Minggu, 22 April 2012

Meremehkan Hal-hal Kecil

By : Aang Wierodjampang

Pepatah bijak mengatakan " sesuatu yang banyak dan besar adalah hasil kumpulan dari hal-hal yang kecil ".

Pengalaman saya ketika kemarin sore pergi ke salah satu toko sayuran,ketika kami menuju sebuah pojok khusus utuk sayuran yang cepat layu,semacam jarjir,bagdunis,kuj bara,dan has,disana pelayannya sangat judes dan tidak ramah.

Beberapa orang bahkan ada yang sampai protes dengan ketidakramahan si pelayan itu tentu saja yang berani protes mereka sesama warga Saudi,orang asing macam saya mana berani protes hal begituan di negeri orang,meskipun sebenarnya di dalam hati ya mangkel juga termasuk beberapa rekan TKI yang kebetulan bersamaan dengan saya mereka menggerutu dengan pelayanan si pelayan itu.

Judes, berkata kasar, tidak sopan dan sangat melecehkan konsumen,entah syetan apa yang mampir di benak si pelayan itu sehingga kesombongan untuk sekedar melayani pembeli dengan ramah saja dia begitu malasnya.

Akhirnya karena sudah kadung masuk ke toko itu, kami dan beberpa pembeli yang jadi juga di saat itu membeli sayurannya mesikpun perasaan tak nyaman dan kecewa masih menggelayuti hati ini,bukan penulis sulit dan ribet namun benar-benar pelayan itu sangat berlebihan dalam menyepelekan konsumennya,sangat keterlaluan.

Saya yakin pekerja macam begitu entah kapan cepat atau lambat pasti akan tidak terpakai di tempatnya bekerja,walaupun saat ini mungkin masih dipekerjakan.

Mari lihat efeknya dari sekedar hal kecil si pelayan judes tadi,yaitu perbuatan tidak ramah si pelayan judes jutek itu.Saya sendiri sudah tidak berniat untuk belanja lagi di tempat itu sejak kejadian kemarin,mari hitung meskipun kecil nilai belanja saya ke toko itu tetapi mari lihat.

Saya belanja sayuran tiap hari kurang lebih 70 riyal bahkan bisa lebih,lalu karena selain sayuran di toserba dijual bahan lainnya jadi setiap saya masuk belanja disana setiap hari bisa masuk uang dari saya sekitar 150 riyal sehari total jenderal,ini rutin setiap hari

150 riyal kali 30 hari sama dengan 4500 riyal perbulan bukan..?,ini baru dari saya saja,bayangkan mungkin kalau ada sepuluh orang yang kecewa sama seperti saya dan mereka rata-rata nilai belanja nya lebih dari 150 riyal sehari,kalau sepuluh orang saja sudah sekitar 45.000 riyal lenyap dari toko itu sebagai tambahn omset,dan bagaimana jika yang kecewa itu 100 orang atau bisa saja lebih .

100 orang saja yang kecewa nilainya perbulan 450 000 riyal lebih lepas begitu saja dari tambahan nilai omset toko itu,dan jika bertambah terus angka akan semakin besar dan besar.Bukankah ini suatu kerugian yang besar atau paling tidak telah melewatkan potensi untung dari sebuah perusahaan dagang macam toko itu..?

Dan hal tersebut hanya berawal dari sebuah sebab yang sepele saja,yaitu pelayan yang judes dan tidak sopan, mengecewakan konsumen dan kapok untuk datang lagi ke toko karena tidak nyaman.

Menyepelekan dan menyimpan atau menunda-nunda masalah kecil di kehidupan kita,sama atinya dengan menumpuk masalah dan lama kelamaan akan menjadi sebuah masalah besar juga.

Hancurkan segera setiap masalah kecil muncul,usahakan sesegera mungkin selesaikan dan kerjakan.Tidak ada hal yang kecil dan sepele jika dibiarkan jumlahnya menajdi banyak dan berlarut-larut.

salam.

Ilustrasi : shutterstock

2 comments:

yaitu pelayan yang judes dan tidak sopan, mengecewakan konsumen dan kapok untuk datang lagi ke toko karena tidak nyaman.
__________________________________
pelayan yg bodoh itu kang haha
kasihan yg punya toko
sudah pasti satu persatu pelanggan pada kabur, ga minat lagi belanja di situ
lha wong pelayannya judess gitu hehe
salam neng moona :D

sesuai tag line blog ini neng...
saya hanya berbagi perngalaman saja haha..

betul..hal sepele macam begitu semoga bermanfaat,bila mungkin kita suatu waktu menjadi boss atau pemilik sebuah perusahaan..cerdas dalam memilih karyawan dan memaksimalkan fungsi kontroling..(controling)...makasih neng...