Senin, 26 Juni 2023

Dari Sini Keluarga Sejahtera Dimulai

Keluarga muda yang baru membangun rumah tangga,baru saja menikah bisa saja masih bingung belum menyadari harus darimana dimulai untuk bisa bertahan,tumbuh dan bahagia berkeluarga.


Sebagai makhluk hidup individu dan makhluk sosial,yang saat ini kalian sudah berdua,sebagai suami dan sebagai istri.

Dalam teori berkeluarga masing-masing mempunyai tugas pokok sesuai statusnya,tugas pokok atau kewajiban suami dan istri tentu berbeda dalam hal tentang hak dan kewajiban khusus dalam keseharian berumah tangga.

Tugas pokok suami adalah jadi pemimpin keluarga,sebagai ketua dalam pengambilan keputusan keluarga,sebagai pelindung utama anak dan istri,sebagai kepala dalam segala hal urusan yang menyangkut masalah dalam dan luar rumah tangga.

Kewajiban memenuhi kebutuhan pokok seluruh keluarga ada pada suami atau laki-laki.Itulah kodrat aslinya tugas suami.

Istri tugasnya mengepalai semua aktivitas dan urusan rumah tangga termasuk anak dan mengurus segala keperluan serta melayani suami dan anak lahir bathin.

Adapun jika istri harus bekerja,sebaiknya sifatnya hanya membantu suami dengan catatan tidak melepas kewajiban pokok untuk melayani dan mengurus suami dengan anaknya.

Tetapi jika suami mampu mencukupi kebutuhan semua biaya dan urusan keluarga maka sebaiknya istri fokus saja mengurus anak dan rumah,melayani suami dengan baik dan menjaga rumah dengan baik.

Sangat kuno dan mungkin tidak sepakat untuk zaman kekinian bagi sebagian kaum wanita masa kini.
Sangat dimengerti jika penghasilan suami kurang mampu untuk mensejahterakan keluarga,maka istri masa kini banyak yang memilih untuk ikut juga bekerja untuk mencari tambahan pendapatan keuangan.

Dalam kondisi dan ukuran tertentu,mungkin istri ikut bekerja bisa dimengerti dan tentu tidak salah selama pekerjaannya itu tidak melalaikan tugas istri di rumah.

Tetapi bicara keluarga ideal dan ini pendapat kuno sebenarnya,jika ingin sebuah keluarga tidak terlalu banyak muncul masalah dan konflik,yang terbaik adalah suami itu mampu menafkahi dan membiayai seluruh biaya hidup keluarganya dengan cukup.

Ukuran cukup ini memang menjadi nilai yang relatif,satu keluarga dengan yang lainnya ukuran cukup biaya hidup bisa berlainan jika pos pengeluaran keluarganya ditambah dengan pos pengeluaran bukan sekedar kebutuhan.

Akan jadi banyak pengeluaran jika biaya ditambah  dengan biaya gaya hidup dan untuk memenuhi semua keinginan.Bahkan jika tidak terkontrol semua keinginan ajan membuat pendapatan sebesar apapun ajan selalu terasa kurang.

Namun paling tidak penghasilan suami bisa membiayai kebutuhan pokok dengan aman,yaitu kebutuhan makanan,pakaian dan perumahan ditambah untuk biaya pendidikan jika sudah hadir anak.

Bisa membiayai hal tersebut di atas,seorang suami termasuk suami yang baik dan apalagi jika bisa menabung dan investasi untuk dana darurat atau untuk mempersiapkan masa depan keturunan itulah suami ideal.

Dari faktor ekonomi inilah biasanya masalah dalam keluarga suka muncul masalah,selain soal lain yang sering melanda kebahagiaan keluarga jadi tidak tercapai.

Bukan mengesampingkan masalah lainnya,namun hal utama pondasi keutuhan pernikahan faktor ekonomi keluarga harus terus dibangun dan diperkuat agar tidak terjadi resesi ekonomi lokal di keluarga.

....selamat berjuang keluarga muda.....


0 comments: