Sabtu, 15 September 2012

Dilema Terus Tentang TKI Informal

Menyusul dengan kasus penembakan yang dikabarkan korbannya adalah ada TKI oleh Polisi Diraja Malaysia,membuat banyak komentar ,terutama dari para Pejabat.salah satunya dari anggota DPR RI,yang menyebutkan seperti dikutip dari kompas.com berikut :

"Bahkan, moratorium TKI PLRT tersebut harus ditingkatkan menjadi penghentian secara permanen untuk negara tersebut," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang di antaranya membidangi penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, Irgan Chairul Mahfiz, Jumat (14/9) malam di Jakarta.(kompas.com/14/9/12).

Berkata memang mudah bro,tetapi sebenarnya masalah komplek di depan mata selalu seperti menutup mata,coba persiapkan lapangan kerja dengan betul di dalam negeri,berdayakan masyarakat dengan benar,bekerja mengurus rakyat dengan baik,berantas korupsi sampai ke tingkat bawah,dan ribuan pengelolaan gagal lainnya perlu ditingkatkan.

Sesungguhnya TKI informal yang melanglangbuana ke berbagai negeri itu,semuanya rindu kampung,tidak mau bekerja di negeri orang sebagai tenaga serabutan (baca :TKI Informal),tetapi kalau hidup di negeri sendiri tidak lebih baik...?mau bagaimana..?jadinya mengadu nasiblah ke negeri orang.

Kalau pengelola di dalam negeri baik dan benar,pasti negara akan sejahtera,rakyatnya tidak perlulah beramai-ramai sampai nekad jadi TKI ilegal memburu duit sampai ke negeri yang jauh.Jika pekerjaan menafkahi keluarga di dalam negeri terpenuhi.

Saya rasa untuk saat ini,main tutup saja pengiriman TKI informal kurang bijaksana juga,toh para TKI gelap terus mbrojol lewat berbagai jalan,terus lolos masuk Saudi,masuk Timur tengah,masuk Malaysia dan lain-lain,karena kondisi di kampung dan kebutuhan keluarga TKI yang terus mendesak.

Tutup pengiriman PRT dan TKI informal ke seluruh dunia,itu setuju bahkan jangan hanya sementara,Tutup saja sampai kiamat,namun jangan lupa,pemerintah harus mampu menampung dan mensejahterakan rakyatnya di dalam negeri.

Kami bayar pajak kok,jangan terus dikorupsi deh itu uang kami rakyat kecil,coba gunakan untuk membangun negeri.Kalau negara berhasil, tidak gagal dengan sendirinya para TKI gelap dan ilegal dan atau TKI yang merendahkan nama baik bangsa dengan sendirinya akan betah diam di kampung.

Lha sekarang..? ketika di negara sendiri belum siap,bahkan cenderung sebagai negara gagal dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,karena terlalu banyak korupsi ,jangan dulu deh berkata dengan gampang.

Tutup kirim TKI-lah,tutup kirim PRT-lah,emangnya anak-anak kami TKI mau kau kasih uang tiap hari,buat sekolah,buat makan,buat minum,buat berobat..?.Yang pada umumnya semua biaya itu mahal dengan inflasi yang terus meningkat di kenyataan.Dan wakil-wakil kami kebanyakannya hanya mengurus perut dan partaynya masing-masing kok,hanya satu dua yang berkarya dengan atas nama bangsa dan rakyat.Semuanya sibuk dengan urusan perut dikau masing-masing,Huwallah...pakai suruh tutup lagi...!.

Yang benar, lindungi TKI,urus yang benar TKI.

Salam.

0 comments: