Bernadaindo-Opiniku- Jika Anda sering menggunakan jalan raya di kota besar,suatu saat atau hampir setiap hari kita akan menyaksikan ada penjual asongan yang menggunakan anak di bawah umur lima tahun sebagai pemancing simpati pembeli.
Mungkin sasaran mereka agar anak kecil mengundang simpati untuk membeli sekedar tisu harga murah atau makanan ringan yang sejatinya mereka setengah mengemis dan berharap ada orang baik memberi tambahan uang lebih dari harga barang mereka.
Untuk yang menjajakannya orang dewasa tentu tidak masalah.Tetapi anak kecil seumuran 3 atau bawah lima tahun banyak yang ikut menawarkan dagangan atau langsung mengemis.
Di tengah keramaian arus lalu lintas,mereka duduk atau berjalan di pematang atau separator pemisah jalan,dekat lampu merah dan ada pula yang di pinggir jalan sembarangan,tanpa mempertimbangkan keselamatan nyawanya.
Mungkin sudah ada tindakan dari yang berwenang,tetapi selama ini saya selalu masih menemukan mereka tetap beroperasi di titik tertentu sepanjang jalanan ramai di kota besar seperti Bandung,Jakarta dan kota besar lainnya.
Penanganan mungkin sudah dilakukan pemerintah setempat namun kenyataan sehari-hari mereka tetap ada.
Seandainya saya kaya dan ada kemampuan tentu mau sekali membantu mereka agar tidak membiarkan anak balita beraktivitas di tempat yang berbahaya.
Prihatin dengan kondisi begini saya memohon perhatian Pemda lebih serius lagi,karena saya percaya aparat sudah serius menangani hal ini,merazia pengemis,gelandangan dan anak jalanan.
Bagi saya pribadi untuk mereka yang sudah tua dan dewasa,sebodo amat,mungkin pilihan hidupnya demikian.Tetapi yang membuat kita empati dan sekaligus menyayangkan mereka seperti mengeksploitasi anak balita demi mendapat simpati orang lain untuk memberi.
Termasuk sangat rawan masalah ketika anak-anak tersebut tersenggol atau bahkan tertabrak kendaraan tidak jarang terjadi masalah yang lebih ruwet dan berbahaya.
Peduli anak balita jangan sampai dibawa mengemis di jalanan.Semoga Pemda setempat lebih memperhatikan hal seperti ini.
Selamat pagi,rekan semua.
0 comments:
Posting Komentar