Jumat, 13 Desember 2013

Buka Pabrik atau Lokasi Usaha? Survei Dulu Kamtib-nya

Siskamling atau Sistem Keamanan Lingkungan yang identik dengan kegiatan Ronda malam di sekitar RT/RW,dinilai mampu menjadikan tingkat keamanan dan ketertiban di sebuah lingkungan menjadi baik.Namun masih ada kendala teknis di beberapa daerah atau kompleks perumahan tentang jadwal dan siapa yang bertugasnya.

Di banyak ke RT/RW-an,dilibatkan agar warga sekitar jadi anggota Siskamling ini.Yaitu dijadwal bergilir bertugas tiap malam hari tiba.Biasanya dikelompokan menjadi regu-regu per malam.Namun cara ini sudah tidak sesuai dan tidak efektif lagi manakala warga sebuah kampung sudah sangat heterogen terdiri dari berbagai macam profesi warganya.

Saat ini yang meronda malam sangat tepat jika merekrut petugas keamanan (Satpam) saja.Lalu iuran warga semua dikoordinir oleh pengurus kampung dan digaji oleh warga.Petugasnya ambil saja 3-4 orang dari warga setempat yang bersedia dan mampu melaksanakan tugasnya sebagai ronda setiap malam.

***

Hal di atas sangat membantu untuk menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban kampung menjadi relatif kondusif.Tentu akan lebih baik jika fungsi kontrol dari petugas keamanan resmi negara juga lebih giat melakukan patroli keliling,hal ini akan menambah keamanan menjadi semakin baik.Minimal para pencuri dan perampok rumah tinggal akan sedikit terkepung ruang gerak kriminal-nya.

Namun,hal tersebut tidak bisa menyentuh langsung kepada akar masalah keamanan dan ketertiban secara umum.Dalam kasus-kasus tertentu untuk iklim berusaha dan memiliki perusahaan di kita faktor keamanan dan ketertiban masih menjadi momok yang menjengkelkan para pengusaha,terutama para pengusaha kecil.

Sebut saja misalnya,para pengusaha ternak Ayam,Itik,Kambing,Domba atau peternak dan petani sayur mayur dan sejenisnya.Termasuk pengusaha industri kecil yang mempunyai gudang dan pabrik ukuran sedang atau kecil,mereka semua sangat direpotkan oleh ulah para bangsat-bangsat dan maling bahkan perampok yang selalu datang ke tempat usaha mereka.Tentu saja dengan menguras harta benda dan aset perusahaan.

Tidak jarang banyak teman pengusaha kecil yang sudah berdarah-darah berjuang jadi pengusaha dan mandiri,lalu akhirnya jadi bangkrut dalam semalam saja karena semua aset usahanya dirampok maling.

Iklim begini akan menghambat kemajuan perekonomian bangsa secara umum,dan mengendorkan semangat berwirausaha bagi para generasi muda.Padahal kemajuan ekonomi sebuah bangsa sangat ditentukan oleh jiwa berwirausaha dan produktivitas warganya ,bukan? Kalau kondisi keamanan berusaha atau membuka usaha masih tetap tidak menjamin aman dan tenang,maka tidak heran para anak muda memilih melamar kerja atau brebut kursi PNS terus setiap tahunnya.Karena berwiraswasta terlalu banyak resiko salah satunya resiko keamanan dan kenyamanan lokasi usaha mereka,terlalu banyak maling dan bangsat!

Menurut pengamatan penulis,kondisi demikian tidak hanya bisa diantisipasi secara lokal oleh pelaku usaha dan kerjasama dengan warga setempat sekitar pabrik atau lokasi usaha saja.Karena akar masalahnya adalah penegakan hukum yang masih lemah dan hukum belum menjadi panglima di negeri ini.

Upaya dan teori tentang penegakan hukum dan menjadikan hukum sebagai panglima dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudahlah bergaung dimana-mana.Seminar-seminar dan pengkajian penegakan hukum sudah dilakukan pemerintah.Namun dalam prakteknya,belum bisa dirasakan secara siginifikan oleh masyarakat.

Sebut saja beberapa contoh kasus,dimana ketika petugas pos ronda malam atau petugas satpam perusahaan berhasil menangkap maling atau pencuri di lokasi usaha atau di kampungnya,lalu diserahkan ke pihak berwajib.Nah disinilah letak permasalahannya,tidak jarang (tidak semuanya sih),tidak jarang banyak maling yang tertangkap malah dibebaskan dengan berbagai dalih setelah menyetor sejumlah uang ke oknum tertentu.

Maka jadilah maling piaraaan,artinya bangsat tersebut bisa berkali-kali tertangkap tangan oleh massa lalu berkali-kali pula dilepas oknum penegak hukum.Oleh karena itulah maka para bangsat dan maling di kita tidak ada efek jeranya,dan kalaupun dihukum mereka dihukum dengan sangat ringan dan tidak membuat bangsat lainnya jera.

Untuk itulah,maka tidak aneh jika bangsat-bangsat kecil,menengah dan bangsat kelas kakap terus saja hadir dan bergentayangan di dunia usaha negara kita.

Dua tahun yang lalu,ada saudara saya membuka usaha warung sembako,lalu ketika tokonya sedang ditinggal berlibur Idul Fitri,tokonya disatroni bangsat dan dikuras habis barang dagangan dan aset-asetnya.

Masih 1 tahun yang lalu,teman saya membuka peternakan Kambing dan Ayam petelur,hanya bertahan satu tahun,karena tidak tahan setiap bulan selalu saja ternaknya ada yang hilang,dan tentu saja merugi..!

Dan masih banyak lagi contoh kasus yang lain,yang kesemuanya buah dari kurang tegaknya hukum di negeri kita.Akhirnya,generasi muda yang berniat mau berusaha mandiri tentu akan berpikir 2000 kali untuk memulai,terutama jika harus mendirikan pabrik atau lokasi gudang dan lokasi usaha mereka.

Akhirnya,seabrek apapun pngetahuan dan ilmu tentang berwirausaha dan berwiraswasta yang baik,akan sia-sia hanya karena iklim dan faktor keamanan dan ketertiban di lokasi tempat usaha kita banyak bangsat dan maling-maling bergentayangan dan mengincar harta usaha kita terus menerus.

Semoga di masa depan dan tahun-tahun mendatang ,keamanan dan ketertiban di negara kita semakin baik.Salam semangat kawan semua.



0 comments: