Minggu, 24 Juni 2012

Ciptakan Aura Semangat dan Bergairah

Apa yang anda rasakan ketika kita masuk ke sebuah ruangan kantor yang semua perangkat kerjanya rapi,bersih,baru dan tertata apik serta menyegarkan ? atau,

Jika masuk ke rumah teman yang catnya baru saja diperbarui,mebel dan furniture-nya baru,rapi dan tidak kumal,bersih tertata rapi dan segar ?

Atau melihat dan berkenalan dengan seseorang yang berbaju sopan,rapi sesuai dan serasi,baru,bersih,dan enak dipandang?

Jika Ahli dan Profesional dijamin Tidak Nganggur

Menjadi seorang yang ahli di bidang tertentu lalu mengembangkan keahlian tersebut sehingga benar-benar diri kita profesional di bidangnya,paling tidak jika mau menjadi karyawan anda tidak akan pernah ada kamus nganggur,lowongan kerja sangat banyak bagi sang ahli dan profesional.

Atau bagi yang mau mandiri menjadi wiraswastawan,mempunyai keahlian dan profesional di bidangnya akan mendukung sekali kepada rintisan atau jenis usaha yang digelutinya,karena memang ahli dan menguasai seluk beluk dari a sampai z nya macam usahanya itu.

Pengeras Suara di Mesjid

Kalau mau melihat sejarah ke belakang sedikit saja,yaitu tentang perdebatan atau perbedaan pendapat apakah pengeras suara di mesjid halal atau haram,boleh atau tidak,lalu pantas atau tidak,telah banyak mengundang pro dan kontra.

Di kampung saya saat ini ada kampung dan jemaah yang memakai membran di mesjidnya dan sebagian ada yang tidak pakai.

Menjadi Manusia Ahli dan Profesional

Yang menarik dalam salah satu tulisan Mbak Aridha di lapaknya,yaitu tentang Kompetensi kaitanya dengan membangun personal branding.Tertarik dengan ini lalu minta ijin buat copy paste atau tepatnya saya kutip sebagian artkelnya.

Karena merasa dahulu ketika masih muda saya kurang menyadari hal ini,saya kurang fokus untuk membentuk dan mengembangkan kompetensi untuk menjadikan diri ini seorang ahli,sehingga menjadi orang yang tanggung,meskipun ada alasan dan sebab tersendiri waktu itu.

Ibaratnya,diri ini segala tahu tetapi tak ada satu pun yang menjadikan saya menjadi seorang "ahli".dan ternyata sekian tahun garis hidup hanya biasa-biasa saja malah termasuk gagal/rugi waktu karena perhatian saya ke pengembangan kompetensi diri sendiri kurang fokus,tidak berusaha untuk menjadi "ahli' tertentu.


Semoga pembaca yang masih muda yang sedang dalam tahap dan fase mencari jati diri dan masih muda usia serta masih banyak kesempatan bisa mengambil hikmat dari berbagi pengalaman ini.

Dengan sudah meminta "ijin maksa saya di www.papanputih.com ,saya kutip satu poin ulasan beliau yang link-nya bisa pembaca klik nanti di bawah tulisan ini"

Sepakat tentang harus membangun Brand diri sendiri terutama kompetensi ini,jadikan diri kita ahli di hal-hal tertentu,Contoh,manfaat jika misalnya untuk rekan yang masih di bangku belajar dan masih muda usia,nanti suatu hari di masa depan,agar bukan kita yang akan mencari lowongan kerja tetapi lowongan pekerjaan akan mencari kita,lowongan menantikan seseorang atau sangat banyak ahli-ahli,lowongan kerja tidak mau mempekerjakan orang yang tanggung,serba tahu tetapi tidak mempunyai keahlian.

                                                                                      ***
Kutipan dari :www.papanputih.com:

1. COMPETENCE,

Apa itu kompetensi? kompetensi adalah kemampuan diri. Untuk membangun reputasi atau personal branding, kita harus :

  1. memiliki kemampuan khusus atau kompetensi dalam bidang tertentu yang harus kita kuasai dan
  2. mengembangkan kompetensi tersebut.
Jadi,

  1. Pilihlah bidang yang anda sukai, lalu tekunilah. Sebab jika tidak, jika kita ingin merengkuh semuanya, kita hanya akan menjadi sosok yang tahu banyak, tapi sedikit-sedikit alias dangal. Pilihlah hal yang anda sukai, seperti halnya penari, pelukis, penyanyi, juru masak (chef), keuangan, akunting, tukang sulap, atau bahkan jika profesi itu adalah sebagai penolong orang untuk pengurusan surat-surat seperti STNK, paspor/visa dll. Ingat, jika tak spesial, maka kita tak akan mudah diingat oleh siapapun. Jadilah orang yang khusus diantara yang umum, jadilah different/berbeda diantara yang lain yang seragam. Agar berbeda, harus profesional. Profesional berarti paham betul seluk beluk profesinya. Jadi artis sinetron, tak bisa akting, apa jadinya? ia akan jadi figuran selama-lamanya. Artinya, ia hanya kebagian peran jalan kluyar kluyur, hanya menjadi lfiguran/atar belakang saja. Apa kita mau seperti itu?
  2. Kita harus mengembangkan kompetensi. Bagaimana caranya? ya, melalui belajar dan belajar. Wah, habis dong uang dipakai sekolah teruuss? Belajar itu tidak selalu di dalam kelas, tidak selalu di sekolah. Apa yang kita dapat di sekolah hanyalah sedikit saja, sekuku hitam. Lantas dimana kita harus belajar? Ya, dimana saja, di kehidupan ini. Anda akan mengalami banyak hal dalam perjalanan hidup anda. Itu akan menjadi pengalaman yang tak ternilai. Hidup inilah kampus yang sebenarnya. Universitas yang sebenarnya adalah kehidupan itu sendiri. Maka masuklah ke dalam University of life, anda akan menjadi lebih kaya, lebih matang dan lebih profesional
Untuk lebih lanjut silahkan masuk klik di sini : Membangun Brand Diri Oleh:_Aridha Prasetya.

(komentar pribadi saya tentang ini akan ditulis di postingan berikut...)

Bisnis yang Bebas dari Hutang Part : II

Di tulisan yang lalu saya pernah mengulas walaupun hanya catatan ringan saja tentang mari mencoba merubah mindset dari bisnis yang selalu harus ada hutang menjadi bisnis yang bebas hutang.Terutama hutang dari mulai modal awal.

Secara global dan makro dalam bisnis yang lebih universal peniadaan hutang adalah mustahil,apalagi dalam sebuah permainan bisnis besar dan memang mindset pemainnya atau sistemnya sudah terbiasa dengan hutang,ditambah dengan niat awal memulai usahanya,tujuan utama berbisnisnya memegang peranan penting dalam gaya berhutang di usaha selanjutnya.

Perpanjang Paspor 3 Tahun di KBRI Riyadh Hanya 25 SAR

Memperpanjang paspor di KBRI Riyadh khusus untuk TKI yang berlaku selama tiga tahun,biayanya hanya 25 riyal Saudi,tambah 3 buah pas photo 4x6 sudah beres deh,namun waktunya sampai selesai rata-rata satu minggu atau 7 hari.

Meskipun di situs resminya ditulis akan selesai 3 hari proses hehe..molor 3 hari ya gan,hehe oke lah yang penting semuanya berjalan lurus itu sudah puas bagi kami gan.

Sabtu, 23 Juni 2012

Penipu Berkedok Koperasi atau Pengusaha

Selengkapnya di sini gan :Media Indonesia - Budaya Instan

Komentar Bernada:
Budaya ingin hasil instan telah merasuk ke mental sebagian saudara kita,dimana mereka ingin dengan lenggang kangkung tetapi tetap mempunyai untung,tidak pandang halal atau haram atau yang lebih berbahaya tidak lagi mempertimbangkan bahwa itu duitnya akan aman atau tidak aman.


Waduh,Banyak TKI Janda di Saudi Siap Dimadu

Benarkah ?

Pertanyaan itulah yang mungkin hadir di benak saudara ketika membaca judul ini,Benarkah ?,seperti biasa tidak semuanya begitu,namun pengalaman saya sering bergaul dengan komunitas mereka,ternyata tidak sedikit kaum wanita yang pernah gagal dalam perkawinannya karena pernah dikhianati suaminya,cenderung memilih suami lagi asal dapat.

Tentu saja banyak faktor penyebab semua itu,diantaranya rasa dendam dan kesepian serta menginginkan dengan segera ada figur suami di kehidupannya,jadi kurang peduli dengan apakah pria yang dipilihnya itu sudah beristeri atau tidak,karena secara ekonomi mereka merasa mampu membiayai diri sendiri bahkan "membeli lelaki",wah..?