Kebiasaan merokok bagi para pecandu rokok baik kelas ringan,junior,kelas menengah dan kelas berat,rokok adalah menjadi kebutuhan nomor satu.Berapapun harga sebuah rokok pasti bisa didapat baik dengan cara membeli,meminjam ke warung,atau malah minta terus kepada teman,atau nebeng.
Perokok yang biasa nebeng ke teman dikalangan komunitas saya suka dijuluki si MNBC (Merokok Nyandu tetapi Beli Cadu),Cadu bahasa Sunda,artinya enggak pernah membeli.Karena sudah nyandu,maka harga diripun digadaikan dengan tidak malu-malu lagi berani meminta sebatang rokok ke orang lain.
Bagi pecandu rokok kelas sedang dan berat ada yang mereka memilih membeli rokok daripada membeli sepiring nasi dengan lauk pauk yang komplit, jika uang disakunya tinggal seharga sebungkus rokok kesukaannya.
Yang lebih parah ada teman saya yang sampai bertengkar dengan isterinya gara-gara kebiasaan merokok ini,sampai dia berani bilang,jika isterinya melarang merokok maka dengan enteng beliau akan menceraikan isterinya.
Tidak sedikit juga banyak yang menghabiskan uang pendapatan bulanannya,seperempat bagian hanya untuk pos pengeluaran membeli rokok.Bahkan adapula para PNS yang sampai korupsi,menerima suap,dan hanya bekerja giat jika ada uang rokoknya.
***
Beberapa pecandu rokok tersebut sebenarnya banyak yang sudah mau "insyaf",berhenti merokok.Namun berbagai upaya untuk berhenti mereka suka banyak yang gagal di tengah jalan,beberapa pecandu ada juga yang berhasil,tetapi kebanyakan tidak berhasil dan kembali merokok setelah berhenti beberapa hari atau bulan.Malahan tidak jarang mereka yang sudah berhenti merokok kemudian merokok lagi bisa lebih parah,ibarat suatu penyakit kambuhan yang meradang lagi,menjadi perokok kelas berat beneran.
***
Ada banyak jalan keluar untuk berhenti merokok,dari yang metode ilmiah,cara medis dan cara yang masuk akal sampai kepada cara yang tidak masuk akal.Misalnya menngganti kebiasaan dengan ngemut permen herbal tertentu atau melakukan kegiatan yang super sibuk dan sebagainya,malahan tidak jarang sampai ada yang berobat ke Paranormal supaya bisa berhenti merokok.
Sebenarnya sebagian ulama Islam menyatakan bahwa merokok dan rokok itu Haram hukumnya,meskipun ada sebagian lagi yang hanya menyatakan hukum rokok adalah Makruh.
Yang imannya kuat dengan meyakini rokok itu Haram saja sudah bisa berhenti,tetapi kenyataan membuktikan lain,bahwa di kita banyak bahkan pemuka agama yang malah merokoknya lebih berat,coba lihat di acara-acara peringatan-peringatan keagamaan atau di kehidupan sehari-hari,banyak tokoh agama yang justeru kebiasaan merokoknya lebih parah.
Ironis..
***
Ini dia cara jitu untuk berhenti merokok,jika anda sudah biasa merokok dan pecandu berat ya sudah mau apalagi ,merokok saja terus dan terus sepuas anda,secara merokok tidak terasa efeknya bagi kesehatan dengan cespleng hari ini,tetapi baru beberapa tahun kemudian nanti akan menyesal bahwa kita suka merokok.
Lha kenapa disarankan terus,maksudnya iya kalau pecandu rokok digurui sama kita untuk berhenti merokok dengan segala argumen bla-bla-bla,dan jika caranya menggurui dan kurang berkenan,bukannya mereka akan berterima kasih tetapi mungkin cibiran bibir dan atau bogem mentah akan melayang ke diri kita,yang sok menasihati pecandu rokok hehe.
Makanya jalan jitu bagi perokok yang mau berhenti merokok,ya silahkan saja merokok terus sampai TUBUH ANDA PENYAKITAN,Bengek,asma,sesak nafas,bau mulut,telinga berair,paru-paru rusak,paru-paru basah,TBC dan kanker serta miskin terus bagi yang hidupnya pas-pasan.
Nah setelah badan Penyakitan dan sudah tidak mampu lagi menghisap rokok,pasti dijamin kebiasaan merokok itu berhenti dengan sendirinya,tanpa dianjurkan orang lain.Biasanya dalam kondisi seperti ini pecandu rokok sudah benar-benar "insyaf" secara sadar oleh dirinya sendiri.
***
Catatan: Terima kasih telah membaca,semoga anda tidak salah paham dengan maksud tulisan ringan ini,
Salam.
(awd-bicom)
Perokok yang biasa nebeng ke teman dikalangan komunitas saya suka dijuluki si MNBC (Merokok Nyandu tetapi Beli Cadu),Cadu bahasa Sunda,artinya enggak pernah membeli.Karena sudah nyandu,maka harga diripun digadaikan dengan tidak malu-malu lagi berani meminta sebatang rokok ke orang lain.
Bagi pecandu rokok kelas sedang dan berat ada yang mereka memilih membeli rokok daripada membeli sepiring nasi dengan lauk pauk yang komplit, jika uang disakunya tinggal seharga sebungkus rokok kesukaannya.
Yang lebih parah ada teman saya yang sampai bertengkar dengan isterinya gara-gara kebiasaan merokok ini,sampai dia berani bilang,jika isterinya melarang merokok maka dengan enteng beliau akan menceraikan isterinya.
Tidak sedikit juga banyak yang menghabiskan uang pendapatan bulanannya,seperempat bagian hanya untuk pos pengeluaran membeli rokok.Bahkan adapula para PNS yang sampai korupsi,menerima suap,dan hanya bekerja giat jika ada uang rokoknya.
***
Beberapa pecandu rokok tersebut sebenarnya banyak yang sudah mau "insyaf",berhenti merokok.Namun berbagai upaya untuk berhenti mereka suka banyak yang gagal di tengah jalan,beberapa pecandu ada juga yang berhasil,tetapi kebanyakan tidak berhasil dan kembali merokok setelah berhenti beberapa hari atau bulan.Malahan tidak jarang mereka yang sudah berhenti merokok kemudian merokok lagi bisa lebih parah,ibarat suatu penyakit kambuhan yang meradang lagi,menjadi perokok kelas berat beneran.
***
Ada banyak jalan keluar untuk berhenti merokok,dari yang metode ilmiah,cara medis dan cara yang masuk akal sampai kepada cara yang tidak masuk akal.Misalnya menngganti kebiasaan dengan ngemut permen herbal tertentu atau melakukan kegiatan yang super sibuk dan sebagainya,malahan tidak jarang sampai ada yang berobat ke Paranormal supaya bisa berhenti merokok.
Sebenarnya sebagian ulama Islam menyatakan bahwa merokok dan rokok itu Haram hukumnya,meskipun ada sebagian lagi yang hanya menyatakan hukum rokok adalah Makruh.
Yang imannya kuat dengan meyakini rokok itu Haram saja sudah bisa berhenti,tetapi kenyataan membuktikan lain,bahwa di kita banyak bahkan pemuka agama yang malah merokoknya lebih berat,coba lihat di acara-acara peringatan-peringatan keagamaan atau di kehidupan sehari-hari,banyak tokoh agama yang justeru kebiasaan merokoknya lebih parah.
Ironis..
***
Ini dia cara jitu untuk berhenti merokok,jika anda sudah biasa merokok dan pecandu berat ya sudah mau apalagi ,merokok saja terus dan terus sepuas anda,secara merokok tidak terasa efeknya bagi kesehatan dengan cespleng hari ini,tetapi baru beberapa tahun kemudian nanti akan menyesal bahwa kita suka merokok.
Lha kenapa disarankan terus,maksudnya iya kalau pecandu rokok digurui sama kita untuk berhenti merokok dengan segala argumen bla-bla-bla,dan jika caranya menggurui dan kurang berkenan,bukannya mereka akan berterima kasih tetapi mungkin cibiran bibir dan atau bogem mentah akan melayang ke diri kita,yang sok menasihati pecandu rokok hehe.
Makanya jalan jitu bagi perokok yang mau berhenti merokok,ya silahkan saja merokok terus sampai TUBUH ANDA PENYAKITAN,Bengek,asma,sesak nafas,bau mulut,telinga berair,paru-paru rusak,paru-paru basah,TBC dan kanker serta miskin terus bagi yang hidupnya pas-pasan.
Nah setelah badan Penyakitan dan sudah tidak mampu lagi menghisap rokok,pasti dijamin kebiasaan merokok itu berhenti dengan sendirinya,tanpa dianjurkan orang lain.Biasanya dalam kondisi seperti ini pecandu rokok sudah benar-benar "insyaf" secara sadar oleh dirinya sendiri.
***
Catatan: Terima kasih telah membaca,semoga anda tidak salah paham dengan maksud tulisan ringan ini,
Salam.
(awd-bicom)
0 comments:
Posting Komentar