Ilustrasi:flickr.com |
Misalnya ada Pak Guru yang satu ini waktu itu,zaman saya SD era 1980 an adalah salah satu guru pavorite .Karena dari cara mengajar dan perilakunya ada banyak perbedaan dengan (maaf) guru-guru lainnya yang waktu itu kebanyakan hanya tamatan SPGC,yaitu setelah tamat SD langsung ke SPG.
Pokoknya banyak sekali perbedaan karena beiau memang sudah sarjana,dan zaman itu di wilayah kecamatan kampung saya,orang yang menggondol ijazah sarjana masih bisa dihitung dengan jari.Jadi saya bangga pernah diajar dan dibimbing beliau walau hanya satu tahun di kelas IV saja.(maaf tanpa mengecikan jasa semua guru-guru saya di semua zaman),ini hanya menulis sisi positif seorang sarjana yang pertama kali saya kenal waktu itu.
Sarjana zaman dahulu benar-benar dianggap priyayi atau menak di kampung saya,setidak-tidaknya mereka yang sarjana selain pintar,tentu saja orang tuanya pasti punya banyak harta untuk biaya kuiahnya.Biasanya orang tuanya orang yang pernah makan sekolahan juga.Biasanya gan,tidak semua memang..!
Anggapan priyayi kepada para guru,PNS.pejabat serta sarjana di kampung saya waktu itu, serasi dengan perilaku dan kepribadian mereka.Paling tidak di muka umum mereka seolah menjadi panutan dan idola serta jadi tuntunan bagi masyarakat sekitar dalam perilakunya.
Sebagai kalangan kaum berpendidikan dan berilmu,kepribadian sehari-harinya sungguh indah diperhatikan.Bahkan beberapa tingkah dan kata-katanya sering menjadi acuan dan panutan kami anak-anak muda desa waktu itu.Pun oleh masyarakat sekitar,langsung dianggap, diangkat dan dijadikan dengan sendirinya sebagai tokoh masyarakat sekaligus sebagai kebanggan daerah.
Sosok doktorandus (baca: sarjana) yang saya maksud,sungguh kelihatan sebagai profile orang yang berpendidikan,banyak ilmu pengetahuan dan linuhung.Oleh masayarakat umum dianggap serba bisa walau bukan berhubungan dengan disiplin ilmu yang diambilnya ketika kuliah ingin jadi doktorandus.
Kelihatan dari cara bersosialisasi,dari cara bicara,dari bahasa tubuh,dari sopan santun dan segala perilakunya menggambarkan kepribadian yang baik dan positif.Kepribadian mereka benar-benar menunjukkan seorang yang mempunyai intelektual yang baik.
Tidak pernah ada kata berujar tidak sopan,bahasanya tepat,bisa dijadikan sosok orang tua oleh tetangga atau masayarakat sekitar.Bahkan,seroang sarjana waktu itu di kampung saya oleh masyarakat dianggap sebagai Superman.Sang Doktorandus atau doktoranda bisa menjadi tempat konsultasi dan pemecah masalah hampir semua bidang kehidupan di kampungku.
Mereka Pak Drs dan Ibu Dra, bisa jadi seorang guru,bisa jadi seorang ulama,bisa jadi seorang pengacara atau sebagai juru penerang program pemerintah waktu itu,bisa jadi MC,bisa jadi penengah bila ada konflik horizontal,bahkan bisa dijadika wasit segala jenis olahraga ketika ada pertandingan di tingkat desa.Wah,sarjana di kampung saya pokoknya adalah orang serba bisa.
Padahal secara akdemis mereka hanya doktorandus pendidikan (ilmu keguruan) saja, tetapi secara alami mereka jadi sarjana yang super bisa,multitalenta,karena masyarakat sekitar membuatnya untuk mampu beraksi melintasi disiplin ilmunya.Dan mereka benar-benar berniat jadi orang yang berguna,ibadah dengan mengamalkan ilmu yang dimilikinya.untuk membawa manfaat bagi sebanyak-banyaknya alam semesta.
Itulah sarjana di kampung zaman dahulu.menjadi panutan,menjadi kebanggaan masyarakat,dan mereka memang berbakti mengamalkan ilmunya bahkan diluar disiplin ilmu yang sudah dimilikinya.
Dan satu hal yang saya salut dari mereka para doktorandus di kampung saya waktu itu.Kepribadiannya..! Mereka mengamalkan filosofi ilmu padi dengan baik,yaitu Semakin berisi dengan ilmu,maka mereka semakin merunduk dengan anggun dan indah,tetapi banyak dan besar manfaatnya bagi alam.Sangat jauh dari jumawa dan sombong.
Kepribadiannya sungguh mencerminkan sebagai sosok manusia yang penuh ilmu,matang,dewasa dan segala tingkah lakunya sesuai dengan predikat doktorandusnya,yaitu manusia yang mumpuni,linuwih,berani karena benar dan takut karena salah serta mereka mampu menunjukan dan mengamalkan sebagai seorang intelek sejati.
Kehadiran doktorandus dan doktoranda di kampung saya waktu itu,benar-benar mereka membawa manfaat bagi kami rakyat dan alam sekitar.Masya Allah.
Dan semua itu terjadi 20 tahun yang lalu,entahlan kalau sarjana zaman sekarang ? Mungkin lebih baik sepertinya ya ? Semoga.
0 comments:
Posting Komentar