan D,Nyonya A,B,C dst.Dan darimana saja,atau dari siapa saja,bisa juga dalam bentuk kesehatan dan keselamatan diri kita atau dari berbagai jalan yang hanya Allah yang Maha Tahu.
Berbuat baik akan menuai dan memanen kebaikan pula,berbuat jahat kepada seseorang maka akan menuai kejahatan pula dari segala jalan dan bentuk serta macamnya.Hukum alam demikian adanya.
Mau menuai dan memanen gandum..? Maka tanamlah gandum.Mau kebaikan maka banyaklah menanam kebaikan jangan menaman keburukan dan kejahatan.Hukum karma,hukum siksa dan hukum sebab akibat selama kita hidup pasti berlaku.Bahkan perhitungannya bisa sampai ke alam ahirat nanti.
Jadi mungkin harus kita sadari,ketika saat ini kita sedang dikhianati teman,dijahati orang,dihina orang atau sedang mendapatkan berbagai kejahatan dan keburukan,itu semua adalah buah adari amal kita di masa lalu.Kita suatu waktu di masa lalu pernah menanam keburukan kepada sesama,kepada alam ini.
Atau sebaliknya,saat ini kita sedang mendapat anugerah,sedang mendapat kebaikan itu pun semua adalah semata-mata hasil 'kita menanam kebaikan di masa lalu kita".
Lahiriahnya adalah hasil amal buruk dan baik kita di masa lalu,hakikatnya adalah balasa Tuhan kepada amal dan perbuatan masa lalu kita.
Wallahualam,salam silaturahmi.
0 comments:
Posting Komentar