Sebut saja Haji Rohman,termasuk orang kaya di Desanya,beliau 50 tahun yang lalu hanyalah seorang pedagang pikulan gula merah dan rempah-rempah urang kampung.
Begitu nenek saya bercerita asal mula beliau haji Grosir panggilan akrabnya,yang saat ini sudah kaya,punya banyak toko grosiran sembako,kelontongan klasik,gudang,sawah,tanah,kontrakan,sewaan ruko dan beberapa toserba modern.
Beliau asalnya orang miskin,anak orang miskin keturunan keluarga miskin.Saking miskinnya pada saat beliau kecil jika mau makan harus menumbuk padi dulu,baru memasak nasi kemudian baru bisa makan.
Sekolahnya tidak tamat SD,tapi cukup bisa berhitung dan menulis yang hurupnya asal terbaca saja menyerupai gambar cacing...hehe.
Saya tahu tulisannya tidak bagus,karena sering belanja terlihat di bon nota belanja nya yang ditulis pada kertas karton bekas bungkus rokok dibuat persegi,tidak mencetak kartu faktur atau nota saat itu,cukup memanfaatkan sampah kardus kalau sekarang.
Bukan mau meledek,tetapi melihat semangat nilai polanya yang saking ulet dan pandai membaca peluang,tentu sesuai zamannya juga ya....,beliau mampu mengembangkan dari warung kecil menjadi sebuah usaha besar dan sukses jadi pengusaha..yang bukan toko warisan.
Disamping memang sudah nasibnya,tetapi mari kita lihat prosesnya untuk menambah semangat kita terutama yang masih merangkak usah kecil dan belum maju.
Pada awal perjuangan tentu ada trik dan perhitungan matang,secara alami beliau memberlakukan pola hidup super hemat mendekati kikir pada awal usahanya.
Prinsip ekonomi dengan modal sekecil-kecilnya untuk meraih untung sebesar-besarnya diamalkan sekali pada awal bisnis.
Untuk menekan biaya modal supaya tidak membengkak,beliau melakukan penghematan dan pengetatan pengeluaran sampai terkesan kikir bin pelit.
Dan beberapa tahun kemudian ternyat usahanya maju,barang semakin banyak,uang semakin banyak,harta bertambah,utang sehat,kepercayaan semakin baik karena sangat disiplin dalam membayar hutang tepat waktu,dan disiplin sangat pelit memberi hutangan kepadapihak lain.⁸
Secara teori ekonomi sudah beliau amalkan,dan ternyata berhasil.
Ketika sudah berhasil,harta banyak,uang banyak,perusahaan terus berkembang,untung terus berdatangan karena kesempatan usaha baru selalu muncul,sebab beliau disiplin dan menjaga amanah dengan rekanan.Hubungan dengan rekanan dan pelanggan berdasar atas saling menguntungkan.
Ketika sudah berhasil kaya,bisnis maju,sehat,beliau jadi terkenal sebagai dewa penolong bagi yang miskin,banyak sedekah,mnyumbang dan membantu yang membutuhkan secara bijak dan adil.
Jadi jika bisnis masih untung kecil,disiplin mengelola keuangan dan harta adalah kunci sukses.
Bukan harus pelit,bukan harus kikir,tetapi bijak dan adil sesuai kondisi usaha saat mana kita berbagi,saat mana kita harus menghemat,seberapa jumlah membantu dan tentu memakai perhitungan yang realistis masuk akal.
Jika sudah berhasil jangan lupa berbagi.Itu dulu.....insya Alloh kapan-kapan saya sambung berbagi cerita kehidupannya.
Baca juga ini:Warung dan Apotik Hidup
0 comments:
Posting Komentar