Rabu, 20 Februari 2013

Tidak Semua Hal Harus Selalu Masuk Akal

Dalam sebuah komentarnya yang penuh falsafah nan bijak,Gede Prama menulis bahwa : "Tidak semua hal dalam kehidupan bisa dan harus kita mengerti".Lebih jauh Gede melanjutkan bahwa sejatinya dalam kehidupan hal-hal yang tidak bisa dimengerti itu berjumlah sangat banyak.

***
Dalam keseharian diri kita,kadang terjadi dimana kita sudah berbuat baik kepada seseorang tetapi ia membalasnya dengan keburukan atau kejahatan.Air susu dibalas air tuba ! Atau,mengapa seorang dokter ahli penyakit dalam malahan beliau meninggal karena sakit TBC,juga seorang ahli dan pakar ekonomi malahan banyak bangkrut dalam setiap membuka suatu usaha.

Contoh lain misalnya,mengapa orang-orang pedalaman yang suka mandi di selokan kotor dan berteman lumpur setiap hari,jauh dari kebersihan malahan badannya sehat-sehat saja,tidak pernah sakit panas atau kurap dan alergi eksim dan sebagainya.

Atau ada anak yang sedari dalam kandungan sangat baik gizi dan nutrisi makanannya tetapi setelah lahir menjadi manusia (maaf) yang IQ-nya jongkok,bodoh dan idiot.Tapi seorang yang dilahirkan di tengah orang tua miskin,kurang gizi dan nun jauh di pedalaman,setelah lahir menjadi manusia yang pintar,cerdas dan jenius.

Adapula anak yang orang tuanya ulama besar,orang saleh,intelektual malahan anaknya menjadi badung dan nakal serta jadi orang jahat.Namun sebaliknya ada anak dari orang tuanya yang disebut penjahat atau orang kurang baik malahan anaknya menajdi orang saleh dan jadi orang punya ilmu yang baik.

Atau tentang keberhasilan usaha,banyak yang hanya lulusan SR (Sekolah Rakyat) SD zaman dahulu malahan berhasil jadi orang kaya dan usahanya maju,sejak dari jadi seorang pedagang biasa hingga bisa menjadi seorang pengusaha sukses yang menebar banyak manfaat bagi sesamanya.

Tetapi sebaliknya ada orang yang sangat mengerti tentang ekonomi dan bisnis malahan sering gagal dalam dagang dan bisnisnya.Boro-boro jadi pengusaha,jadi pedagang saja sering menderita ruginya dan jadi orang tidak berhasil,padahal pendidikan yang diraihnya adalah dispilin ilmu tentang bisnis dan usaha.

Contoh lain dalam pengobatan misalnya,setelah dokter tidak bisa mengobati dan hampir putus asa dan buntu mengobati seorang pasien,maka banyak orang berobat dengan hanya mengandalkan sugesti dan berobat alternatif.Hanya di doakan saja melalu media air atau lainnya,namun tiba-tiba penyakitnya sembuh.

Atau seseorang yang hari kemarin jadi orang terhormat dan disanjung publik,eh tadi sore jadi orang terhina dan sangat rendah harga dirinya.

Banyak yang hari kemarin boke lalu besoknya jadi tokeh atau boss,banyak yang kemarin sore hanya sebagai kuli lalu besoknya jadi pengusaha dan sebagainya-dan sebagainya.

Termasuk yang terjadi pada garis hidup dan suratan takdir diri kita,akan tidak cukup jika ditulis untuk memuat berbagai contoh hal-hal tentang hidup yang tidak akan masuk akal.

Hal-hal terjadi di luar logika kita sebagai manusia biasa,tentu ada yang terjadi menyenangkan atau sebaliknya,membuat kita menderita kesusahan dan kepahitan hidup.

Untuk menerima hal-hal diluar nalar seperti itu,untuk menerima kejadian-kejadian yang tidak harus dimengerti akal,hanya satu obatnya yang paling mujarab,yaitu Ikhlas dalam Iman.Keikhlasan menerima semua takdir setelah kita berusaha terus hidup dan berjuang dalam dan sesuai norma.

Apapun yang terjadi tentang hal buruk dan berada di luar jangkauan akal dan pikiran kita,yang sedang atau akan terjadi suatu waktu hadir di kehidupan ini,maka terimalah dengan ikhlas.

Mungkin itupula yang menjadikan posisi agama atau keyakinan menjadi sangat penting dianut seorang makhluk.Yaitu salah satunya untuk pembelajaran diri ini mau menerima dengan ikhlas segala hal apapun yang terjadi dan berada di luar jangkauan akal setelah kita usaha scara manusiawi.untuk mengerti dan menerima sesuatu yang terjadi walaupun sangat tidak dimengerti oleh akal dan ilmu pengetahuan yang sangat terbatas yang dimiliki oleh seseroang.

Mutiara Islam berbilang: Syukuri nikmat yang telah diperoleh,terima takdir-Nya setelah kita berusaha semaksimal mungkin,serahkan hasilnya kepada kuasa Allah.Allah lebih mengerti yang terbaik untuk diri kita,walaupun kadang pikiran kita tidak bisa memahami hikmah dibalik semua takdir-Nya

"Tidak semua hal dalam kehidupan ini harus selalu dimengerti,bahkan hal-hal yang tidak harus dimengerti oleh kita,kalau mau jujur,adalah jumlahnya paling banyak terjadi di kehidupan ini " (diadaptasi oleh penulis dari komentar penuh hikmah Gede Prama di : gedeprama.blogdetik).

0 comments: