Minggu, 27 Mei 2012

Ali Kenya,Dikasih Hutangan Tapi Beliau Menolak

By : Aang Wierodjampang

Ini pengalaman dengan Ali,sopir pribadi asal negara Kenya,Afrika.Kebetulan rumahnya bertetangga dengan kamar penulis.Umurnya sudah kepala lima dan sangat alim,maksudnya bukan sok alim suka dakwah menggurui fanatik sana-sini,tetapi perilaku beiau menurut penglihatan sehari-hari penulis sangat religius.

Termasuk pengalaman dengan saya tadi pagi,ceritanya begini,karena saya tidak terlalu membutuhkan ditambah dengan ada suatu keperluan mendesak,membutuhkan sejumlah uang jumlah sekian dan masih kurang,maka memutuskan untuk menjual sebuah Printer deskjet 1000- stock PC set, yang masih baru dibeli belum sempat dipakai.

Ya, rencana mau menjual yang ini mau ganti dengan model baru,bay the way..lalu saya tawarkan ke teman asal Kenya ini,Ali Abu Ibrahim nama lengkapnya.


Setelah dilihat,diraba dan tidak diterawang..hehe emang duit..ini mah mesin Printer gan..,dilihat maksudnya oleh si Ali ini ,maka deal harganya 130 riyal,tetapi si Ali ini belum pegang uang tunai,kata dia ." saya punya duit kontan mungkin tiga atau empat hari lagi,gajian,printer ini saya butuh dan berminat membeli tetapi nanti saja saya belinya jika sudah ada uang di tangan,".

Lalu saya jawab." ok deh,terus sekarang kalau begitu,silahkan anda bawa ini Printernya hari ini,masalah uang ya enggak apa-apa deh bayarnya besok atau lusa jika kamu sudah ada duit,".

Namun apa diluar dugaan saya,Ali ini berkata ," Oh No teman,saya tidak terbiasa dengan cara begitu," lalu lanjutnya ," ..saya tidak berani menghutang walau gambaran uang sudah ada besok atau lusa,tetapi apakah kita menjamin bahwa kita besok atau lusa ,nyawa kita masih bersanding di tubuh kita,apakah kita menjamin diri kita masih hidup ?,bagaimana jika kita mati besok dalam keadaan berhutang?,sungguh berat kematian orang yang sedan dalam keadaan berhutang,"

Lanjutnya pula," orang yang mati dalam keadaan berhutang,tidak akan diterima dulu oleh malaikat pemeriksa pun di alam kubur sana,sehingga orang itu atau sanak keluarganya membayar hutang mayit termaksud,".

"Jadi saya menolak untuk berhutang,sabarlah dulu besok atau lusa jika ada umur dan tidak ada halangan apapun,Printer anda akan saya beli kontan." kata Ali dengan tegas dan mantap.

Satu pelajaran berharga bagi saya hari ini dari teman seorang sopir pribadi asal bumi Afrika benua kulit hitam ,Ali abu Ibrahim yang sederhana tetapi sangat teliti dan hati-hati dalam berhutang,karena memang benar tidak akan ada yang tahu akan bagaimana kita satu hari kedepan,satu jam kita ke depan,satu menit kita ke depan dari saat ini.

Astagfirullah selama ini saya pernah serakah dan sangat tidak perhitungan dengan namanya Hutang, nilai-nilai yang dikatakan teman Kenya tersebut di atas.

"Ya Rabb,lindungilah kami, saya dan pembaca dari segala keserakahan jahatnya hutang-hutang lahiriah dan bathiniah,berikanlah kepada kami kemampuan membayar hutang-hutang kami yang sudah terlanjur menjadi hutang,sebelum kami mati meninggalkan dunia ini.Amin ya rabb."

0 comments: