Jumat, 05 Juni 2015

Ada yang Ribut Gara-gara Ditagih Hutang oleh Bendahara Tabungan Siswa

Beberapa sekolah setingkat SD atau MI di daerah kami masih menerima para siswanya menabung di sekolah.Selain sebagai bagian dari pembelajaran tentang kebiasaan hidup hemat dan cermat,menabung di kalangan siswa,uang kas tabungan tersebut bisa digunakan dulu untuk membiayai operasional sekolah atau untuk meminjami para guru dan orang tua siswa ketika terjadi kebutuhan yang darurat dan mendadak.

Tujuan dan maksud bisa saja baik dan indah,mendidik anak supaya belajar hemat,pandai dan rajin menabung juga bisa menjadi lahan pinjaman lunak bagi guru,manajemen sekolah dan orang tua yang ketika dibayar tidak ada bunga berbunga atau uang lebih.

Namun kenyataan bisa berkata lain,di dalam prakteknya ada banyak sekolah yang akhirnya bermasalah dengan Tabungan Siswa tersebut.Masalah klasik dan kerap terjadi adalah "kredit macet' di peminjam yang nota bene sering terjadi adalah oknum guru yang kurang waspada kepada hutang jenis ini.

Pada setiap akhir tahun menjelang kenaikan kelas,semua tabungan akan dibagikan kepada seluruh siswa yang menabung.Di saat harus dikembalikan inilah uang tabungan yang ketika datangnya per hari bernilai dan berjumlah sedikit dengan tanpa disadari dipinjam dulu oleh para rekan guru.Dan setelah satu tahun ajaran berlalu tentu saja nilai uang terpinjam menjadi besar.

Disinilah banyak masalah terjadi,ketika dulu waktu meminjam uang karena jumlahnya sedikit maka biasanya bukan untuk dibuat modal usaha tetapi langsung dipakai dan habis.Ketika akan dikembalikan kalau peminjam yang tidak punya cadangan dana dan tidak berhati-hati di awalnya suka terjadi masalah gagal bayar.Padahal uang tersebut milik siswa yang pada saatnya sudah harus dikembalikan sebelum hari kenaikan kelas tiba.

Kondisi demikianlah terjadi pada tetanggaku yang gagal bayar pada hari yang ditentukan,ketika ditagih oleh bendahara tabungan sekolahnya,uang tidak ada karena jumlahnya yang banyak dan marahlah yang terjadi sehingga terjadi percekcokan mulut sampai hampir terjadi pertengkaran sengit.

Hikmahnya:

Mempunyai hutang adalah hak semua orang,namun mari berbijaksanalah dengan meminjam uang atau berhutang,karena dengan mempunyai hutang berapapun jumlahnya sesungguhnya hutang pada saat dan kondisi tertentu adalah sumber masalah dan bisa merusak hidup kita.

0 comments: