Saat ini masa peralihan gaya hidup generasi tua ke gaya hidup generasi muda milenial.Dari era jadul kuno ke era digital.Ngetop dengan istilah peralihan dari generasi old ke generasi millenial.
Siapa generasi tua,siapa generasi millenial? Secara kelahiran mungkin millenial adalah orang yang lahir sejak tahun 1980 dan seterusnya.
Atau secara zaman millenium adalah dari tahun 1980 an sampai sekarang adalah era millenium,dimana peradaban semakin maju, modern dan banyak perubahan ilmu dan teknologi yang dahsyat.
Kita yang lahir sebelum tahun 1980 dan masih hidup sampai saat ini adalah suatu keberuntungan,karena kita pernah mengalami dan menyaksikan hidup di dua zaman yaitu sebelum tahun 1980 dimana ilmu dan teknologi masih banyak yang sederhana dan konvensional dibanding saat ini.
Dan kita bisa ikut mengalami serta menyaksikan era modern,dimana manusia sekitar kita sudah banyak yang berpendidikan juga perkembangan sain dan teknologi yang jauh berubah dengan ketika masa sebelum tahun 1980.
Kita yang lahir sebelum 1980,saat ini rata-rata berusia 45 tahun ke atas.
Orang yang lahir rentang waktu ini pernah mengalami zaman "kuno' atau jadul,sekaligus juga mengalami zaman android,zaman digital,zaman seperti saat ini yang sedang kita jalani.
Tentu anak-anak kita yang lahir setelah tahun 1990 sampai ke saat ini,tidak mengalami era zaman dahulu kondisi waktu kita masih usia SD tahun tahun 1960,70 atau 1980an.
Salah satu ciri gaya hidup generasi milenial adalah gaya hidup serba instan.Cara cepat untuk menggunakan,memperoleh dan mendapatkan sesuatu,dengan berkat bantuan teknologi yang semakin canggih.
Gaya hidup instan ini merasuki juga ke gaya hidup dan kebiasaan keluarga muda milenial,dimana untuk memenuhi keperluan makannya tidak suka menyimpan stok keperluan di rumahnya,karena barang atau jasa yang dibutuhkan sehari-hari saat ini bisa diperoleh dengan cepat,dekat,banyak,onlen dan mudah.
Zaman dahulu orang tua suka belanja keperluan rumah tangga langsung untuk kebutuhan bulanan.Misalnya menyimpan stok sabun mandi,sabun cuci,sembako,beras di dapur untuk minimal kebutuhan satu bulan lebih ke depan.
Ortu zaman dahulu suka menyimpan beras stok banyak di dapur atau khusus gudang stok makanan.Beras berpuluh kilo,minyak sayur berkilo-kilo,garam,sabun cuci,lauk pauk,kayu bakar,stok sapu lidi,stok lap serbet,stok gula,bumbu atau apapun semua kebutuhan rumah tangga di sebuah ruangan stok makanan atau gudang kecil di dapur.
Dan rutin setiap datang gaji atau mendapat pendapatan,langsung stok barang ditambah tidak menunggu stok hingga habis.
Kebiasaan seperti ini,sudah banyak ditinggalkan generasi muda kini.Bahkan gudang untuk stok makanan dan persediaan beras dan bahan sembako pun sudah tidak dianggap penting lagi.
Generasi muda milenial lebih suka menyimpan uang di dompet digital,belanja digital,bepergian cukup hanya membawa smartphone atau komputer saja.
Mereka menyimpan stok makanannya di dunia digital,kalau mau makan tinggal pesan onlen,mau sembako tinggal pesan onlen,beras dan bahkan air pun dipesan mendadak ke toko onlen ketika akan makan atau minum.
Meskipun serba cepat,instan dan onlen itu efisien dan modern, tetapi cara ortu yang jadul jangan dulu ditinggalkan.Karena masih lebih besar manfaatnya bagi hidup kita.
Misalnya kebiasaan menyimpan stok makanan dan sembako di rumah tangga kita perlu diteruskan dan dilestarikan.
Yaitu ketika gajian tiba atau mendapat penghasilan,akan lebih baik jika kita membelanjakan ke barang keperluan untuk kebutuhan sebulan ke depan.Stok beras,minyak sayur,sabun cuci,token listrik,gula kopi,susu buat anak,dan barang lainnya.
Meskipun kebutuhan saat ini bisa dipesan mendadak lewat onlen,tetapi menyimpan stok barang untuk kebutuhan sebulan atau seminggu ke depan itu lebih baik,demi untuk membuat aman kebutuhan pokok di rumahtangga berjaga-jaga bila sewaktu-waktu terjadi krisis keuangan keluarga atau ada keperluan mendadak yang menguras persediaan uang.
Jika ada stok barang keperluan maka sewaktu-waktu uang tidak dipegang pun,keperluan sehari-hari tetap berjalan dan tetap terpenuhi.
0 comments:
Posting Komentar