Kamis, 18 Oktober 2012

Memilih dan Memilah Saran

Bagi anda yang suka mampir ke: www.papanputih.com,miliknya Mbak Ridha (Aridha Prasetya),pasti pernah membaca postingan dengan judul yang hampir sama.Di sana tertulis memilih dan memilah nasehat.Kalau saya, memilih dan memilah saran.

Sederhana saja,hemat saya bahwa nasehat dan saran beda-beda tipis maknanya,bahkan artinya bisa saja sama.Yaitu anjuran atau petunjuk.Biasanya tergantung jenis masalah,bisa berbentuk rangkaian sejumlah alternatif dan atau berbagai macam pilihan penyelesaian masalah.

Tetapi intinya saran dan nasehat adalah petunjuk untuk berbuat sesuatu.

Secara sederhana pula saya membedakan keduanya,kalau nasehat adalah sumber yang memberi petunjuknya seolah-olah setengah menegur kepada yang diberi nasehatnya,jadi derajat yang memberi nasehat biasanya lebih tinggi dari derajat yang dinasehati.Dan biasanya pula,nasehat adalah berisi saran-saran atau ajaran dan petunjuk baku kepada kebenaran atau jalan yang lurus,kebaikan.

Misalnya nasehat dari orang tua ke anaknya,nasehat dari orang pintar ke orang bodoh,dari guru ke murid,dari ahli agama orang soleh ke umat atau jemaahnya dan sebagainya.Dan kesannya menggurui tetapi menuju jalan yang lebih baik jalan lurus.

Sedangkan "saran", kesannya adalah umum,universal,kesamaan derajat,kelas atau persamaan status dan tidak bernada teguran sebagaimana nasehat.Bahkan saran lebih terbuka dan demokratis,saran lebih enak diterima oleh orang dewasa,karena kesannya tidak menggurui,isinya bisa saran untuk menuju kebaikan atau malah sebaliknya berisi saran yang menuju kepada keburukan.

***
Menurut Mbak Ridha,bahwa menentukan dan memilih siapa orang yang layak di dengar nasehatnya juga sama susahnya dengan memilih dan memilah berbagai alternatif nasehat itu.

Kalau untuk Nasehat (Nasihat),tentu dalam beberapa hal bisa jadi,saya sepakat yaitu susah untuk memilih dan memilah Penasehat dan Isi nasehatnya.Karena penasehat haruslah orang yang sudah lebih baik dari isi nasehatnya,derajatnya harus lebih tinggi dari yang dinasehati.

Ditambah dengan isi nasehat itu sendiri,karena cenderung bersifat teguran dan anjuran yang menggurui dan kaku,maka nasihat kadang dianggap tidak selalu sesuai bagi segala orang.Karena belum tentu sebuah nasehat akan sama cocoknya dengan aspek dan variabel masalah di orang yang dinasehati.

Tetapi,jika kita memandang suatu nasehat adalah sebagai "saran" saja,lebih "demokratis" dan terbuka,lebih fleksibel dan tentu lebih bisa diterima karena nadanya tidak menggurui,termasuk berisi berbagai macam alternatif yang komplit,maka menerima dan mempertimbangkan sebuah saran lebih mudah dan gampang.

Mudah dan gampang ketika kita tidak harus memilih dan memilah siapa pemberi saran dan apa isi saranya sesuai atau tidak sesuai dengan variabel dan aspek problem masing-masing.

Saran dengan gampang kita terima saja,bahkan saran bernilai sampahpun kita terima saja,dari siapa saja dengan tujuan supaya kita mendapat banyak bahan untuk memecah masalah.Karena saran statusnya bebas,jika sesuai degan aspek dan variabel masalah kita,ya kita ambil saran itu.Tetapi jika tidak sesuai dengan kita tentu saja buang atau lewatkan saja.

Berbeda jika sebuah nasehat,sebuah nasehat jika tidak dijalankan apalagi ada ewuh pakewuh dan sungkan terhadap si penasehatnya,tentu saja tidak bebas melepas dan menyeleksi membuang sebuah nasehat.Karena nasehat kebanyakan berisi nilai-nilai yang baik dan cenderung yang benar saja.

Sebenarnya beda tipis saja antara saran dan nasehat,Nasehat seakan ada beban moral untuk dilaksanakan,atau dipaksakan anjuranya karena bisanya pemberi nasehat adalah orang yang nilainya lebih tinggi dari penerima nasihat.

Dan kalau saran bebas-bebas saja biasanya sumber saran dari berbagai sumber sembarangpun masih bisa kita terima,untuk selanjutnya diseleksi secara pribadi.

Tetapi untuk "mengkonsumsi" saran,kita bebas saja dari berbagai sumber tidak terbatas.Dan penentuan terakhir semuanya tergantung situasi dan kondisi masalah kita masing-masing.

Nasehat terdiri dari nilai-nilai baku,sedangkan saran terdiri dari berbagai nilai,baik nilai baku,tidak baku,buruk,bagus dan banyak hal-hal yang baru bisa muncul dari yang namanya saran ini.

Untuk mudahnya menerima sebuah "nasehat' maka saya selalu segala nasehat dianggap adalah sebuah saran.Nasehat boleh saja,tetapi kitalah yang menentukan.

****
Dan semuanya adalah tergantung anda,tergantung kita memilah dan memilihnya.Termasuk tergantung anda mau bingung atau tidak dengan isi tulisan ini.

Saya juga yang menulisnya bingung sendiri gan..hehe.

Jadi sebenarnya maksud saya menulis ini apa ya....? Nah,kasih "saran" dunk di komentar...!hehe.
Saya tunggu ya,terima kasih telah membaca.

Salaman hangat.



0 comments: