Sabtu, 04 Agustus 2012

Cerita Mini Fiksi : Tersandera

Oleh: Aang Wierodjampang

Alkisah adalah seorang Kepala Desa,yang kalau dilihat dari gaya penampilannya begitu meyakinkan,ya misalnya dilihat dari asal pendidikannya lumayanlah lulusan SLTA ditambah dengan pendidikan-pendidikan nonformal serta kursus-kursus keahlian lainnya termasuk pelatihan semi militer hansip ,latihan pertahanan sipil gan,wah kabar terakhir beliau ini adalah peserta terpavorite dan lulus "dengan rengking satu" atau apa gitu istilahnya..wah..hebat pokoknya,waktu pelatihan semi milter tersebut.

Ditambah pula dengan berderetnya piagam serta sertifikat penataran-penataran dan pelatihan tetek bengek segala bidang,jadi secara kualitas pendidikan dan wawasan cukuplah,apalagi ini kan hanya untuk memimpin sebuah wilayah yang tidak sebesar kabupaten atau negara apalagi,ini hanyalah untuk kebutuhan seorang pemimpin tingkat desa.

Dari segi penampilan fisik tubuh wuih keren banget,kalau dalam lakon wayang layaklah dibilang atau disepertikan dan disejajarkan dengan tokoh Gatotkaca atau Arya Bima,badannya tegap,gagah,berperawakan termasuk tinggi kalau dibanding dengan pada umumnya warga desa yang dipimpinnya.

Karena kebanyakan para warganya terdiri dari orang-orang yang miskin,kurang gizi,kaum buruh kecil dan kaum rakyat biasa,mungkin ada satu dua yang PNS kelas bawah,sejauh ini tidak kelihatan atau tidak ketahuan ada warga desanya yang menjadi pejabat atau anggota dewan misalnya apalagi menjadi pengusaha berahsil,sejauh pantauan para wartawan bodrek di tingkat kecamatan sana bener-bener belum belum ada.

Dari segi silsilah dan keturunan,wah jangan tanya deh,beliau ini termasuk trah "ningrat' tingkat desa itu,uwak dan ayahnya dahulu terselang-seling beberapa periode pernah menguasai jagat perpolitikan desa itu,ditambah dengan keturunan dari pihak istrinyapun masih ada darah biru turunan" para tokoh dan pejabat' perangkat desa jaman dahulu,jadi secara babat,bibit,bebet,bobot bisa dikatakan mumpuni dan sempurna atau mendekati sempurna pigur dan profil  sang kepala Desa yang sudah dua periode ini menjabat.

Bisa terpilih dua periode,karena rakyat di desa tersebut sangat kagum dengan segala kinerja dan hasil kerjanya di periode pertama,terutama dengan banyaknya hasil-hasil pembangunan yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat desa tersebut.Terutama oleh para jompo dan yang berpura-pura jompo,yaitu mereka suka dikasih uang tunai,uang kontan langsung dirogoh dari sakunya Pak Lurah sendiri,malahan beberpa waktu pembagiannya suka banyak terjadi keributan karena ya,maklum orang butuh duit tunai jadi tidak sabar menunggu giliran dilempar uang kontan dari tangan beliau.

Dan sang Gatotkaca,sebutlah sebagai begitu untuk tidak menyinggung siapapun dan pihak manapun,saat itu melaju terus untuk ikut pemilihan Kades di berikutnya,ternyata suara rakyat masih mempercayainya,karena memang terutama warga desa yang dipelosok sono dan para warga wanita terutama para gadis dan janda-janda di desa tersebut,mereka sangat mengidolakan sekali dengan pigur pak Kades ini,selain gagah dan ganteng juga beliau pemimpin yang seperti gatotkaca.

***

Bersambung gan..! (maaf masih diedit),maaf saya keburu kerja gan..maklum blog pribadi ya beginilah gan..tidak ada jam kerja..maksih dah membaca..tunggu lanjutannya gan,Insya Allah.



0 comments: