Minggu, 23 Oktober 2022

Cara Atasi Mengantuk Ketika Sedang Menyetir Mobil

Penyebab kecelakaan tertinggi lalu lintas jalan raya adalah sopir mengantuk dan pecah ban,apalagi ketika kendaraan sedang melaju dalam kecepatan tinggi.


Mengemudi mobil bagi yang sudah biasa dan rutin menyetir setiap hari tentu semakin terampil dan semakin nambah jam terbang,sehingga "skill" kemampuan menyetirnya semakin baik,bagus dan aman.

Pengemudi yang jam terbangnya sudah tinggi,mengemudi sudah memakai perasaan tidak hanya memakai pikirannya saja.

Sehingga mengemudinya seakan sudah menyatu dengan "diri"nya,seorang penumpang senior tidak akan bisa dibohongi ketika dibawa oleh sopir baru masih belajar dan dibawa oleh sopir yang sudah biasa dengan jam terbang mengemudi yang tinggi.

Dan biasanya sopir senior dan sudah "ahli",mampu membedakan cara dan teknis bahkan membedakan seni-nya membawa mobil satu dengan jenis atau model mobil lainnya.

"Seni" mengemudi mobil Innova akan beda dengan "Seni" menyetir mobil BMW,Mercy,atau merk dan model lainnya.

Cara menyetir mobil Truk dan menyetir mobil Carry,atau mobil mewah dan mobil barang dari cara menginjak gas dan pedal remnya pun mereka bisa membedakan.

Sehingga sopir yang sudah "mumpuni" sangat laku jadi sopir pribadi,karena boss atau penumpangnya merasa nyaman,aman dan cara mengemudinya sopir senior tidak merusak komponen atau merusak unit mobilnya.Dalam jangka panjang mobil jadi awet dan tidak mudah rusak karena gaya menyetir yang belum sempurna.

Tetapi,baik sopir terampil ataupun yang masih belajar,yang sudah biasa maupun yang jarang menyetir sebagai manusia biasa jika badannya sedang lelah atau menderita sakit maka mata mengantuk tidak bisa ditolak datangnya.

Apalagi dalam suatu perjalanan jauh,perjalanan panjang dan lama,baik ruas medan yang sulit maupun medan jalan bagus,perkara ngantuk akan selalu hinggap di mata pengemudi.

Faktor usia dan stamina tubuh memang berpengaruh juga terhadap daya tahan mengantuk atau bisa melek sepanjang perjalanan.

Usia di bawah 40 tahun dalan keadaan stamina sehat,mengemudi 300 km sampai 500 km mungkin masih bisa jalan kuat tanpa ngantuk di jalan.Tetapi usia 40 tahun ke atas rata-rata kekuatan mengemudi tanpa ngantuk dan lelah sebaiknya setiap 2 jam atau 200 km perjalanan ada jeda istirahatnya.

Ngantuk atau tidak ketika mengemudi tergantung juga saat berangkat dan waktu perjalanan.Perjalanan di malam hari tentu akan mengundang kantuk lebih kuat.

Yang jelas jika sedang mengemudi baik dekat atau apalagi jarak jauh,dan Anda mengantuk sampai menguap beberapa kali kemudian kelopak bibir mata seolah terpejam automatis,itu sudah tingkat berbahaya.

Sebaiknya segera mencari rest area,dan tidak ada obat lagi kecuali .....Tidurkanlah walau sebentar...!

Mohon diperhatikan tidak ada cara lain selain tidurkan dulu walau sebentar.
*
Pengalaman penulis jika mengantuk sedang mengemudi jarak jauh,kemudian mengantuk berat,lalu berhenti sebentar hanya untuk minum kopi dan me***ok,ngantuknya hilang ketika sedang berhenti,jika tidak tidur dulu,ketika mulai lagi melaju mengemudi 3 atau 10 km ke depan rasa mengantuk tadi akan hadir lagi di mata kita.

Berhenti lagi,ngopi lagi,hilang sebentar,jika tak tidur dulu,jalan lagi 2 km atau 5 km ngantuk akan datang lagi.

Menurut pengalaman pribadi,apalagi yang sudah berumur 45 tahun ke atas,cara mengatasi ngantuk ketika sedang perjalanan mengemudi adalah tidurkan dulu walau sebentar,dua menit misalnya.Tentu rasa kantuk akan hilang untuk bisa tahan melek beberapa jam berikutnya.

Selamat malam semua sahabat pembaca.Semoga kita selalu ada dalam kesehatan,keselamatan,keberlimpahan rezeki dan selalu diberkahi Tuhan.

Baca juga :

0 comments: