Kamis, 15 Desember 2022

Usaha Dagang,Hindari Menyepelekan Konsumen

Kemarin saya untuk pertama kali membeli handphone dari pasar onlen,dari salah satu toko hp yang ketika saya lihat di etalase digitalnya ada hp yang saya butuhkan.

Lalu saya memilih,sebut saja Hp X model A,memesan dan karena sebagian kredit,uang muka barang itu saya bayar lewat transfer.

Hari pertama ada notifikasi bahwa barang dengan model yang saya pesan sedang proses pengiriman,estimasi kedatangan di tempat saya tiga atau lima hari ke depan.

Hari ke dua,ada pemberitahuan bahwa barang sudah dikirim,tetapi diembeli dengan chating pemberitahuan konyol,yang menyatakan bahwa ada salah kirim model hape,yang dikirim mereka tidak sesuai dengan yang saya pesan kemarin.Sungguh amatiran dan bodoh sekali.

Merk-nya masih sama,tapi model dan typenya  berbeda,walau secara fitur dan model tidak jauh berbeda dengan yang saya pesan.

Lebih lanjut dia berkabar lagi dengan chating bahwa model tersebut lebih besar RAM dan isi memorinya.Dan toko culas itu bilang,bahwa handphone yang menurut dia salah kirim itu,harganya lebih mahal dari yang saya pesan,tetapi katanya, saya gak usah bayar lagi sudah cukup,...ya....cukup geli dan membuat saya dianggap anak ingusan.

Karena pertama kali belanja onlen,harganya dan uang muka ratusan ribu di atas satu juta rupiah,maka saya putuskan untuk menerima saja barang yang salah kirim menurut toko tersebut.

Padahal,menurut perkiraan saya, bukan salah kirim,kita tahu trik licik dan konyol pedagang culas mereka memaksakan ke kita mengirim barang stok lama agar laku dengan memanfaatkan posisi saya pembeli menerima,karena pertimbangan jika saya menolak,sebagai pembeli onlen,virtual, takut uang muka saya hangus dan urusan kirim mengirim jadi lebih ribet.

Akhirnya memang besoknya barang sampai di tangan kami,dengan tentu saja barang tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan saya.

Saya putuskan terima walaupun hati sangat kecewa,meskipun saya tidak rugi secara nilai uang atau materi,karena barang yang kata pengecut itu salah kirim model,memang pasaran harga sesuai yang saya akan dan telah dibayar uang mukanya,tetapi saya sangat kecewa dengan cara licik memaksakan barang bukan pesanan kita.

Barang diterima daripada saya kembalikan,khawatir nanti pedagang culas itu jika mengembalikan itu barang mungkin lebih dholim lagi,doa akan mengerjai saya sebagai pembeli onlen.Dan kami tak mau uang saya hangus karena kelicikan pedagang culas itu.Bukan karena masalah jumlah uangnya,tetapi cara dia memaksakan ngirim barang pesanan dengan seenak udelnya tanpa bertanya dulu sebelum kirim, mengatakan maaf salah kirim model barang itu,dia juga menambahkan bahwa barang bagus dan lebih mahal dari pesanan saya.

Bayangkan misalnya,jika Anda akan membeli dan butuh Pisang,memesan pisang Kepok tapi dikirim pisang Ambon,walau lebih mahal dan lebih bagus tentu anda akan kecewa,karena kebutuhan anda adalah pisang Kepok.

Dan pedagang culas tersebut,tanpa bertanya dulu main langsung kirim lalu baru berkabar bahwa telah terjadi salah kirim model......Sungguh menipu secara cerdas dan licin,hanya buaya yang bisa membaca akal bulus pedagang kadal macam begitu,bagi yang awam mungkin selanjutnya akan jadi korban lebih parah.

Menyepelekan saya sebagai pembeli,memaksakan barang tertentu untuk laku,kemungkinan jika saya menolak,mereka akan menghanguskan dan menuduh pembeli ribet.

Pedagang culas demikian,hanya tinggal menunggu waktu,besok,atau lusa saya pastikan dia akan bertemu dengan kesusahan menjual.

Jika melihat dari cara operasi culasnya yang melakukan trik pemasaran demikian,mungkin korban kecewa sangat kecewa seperti saya sudah banyak.

Mungkin salah satu dari mereka jika saya publish nama toko onlenya,pasti mereka langsung komentar toko onlen itu setengah nipu.

Itu sekilas pengalaman pribadi yang dikecewakan oleh pedagang kaleng kelas comberan yang dia buka toko onlen di situs pasar onlen ternama.

***

Hikmahnya adalah,jika kita akan usaha dagang,hindari atau jadikan pantangan untuk mengecewakan konsumen,walau secara materi pembeli tidak dirugikan,tetapi mengecewakan dengan pelayanan yang tidak profesional,sungguh tindakan demikian adalah sama saja dengan menggali kubur bisnis Anda.

Jangan dikira karena onlen tidak bertemu muka sama pembeli lantas mengira pembeli bisa dipermainkan.

Pembaca agar waspada jika berbelanja onlen,dari market place onlen,dari aplikasi onlen,pastikan bahwa toko onlen yang kita pilih adalah toko yang amanah.

Jika Anda bagian dari pelaku bisnis onlen,semoga Anda amanah dan tidak melakukan trik pemasaran yang culas.Karena hukum alam akan membalas sesuai perbuatan kita,pembeli onlen bisa saja terperdaya dan tertipu trik marketing si culas,tetapi alam bersaksi,Tuhan selalu melihat dan akan membalas sesuai amal dan perbuatan manusia melalui alam sebagai hukum karma.

Menyepelekan atau mengecewakan satu orang konsumen bisa berati mengecewakan seratus orang,seribu orang,bahkan jutaan orang akan jadi tahu bahwa toko mister X,adalah toko yang kurang baik,dan tentu saja info tersebut saat ini,bisa perdetik menyebar ke seluruh calon konsumen melalui medsos atau obrolan antar teman di komunitas,dan sebagainya.

Si Culas lupa,bahwa zaman kini,kekuatan teknologi informasi dan medsos,saat ini bisa membantu pemasaran bagi pedagang dengan sangat cepat dan menjangkau banyak orang dalam sekian menit.

Atau sebaliknya,zaman sekarang bisa juga membuat nama baik tokonya ludes dalan beberapa jam,jika korban kelicikannya dipublish ke publik di medsos,dan media digital,internet dan sebagainya.

Artinya zaman kini,kita bisa tersebar kebaikan dengan cepat atau sebaliknya tercemar nama baik toko gara-gara licik atau jahat dengan lebih cepat pula.

Jangan sepelekan kekuatan satu suara,satu orang,karena saat ini korban bisa saja awam medsos,atau buta hukum,tetapi jangan lupa dia punya keluarga,punya komunitas,punya follower,punya pengikut medsos atau punya teman,punya anak istri atau suami yang bisa membantu mereka menolong sang korban.

Mengecewakan satu orang konsumen,akibatnya perlahan tapi pasti akan menutup penjualan seratus,seribu,sejuta bahkan seluruh calon pembeli ke toko atau pedagang yang pernah culas

Bila berkenan boleh mampir juga ke sini gan: Dagang Haruskah Pakai Dukun?

0 comments: