Selasa, 04 Juli 2023

Bangun Saat Fajar Langsung Sarapan

Kakek dan nenek kami,saat ini usianya mungkin 85 sampai 90 tahun.Umur sekian sudah rada pikun tetapi pendengaran dan penglihatan masih terbilang bagus.


Mereka zaman dahulu hidup di perkampungan letak rumahnya di atas bukit tetapi subur dan hijau.

Rumah panggung besar ukuran di masa itu,kalau ke WC harus ke jamban umum kurang lebih sepuluh atau dua puluh meter di bawah rumah.

Sumber airnya dari sumur mata air alami di bawah pohon Kiara dan Beringin yang sudah tua,akarnya seperti jenggot orang tua kalau malam sungguh seram suasananya.

Mata air pegunungan belum tercemar polusi,di punggung bukit masih banyak pohon besar,rumput rimbun akar-akar bessar membelit pepohonan yang merupakan sumber air minum untuk penduduk sekitar.

Sering  melihat paman-paman saya dan pemuda petani jika pulang dari sawah tengah hari,sambil sekalian mandi sebelum shalat Dzuhur mereka meminum air langsung dari dekat mata airnya yang bersih jernih alami.

Tidak membuat mereka sakit,bahkan beberapa dari mereka badannya kuat,berotot,langsing tapi berisi,kurus tetapi sehat,karena setiap hari otot mereka terlatih bekerja keras di kebun atau sawah dan setiap hari mereka berkeringat.

Seperti tentara yang baru lulus dari pendidikan tantama,otot mereka kuat,legam,dan tahan kuman atau bahkan jika dipukul oleh bata merah pasti bata merah akan patah.Badan bukan berotot terbentuk karena fitnes tetapi terbentuk karena alam,karena aktivitas fisik bergelut dengan sinar matahari,panas terik,hujan,lumpur dan cangkul,otot berisi seperti Gatot kaca.

Otot kawat tulang besi.....terbentuk alami.

Itu salah satu kebiasaan yang menunjang kesehatan orang kampung zanan dahulu.Sebelum ada WC di dalam rumah,sebelum ada handphone yang mengundang terus rebahan merusak mata dan tubuh jarang bergerak apalagi berkeringat.

Zaman itu bepergian banyak berjalan kaki,berangkat bekerja jalan kaki bahkan tanpa alas kaki.

Anak sekolah dari rumah ke gedung SD terdekat ada yang berjarak tiga bahkan lebih dari lima kilometer.

Masuk SMP apalagi,biasanya letak sekolah jadi lebih jauh,dicapai pada umumnya dengan berjalan kaki,karena jalan desa belum diaspal,mobil angkot belum ada,motor masih langka dan merupakan barang mahal,jika bisa beli pun jalanan kampung masih belum bisa dilalui motor 

Itu terjadi sampai tahun 1990an,masih banyak kondisi demikian.

Efeknya ke kesehatan tubuh urang kampuang saat itu,Tubun jadi kuat,sehat dan banyak yang umurnya panjang karena secara tidak langsung kondisi saat itu pola hidup mereka masih alami,oksigen alami masih bersih,tubuh banyak bergerak,berkeringat dan makan minum belum banyak mengonsumsi makanan yang terpapar kimia.

Waktu dan masa tidak mungkin kembali,yang telah lewat era tersebut sudah lampau,pada masa kini lebih modern,lebih maju lebih mudah,lebih canggih dan tentu lebih baik dari zaman dahulu.

Namun,meskipun saat itu masih darurat dan zaman kuno,tetapi banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya untuk kebahagiaan hidup kita saat ini.

Diantaranya memiliki badan dan jiwa yang sehat,dengan bergaya hidup sehat ala zaman orang tua 30 atau 50 tahun yang lalu.

Sebenarnya banyak kebiasaan dan budaya orang tua zaman dahulu yang bernilai baik untuk kita tiru saat ini.Satu persatu mungkin akan penulis gali dan dimuat di blog ini sekemampuan dan sepengetahuan saya.

Misalnya,pola tidur cepat paling lambat jam 10 malam atau pukul 22.00 lalu bangun jam 3 atau 4 pagi saat fajar mulai akan terbit,dan.....sarapan wajib walau hanya sepiring nasi tanpa lauk.

Lalu menjaga makan dan minum dari bahan makanan yang kalau bisa bahannya yang masih alami atau dipastikan tidak tepapar zat kimia pengawet dan sebagainya.

Banyak bergerak,terkena sinar matahari,berkeringat dan tentu saja berserah diri secara keyakinan kepada Tuhan setelah ibadah lahiriahnya ditunaikan.

Bergerak,bermanfaat,bekerja,beribadah.......!
Hasilnya berserah kepada kehendak Alloh.

Bangun subuh,sarapan,sembahyang,olahraga dan berangkat bekerja.....atau mengurus rumah tangga bagi ibu rumahtangga....selamat pagi semua..! 

0 comments: