Minggu, 01 Desember 2013

Salesman: Tekun,Rajin dan Sabar

Menjadi tenaga penjual atau berjualan mandiri jadi pedagang hampir sama dalam prakteknya.Perbedaannya kalau tenaga penjual statusnya sebagai karyawan,buruh atau menjualkan barang milik pihak lain.Dan pedagang asli menjual barang milik atau produksi sendiri.Kira-kira perbedaan definisi sederhananya begitulah..!

Sebagai penjual dituntut untuk selain harus cerdas,pintar,cerdik dan menguasai berbagai kemampuan menjual lainnya adalah tidak kalah penting sifat penyabar,rajin dan tidak mudah putus asa adalah modal wajib dimiliki salesman.

Pengalaman saya tentang teman TKI di sini yang berjualan fulsa,handphone,parfum dan sebagainya item jualan yang tidak mudah busuk.Mereka sangat rajin dan sabar plus ulet dalam menarik pembeli.Saya sendiri dibuat 'takluk'kepada teman pedagang yang satu ini.

Pada suatu hari sebut saja Abu Rasid teman saya ini,beliau menawarkan saya untuk berlangganan fulsa,lalu menawarkan pula gadget,hp dan kartu SIM iternet.Pada perkenalan pertama,saya tidak begitu tertarik malahan saya sempat berpikir,"...hwallah,beli hp atau fulsa kan tinggal pergi ke toko atau center hape saja kok,masa harus beli dari teman saya ini..",begitulah ketika tawaran dan perkenalan pertama Abu Rasid berjualan kepada saya.Setelah ngobrol basa-basi dan memperkenalkan diri bahwa dia adalah pedagang fulsa,hape dan kartu SIM,obrolan pun berlanjut pada tema biasa-biasa saja,ngalor ngidul.

Saya pada waktu itu sama sekali tidak merasa 'ditodong' sebagai target pasar beliu hehe.Padahal Abu Rasid sedang memanah saya dengan cara halus sejatinya.

Satu sampai dua bulan berlalu,setiap bertemu kalau mau shalat jumatan di jalan ke Mesjid,beliau selalu mampir di kamar kost-an saya.Dan seperti biasa hanya bertanya,butuh fulsa engggak atau ada hape terbaru tuh di rumah saya,lalu kami minum kopi atau teh bersama.

Tiga bulan berlalu,pada bulan itu saya ditelepon anak-anak di kampung dengan permintaan yang saat itu saya sedang tak siap.Karena tanggal tua dan masih lama untuk gajian,sedangkan uang tunai tidak punya.Anak saya minta dibelikan hp karena hp lamanya rusak dan model jadul,ah..dasar anak-anak pikirku.

Namun,karna kebutuhan juga sih untuk interaksi di fb atau chattingan lainnya,saya pun terpikir,'..Ah kenapa enggak beli saja ke Abu Rasid,kan dia sejak dulu nawarin saya hape..?".

Lalu,yah...setelah itu saya jadi langgana beli fulsa,kartu SIM,beli flashdisk,beli hape bahkan gadget juga bisa dipesan ke beliau.Setelah itu banyak kawan saya juga ikut berlangganan ke Abu Rasid karena rekomendasi dari saya tentang 'jaminan mutu' dari barang-barang jualan Abu Rasid.

***
Pesannya,Abu Rasid dari sejak merayu dan memberitahu saya bahwa dia sebagai pedagang sampai saya jadi langganannya selama lebih dari 3 bulan saya acuhkan.Lalu pada akhirnya,saya jadi langganan dia di bulan ke 4 nya sejak promosi beliau.Dan entah sudah berapa juta rupiah hingga sekarang saya bertransaksi dengan beliau.Berkat ketekunan beliau selalu terus menawari saya selama 3 bulan itu dengan santai namun terus dilakukan penawaran.

Untuk teman muda yang beru terjun di dunia 'berdagang' atau bisnis sebagai pedagang atau sebagai pengusaha,mudah-mudahan rajin,ulet dan sabar dalam menjaring pelanggan bisa dijadikan isnpirasi dari cerita sederhana di atas tadi.Mohon maaf ini hanya berbagi pengalaman saja,secara saya percaya Anda pembaca semua lebih jago dalam hal beginian.He...! (salam sukses selalu,semangat semua).

0 comments: