Tampilkan postingan dengan label wiarusaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wiarusaha. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 November 2015

Jeda,Ambil Nafas! Stop Sebentar jika Situasi Sedang Kacau Balau

Meluangkan waktu untuk berkontemplasi,menenangkan diri secara fisik dan psikis,istirahat di ranjang seperti layaknya seorang yang sakit secara medis sedang diopname di rumah sakit adalah salah satu trik untuk membuat bisnis kita tidak larut dalam kondisi kacau balau.

Perjalanan usaha tidak selamanya akan mujur,bayangan dan target keuntungan yang diburu semua pebisnis tidak selamanya berjalan dengan mulus.Bahkan,setiap pebisnis akan pernah suatu waktu dimana kondisi dan situasi usaha baik secara intern maupun faktor eksternal ada pada posisi kacau balau,semrawut dan di luar perhitungan.

Jika sudah demikian adanya,lakukanlah stop aktivitas barang sejenak,bukan berhenti tetapi mengambil nafas agar situasi dengan jelas terbaca keadaan yang sebenarnya,sehingga kesadaran posisi dimana kita berada dan harus bagaimana ke langkah ke selanjutnya menjadi jernih terlihat untuk tidak salah mengambil keputusan bisnis di etape usaha berikutnya.

Menganalogikan seperti pada permainan sepak bola,jika permainan sudah ngawur semrawut diluar kendali standar operasi ketika direncanakan pada waktu briefing di luar lapangan,ketika semua lini sudah mebahayakan,ketika semua manuver sudah meleset tidak membuahkan goal,ketika segala teknik sudah tumpul dan gagal lagi-gagal lagi mencetak goal,bahkan membahayakan pertahanan teeam kita,maka yang harus dilaksanakan team kita agar bisa menang pertandingan adalah KONSOLIDASI.

Ya,mengontrol dan mengendalikan diri lalu berkonsolidasi dengan langkah-langkah yang lebih baik di detik-detik permainan berikutnya.Untuk berkonsolidasi dan memperbaiki suasana situasi buruk kacau balau itu,diperlukan jeda sejenak,mengambil nafas agar kesadaran diri tertarik kembali untuk tetap berpikir jernih dan logis guna mengndalikan situasi kacau tersebut.

Begitupun bagi pebisnis pemula (wirausaha pemula),jika aktivitas bisnis sedang kacau,ambilah masa jeda,dengan beristirahat barang sehari atau 2 hari untuk menenangkan diri secara fisik dan psikis,Banyak cara sesuai kebiasaan masing-masing,ada yang caranya pergi ke guru spiritual yang lurus (Guru Agama yang dituakan),atau pergi ke sebuah tempat semacam Villa dan menyendiri di sana,berkontemplasi di tempat yang sepi,pergilah ke pegunungan dan menyewa kamar villa lalu mendekatkan diri ke Sang Pencipta di sana,pokoknya cari aktifitas yang membuat otak dan oto kita bisa rehat sejenak.Yang kesemuanya itu untuk memperoleh inspirasi dan membuat otak dan otot segar kembali untuk menguasai situasi dan kondisi yang sempat kacau ketika Badai Kacau Balau melanda di hari kemarin.

Salaman hangat,selamat mencari inspirasi dan bersemangat untuk terus berusaha dan beribadah kembali.


Kamis, 19 November 2015

Pengusaha Pemula: Mapan Kendalikan Emosi

Memakai istilah mesti mapan mengendalikan emosi,saya ingin menekankan bahwa mengendalikan emosi dan perasaan dalam berbisnis adalah sangat penting.Berbisnis memerlukan pengendalian emosi yang baik dan harus mendekati sempurna.

Bagaimana mungkin seorang pebisnis apalagi masih pemula akan berhasil bila mengendalikan emosi saja masih belum mampu.

Dalam prakteknya,apapun bisnis kita sebesar atau sekecil apapun usaha kita dalam realitas sehari-hari akan selalu ada masalah.

Masalah yang rumit atau ringan semuanya memerlukan penanganan langsung sang pebisnis,dan itu memerlukan pengendalian emosi dan perasaan yang matang dan dewasa.

Sebut saja misalnya,masalah menghadapi klien yang wanprestasi,tagihan macet,janji-janji rekanan yang tidak tepat,masalah berkas admisnitrasi yang kurang dan birokrasi yang berbelit,cuaca yang kurang mendukung,badan sakit-sakitan,masuk angin,terkena serangan flu bahkan sampai urusan anak-anak atau keluarga yang seperti tidak memaklumi kesulitan perusahaan,adalah rentetan contoh kecil masalah yang akan selalu timbul dalam perjalanan bisnis kita.

Untuk menghadapi itu semua,jika kita mau jadi pengusaha yang sukses,mesti mendewasakan diri dan pandai mengendalikan emosi sehingga semua masalah dihadapi dengan jernih dan tenang serumit apapun kenyataan di dalam prakteknya.

Memerlukan latihan yang terus menerus dan menambah wawasan serta bergaul dengan orang-orang bermental dewasa dan kuat adalah salah satu langkah agar kita bisa dewasa menghadapi semua masalah seperti contoh di atas tadi.

Tambahlah terus ilmu tentang mendewasakan kepribadian kita,bergaulah dengan para pengusaha yang handal dan sudah terbukti dewasa dalam segala hal,dan kendalikanlah emosi diri sehingga kita tidak lantas bertindak brutal diluar kendali,agar bisnis kita tidak lekas hancur hanya karena diri kurang menguasai mengendalikan emosi.

Tahan nafas dan tetap tenang,hadapi masalah dan pukul terus menerus segala halang rintang,jalani dengan mantap kendalikan emosi dan injak terus gas bisnis kita,agar tetap berjalan tidak oleng dan tidak keluar dari trek jalan tujuan sukses kita.

Selamat pagi semua.

Selasa, 03 November 2015

Pengusaha Pemula: Hidup dari Keuntungan

Jika Anda masih karyawan atau berpenghasilan pokok dari gaji,artinya hidup Anda tergantung 90 persen kepada uang gaji.Dan biasanya uang gaji itu akan habis dibelikan (dibelanjakan) kepada keperluan sehari-hari,dan biasanya pula akan habis sebelum tanggal gajian tiba.Itulah mengapa biasanya karyawan tidak akan cepat kaya.Karena penghasilannya akan dibelanjakan kepada keperluan hidup yang memang kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

Dan yang namanya gaji tentu saja terbatas,walaupun sudah tentu jumlah dan waktunya namun terbatas tidak ada peluang tambahan yang signifikan untuk menambah penghasilan.

Lain halnya dengan berwirausaha,penghasilan tidak menentu tetapi peluang penghasilnnya tidak terbatas.Disinilah letak keunggulan hidup jadi pengusaha dibanding jadi karyawan.Namun,tentu saja penghasilan jadi tidak terbatas jika perusahaan ada untungnya.

Untuk itulah,seorang pengusaha harus senantiasa orientasinya dalam segala hal apapun adalah mencari untung-untung-untung dan keuntungan.

Pikirkanlah keuntungan selalu dalam setiap nafas pengusaha.Jadikan hal memperoleh keuntungan selalu jadi prioritas utama dalam pola pikir dan tindakan kita.Sebab seorang pengusaha hidupnya terus berlanjut tergantung kepada keuntungan usaha.

Jika usaha tidak beruntung,tidak ada laba,pengusaha akan "mati".Perusahaan jika merugi terus akan bangkrut,pengusahanya akan "mati',bahkan akan tidak bisa makan dan bisa mati dalam arti yang sebenarnya.

Untuk bisa terus eksis hidup,seorang pengusaha harus selalu punya untung.Dari 'keuntungan' itulah hidup pengusaha dan perusahaannya ditentukan.Keuntungan adalah "nyawa' bagi pengusaha,keuntungan adalah jantung dari sebuah perusahaan.

Pengusaha yang baik adalah segala tindak-tanduk,sikap dan pola pikirnya selalu berorientasi kepada namanya -untung atau laba-keuntungan hasil usaha dalam setiap gerak bisnisnya.Bahkan harus ekstra ekstrim orientasi untungnya itu,...Anda harus bermental "materialistis' !

Jika berbisnis tidak berorientasi kepada keuntungan,itu namanya kerja bakti atau kerja sosial.Hal ini sih lain ranahnya bisnis,bisnis adalah bisnis di luar ranah sosial dan kerja bakti.Kalau biacara di ranah bisnis atau ekonomi atau usaha dan bertahan hidup,tentu saja hal-hal keuntungan materi harus menjadi orientasi utama dan tujuan pokok usaha kita.

Namun,tetap hukum besi berbisnis berbicara: Keuntungan materi adalah hal yang harus dikedepankan.Tentu materi dan keuntungan yang bagus,baik dan diperjuangkan dengan cara dan jalan yang halal.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Mulai Usaha Perdana: Buka Saja Sekarang Tak Usah Berhitung Terlalu Rumit

Berbagai teori dan pencerahan mengenai mulai buka usaha sudah banyak diketahui orang,lewat berbagai sumber dan nara sumber ahli motivasi usaha maupun praktisi ilmu wirausaha.Dari berbagai pengetahuan itulah setelah dipadu dengan pengalaman saya langsung praktek usaha,ada satu hal yang perlu digarisbawahi,sesuatu itu sangat penting dan terbukti sudah memberi hasil yang bukan angan-angan saja

Dua hal pokok tentang ini,jika masih bingung dan sedang menimbang-nimbang mau buka usaha apa,inilah yang perlu Anda ketahui untuk segera bergerak dan bekerja,beraksi.

1.Jika rencana usaha kita termasuk skala usaha UKM (Usaha Kecil dan Menengah),seperti mau buka usaha dengan modal di bawah 100 juta rupiah dan jenis usahanya tidak langsung besar-besaran sampai milyaran rupiah.Tidak usahlah terlalu banyak perhitungan sebelum membuka usaha.Jika sudah anda tentukan jenis usahanya,jangan tunggu lama-lama segeralah buka saat ini juga...!

Bergerak dan beraksilah segera,buka usaha Anda,nanti proses perhitungan bisa sambil berjalan sesuai apa terjadi situasi dan kondisi usahanya.Setelah bergerak inilah nanti Anda akan otomatis akan banyak hal-hal yang perlu dihitung dan diperhitungkan.

Jika untuk buka usaha UKM terlalu banyak perhtiungan sebelum beraksi dan memulai,maka Anda tidak akan memiliki usaha itu sampai kapanpun,waktu Anda akan tersita oleh hal-hal remeh temeh dan perhitungan menjelimet dan itu merugikan waktu kita.

Untuk usaha sekelas UKM,jangan terlalu banyak perhitungan,segerlah buka saat ini juga.

2.Kecuali,jika rencana usaha Anda langsung bernilai milyaran rupiah dan bergerak di jenis usaha besar,memerlukan berbagai faktor ekonomi yang banyak,besar dan memerlukan suprastruktur dan infrastruktur yang luas dan besar,baru sebuah cetak biru rencana usaha harus Anda perhitungkan dengan seksama dan bila perlu sampai perhitungan detailnya.

Misalnya Anda akan membuka pabrik bijih besi mengolah jadi besi,membuka pbarik tekstil,membuka pabrik barang-barang keperluan lainnya yang membutuhkan dan menggunakan sumber daya yang tidak sedikit.Untuk buka usaha sekelas ini tentu saja harus mempunyai rencana usaha yang sangat matang.

Tetapi jika untuk usaha kecil dan menengah saja,tak usah ragu segeralah bergerak dan buka sekarang.Nanti segala hal yang perlu dihitung akan muncul dengan sendirinya seiring dengan proses pertumbuhan perusahaan yang kita buka.

Tentu,bukan bergerak dalam arti gerak yang konyol,pertimbangan-pertimbangan dasar dan pokok tentang prinsip ekonomi dan tindakan ekonomi harus dipakai dalam prosesnya.Namun tidak usahlah menunggu sampai dengan semua detail dan komponen rencana usaha sampai sempurna dan terlalu menunggu saat yang paling tepat.

Cukup perhitungan resiko yang pokok dulu diperhitungkan,lalu bergerak dan buka usaha nyata dengan kita ikut ambil bagian di dalamnya jangan percaya dulu pihak lain.Nanti setelah berjalan baru "berhitung' segalanya.

Selamat membuka usaha,semoga sukses jadi pedagang dan pengusaha yang baik dan berhasil.

Jumat, 20 September 2013

Sering Gagal,Apakah Sukses yang Tertunda atau "Bodoh"?

Untuk kasus gagal dalam sebuah usaha atau gagal dalam hal apapun, satu atau dua kali gagal memang masih bisa disebut sebagai 'kegagalan yang tertunda".Namun bila gagalnya sudah lebih dari 3 kali,itu bukan kesuksesan yang tertunda namun adalah suatu 'kekonyolan" atau kata yang paling menusuk dan tajam,itu adalah suatu " kebodohan".

Berkali-kali mengalami kegagalan pertanda ada yang tidak disadari dalan langkah-langkah kita,bahwa ada sesuatu sebagai sumber gagal yang tetap dipelihara.Dan memelihara sumber kegagalan terus menerus,ibarat pepatah yang berbunyi," Anda telah memelihara Musang di Kandang Ayam sendiri".

Artinya disadari atau tidak,jika terjadi terus kegagalan dalam hidup,maka sebenarnya kita telah terus berbuat berbagai kebodohan dengan terus memelihara sumber-sumber kegagalan itu.Diantara sumber kegagalan dan gagal terus itu adalah kesombongan,tidak mau belajar lagi,gengsi yang tinggi,kekonyolan dan 'kebodohan".

Bagaimana tidak disebut bodoh,kalau kegagalan itu terjadi sering dan selalu terus berulang-ulang lebih dari 3 kali.Jika selain bersumber dari diri sendiri yang 'maaf-bodoh' itu.Arti bodoh dalam tanda kutip...!

Tidak banyak dan tidak mau belajar dari segala kegagalan di masa lalu,atau terlalu angkuh dan sombong sehingga tidak menerima saran dan ilmu yang baru demi keberhasilan di masa depan.Sehingga menutup informasi aktual atau ilmu sukses terbaru untuk masuk ke diri sang tukang gagal.Mungkin karena 'bodoh' atau karena kekonyolan dan kesombongan yang membabibutakan mata hatinya.Tidak mau menerima saran dan ilmu terbaru dari orang lain atau tidak mau belajar kepada kegagalan dirinya sendiri di masa lalu.

Untuk tidak selalu gagal di masa depan,berusahalah agar kita tidak terjadi lagi"jatuh lagi ke lubang sama',artinya usahakan tidak terjadi lagi kegagalan serupa dengan kegagalan yang pernah terjadi di masa lalu Anda,jika pernah mengalami suatu kegagalan.

Kedua,selalu mengupdate da terus mengupgrade diri dan kemampuan serta ilmu.Dalam berusaha sukses hal apapun,tidak bisa hanya mengandalkan 'kesenioran' atau tingginya pendidikan formal akademis Anda.Tetapi perlu terus belajar dan belajar dari segala hal dan belajar dari semua ilmu di universitas kehidupan.Semangat belajar terus.

Ketiga,jika sudah terjadi kegagalan adalah tetap semangat dan usahakan jangan 'terus tenggelam' dan tidak mau bangkit.Usahakan jangan menganggur,karena jika kita sudah terjadi 'gagal',perlu ada semangat untuk mau bangkit.Semangat bangkit itulah akan menyumbang untuk merubah nasib diri selanjutnya.

Keempat,carilah aktivitas yang berstatus sebagai 'batu loncatan',jangan pilih-pilih dulu jenis aktivitas ini selama tidak bertentangan dengan hukum dan norma.Cari dan ciptakan aktivitas sebagai batu loncatan,lalu sadari bahwa Anda sebenarnya bukan di sini pulau tujuannya,namun kegiatan ini hanyalah sebuah batu loncatan saja.

Kelima,belajarlah dari segala kegagalan masa lalu.Tinggalkan dan buang hal-hal yang buruknya,masukan semua ke tong sampah,dan semangatlah untuk bangkit kembali dengan cara,strategi dan teknik meraih sukses yang sudah direvisi dan sudah ditambah dengan ilmu sukses yang baru dan lebih baik.

Keenam,sadarilah jika suka terjadi terus menerus beberapa kali kegagalan [berbagai macam gagal],dalam hidup kita,sekali lagi...........,sadarilah,bahwa kita memang 'bodoh'...! Dengan menyadari 'segala kebodohan ' itu,maka kita akan semangat dan sadar untuk belajar kembali menata hidup ini untuk lebih baik dan sukses tentunya.

Kegagalan yang dimaksud berlaku untuk semua hal kehidupan kita,bisa berarti gagal dalam bercinta,gagal dalam berusaha,gagal dalam rumah tangga,gagal dalam bisnis,gagal dalam study atau gagal dalam hal apa saja.

Selamat bangkit sobat...!



Minggu, 18 Agustus 2013

Setiap "Produk",Pasti Ada Segmen Pasarnya

Segmen pasar sebuah produk atau hasil karya dalam berbagai macam jenis dan bentuk,pasti akan selalu ada.Misalnya penggemar suara Anda bagi seorang penyanyi,pembeli produk barang buatan pabrik,penyuka tulisan di blog atau website,penggemar produk makanan Anda,penggemar dan pembaca buku karya Anda,penikmat dan pengamal teori dan presentasi motivasi Anda dan berbagai 'produk' barang atau jasa lainnya.Yakinlah bahwa segmennya pasti ada!Sesuai dengan produknya masing-masing.

Dalam lingkup kecil dan sempit misalnya,seseorang yang memproduksi makanan Bakwan atau Pisang Goreng,lalu dengan ulet dan rajin serta terus memproduksi dengan memperbaiki segala cara dan teknik serta meningkatkan kualitasnya,maka sudah pasti akan ada pembelinya.Akan ada segmen pasar terbentuk sesuai kelasnya.Yang jelas pasti akan ada yang menyukai dan membelinya.

Sebuah karya tulis,karya seni,atau karya apa saja sudah pasti akan ada penggemar dan 'pasarnya' masing-masing.Akan ada segmennya tersendiri.

Termasuk kegiatan ngeblog,saya sendiri dahulu pertama kali membuka blog ini adalah semata-mata hanya iseng saja,tujuan awal buka blog di blogspot.com pertama kali adalah untuk melampiaskan saja suka curat-coret yang sejak saya sibuk mencari nafkah tidak tersalurkan.

Pertama kali membuka blog ini,tidak ada yang mengunjungi blog ini sampai 10 atau 20 kunjungan per harinya,karena postingan saya masih sedikit dan memang baru sangat pemula sekali saya menulis di blog.Lalu seiring itu,saya tetap saja menulis,walau tulisannya belepotan,mungkin sangat buruk sekali kualitasnya,tidak menarik apalagi bagus,saya tidak berpikir sampai ke sana waktu itu.Sebagai pemula,saya postingkan saja apapun yang ada di kepala ini,dituangkan dalam tuts keyboard komputer dan langsung dipublikasikan.

Akhirnya karena banyak kata-kata yang masuk dan postingan semakin banyak,maka mungkin mulai terlacak oleh mesin pencari.Setelah itu ada 10 sampai 20 hit di statistik kunjungan yang membaca atau sekedar mengklik postingan di blog ini.

Dan saya terus saja 'berproduksi' membuat produk (tulisan,postingan,konten) apapun.Padahal waktu itu belum menemukan bentuk apa yang akan saya usung  untuk membuat thema blog ini.Saya posting saja,tidak terlalu berpikir apakah akan dibaca orang atau tidak.

Karena produk (konten) semakin banyak menurut ukuran saya yang bukan penulis,dengan diabaikan apakah berkualitas atau tidak,saya terus saja berproduksi,memposting tulisan.

Beberapa tahun kemudian,(ada proses di sini),Alhamdulillah,angka kunjungan ke blog ini berlipat berpuluh kali lipat dari sejak pertama kali dibuat.Sampai sekarang sudah ada sekitar 500-600 kunjungan (klik,hit) per hari,berdasarkan angka statistik blog di dashboard kami.

Artinya segmennya blog ini walau isinya menurut saya masih kurang berkualitas ternyata ada yang dengan setia selalu membaca dan membuka lamannya.Bahkan beberapa hari ini saya mendapat banyak email yang mengabarkan kunjungan perdananya mereka ke sini.(Untuk ini saya haturkan terima kasih banyak buat teman pembaca semua).

***
Mohon maaf ini berbagi info untuk para pemula saja,bukan mau menggurui Anda yang sudah lebih tahu,saya hanya berbagi saja,atau hanya menyegarkan kembali kebenaran tentang teori bahwa "tak usah ragu dan takut produk kita tak akan laku,jikalau sudah ada produknya'.

Makna pernyataan di atas bisa untuk semua bidang,apakah itu produksi untuk sebuah kegiatan usaha dagang,membuat konten dan ngeblog atau apapun.Menegaskan bahwa ayo semangat saja kta berproduksi apapun (yang baik-baik tentu saja),toh pasarnya nanti akan ada segmennya tersendiri bagi produk atau hasil yang kita buat atau kerjakan.

Setelah produk kita ada segmen pasarnya,lalu tugas selanjutnya adalah tinggal mencari ilmu tambahan lainya,agar bagaimana kita semua bisa mengembangkannya.Tentu saja ilmu mengembangkan dan bagaimana mengelola segmen itu agar menjadi besar dan saling memberi manfaat atau saling menguntungkan.Beberapa rekan pembaca pasti sudah menguasai ilmunya,atau bagi pemula bisa menemukan berbagai ilmu selanjutnya dari berbagai sumber yang lain.

Jadi,mari kita produktiflah dahulu,lalu nanti akan muncul dan hadir segmen pasar produk kita dengan sendirinya.Yaiyalah,setelah berproses tentu saja..!

Salam semangat,salam sukses.

Kamis, 25 Juli 2013

Agar Uang dan Harta Aman di Hari Tua: "Jangan Taruh Telur Dalam Satu Keranjang"

Pepatah bijaksana ini adalah nasehat baik turun temurun tentang bagaimana mengamankan harta kita selama hidup.Sudah banyak tulisan mengulas tentang ini,saya kali ini mungkin hanya menyegarkan kembali saja bahwa nasehat tersebut ada benarnya.Atau,benar sekali dan bisa terbukti.

"Jangan taruh semua Telur milik Anda dalam satu Keranjang saja"

Disempitkan kepada tentang mengatur harta atau uang tunai saja,karena sebenarnya 'kredo' di atas bisa juga diterapkan dalam hal membuka bisnis atau usaha.Artinya modal yang ditanam jika bisa maka jangan diinvestasikan hanya di satu 'sumur' usaha saja,tetapi modalkan juga di perusahaan lain,karena jika satu kena bangkrut kemungkinan investasi yang lain masih bisa menyelamatkan diri kita dari kebangkrutan.

Dalam hal menyimpan harta,atau mengatur harta yang sudah diperoleh juga demikian.Ibaratnya kita sudah mendapatkan banyak telor (Telur ayam),uang atau harta sama riskan dan sensistifnya untuk hancur seperti mudah hancurnya Telur jika tak hati-hati kita mengelolanya.Perumpamaanya seperti itulah.

Jika kita punya harta senilai 100 juta misalnya,maka uang tunai tersebut tidak baik dan kurang bijak jika disimpan hanya di satu buah Bank atau ditaruh di satu tempat saja.Karena bagaimana jika bank yang kita taruh uang itu kemduian bangkrut? Atau uang yang ditaruh di satu peti besi lalu dicuri orang ?
Pasti uang kita akan melayang atau kembali tetapi reseh mengurusnya dan akan membuat pusing tujuh keliling,menunggu proses pencairan uang tabungan kita.

Mari coba tempatkan uang atau harta kita di beberapa macam bentuk tabungan,taruh di Bank terpercaya yang dijamin kemananannya.Lalu sebagian uang dan harta kita juga tabungkan dalam bentuk membeli rumah,tanah dan berbagai barang tidak bergerak lainnya.Jangan lupa beli tanah atau rumah yang ber-SHM atas nama sendiri.

Setelah menabung di dalam bentuk tanah atau rumah,maka taruh pula uang kita di Bank yang terpercaya,simpan juga uang tunai sekadarnya di box pribadi untuk keperluan tunai dan keperluan darurat.

Sama halnya untuk keamanan perjalanan Anda,jangan taruh semua uang tunai Anda dalam satu buah dompet saja.Taruhlah uang dipecah-pecahkan di beberapa dompet atau saku serta di saku tas tangan Anda.Jika suatu waktu waktu dompet hilang,maka tidak lantas semua uang Anda menjadi hilang.

Selamat mengelola harta dan uang tunai Anda dengan baik.Salam hangat.

*)Terinspirasi dari artikel Mas Tjiptadinata Efendi di kompasiana.com dan berbagai sumber lainnya.