Secara keimanan bagi umat Islam,ibadah Puasa adalah salah satu perintah Tuhan,yaitu Alloh Subhanahuwataala.
Dalam melaksanakannya tidak usah banyak teori dan bahas ini itu,hanya karena satu hal saja,yaitu murni karena Alloh.
Sudah selesai ..berpuasa sesuai syariat yang ditentukan Islam,beribadah puasa hanya semata-mata karena Alloh.
***
Lalu kenapa kita banyak mengupas dari berbagai sudut pandang ...?
Menurut hemat penulis,tidak ada salahnya kita semua menggali dan mempelajari hikmah-hikmah yang bisa kita ambil dari ritual puasa Ramadhan ini untuk menguatkan iman dan membuat ibadah kita lebih lillahitaala.
Misalnya,Puasa manfaat nya untuk kesehatan fisik kita....
Puasa bermanfaat untuk kesehatan mental kita....
Puasa untuk membuat spiritual kita memasuki llevel yang lebih tinggi,lebih baik dan lebih bijak...
Dan sebagainya diulas,dikaji,diperdalam dari berbagai sudut pandang,dari berbagai kajian ilmu lainnya.
Itu semua untuk menambah wawasan kita tentang ibadah,tentang syariat,tentang hakikat,tentang makrifat,ibadah puasa dan seterusnya.
Yang ujungnya nanti sampai kepada kesadaran bahwa ibadah ini hanya karena Lilahitaala.
Ibdah puasa ketika masih anak-anak,remaja,dewasa dan tua akan berbeda nilai dan hakikatnya jika orang itu berpikir.
Pada masa anak-anak motivasi puasa mungkin karena terbawa lingkungan keluarga,sekolah,pesantren,lingkungan bermain dan semacamnya
Pada masa anak-anak,berpuasa tertumpu kepada hal fisik saja,dimana ketika buka puasa bisa makan minum sebebasnya,dan ada aktivitas mengumpulkan makanan sore harinya
Momen berkumpul nakan sahur dan buka bersama,lalu tiba masa lebaran berbaju baru,saling kunjung mengunjungi,sowan dan sungkem ke orang tua,pamer pakaian baru di hari lebaran,kumpul bersama dengan makanan yang beraneka rupa...itu salah satu saat yang dirasa paling bahagia berpuasa bagi tingkat anak-anak.
Ketika sudah remaja,sudah mulai tahu bahwa puasa ramadhan itu suatu kewajiban bagi moslem.
Sebagian melaksanakan ibadahnya masih ada yang karena takut dimarahi orang tua,takut disepelekan masyarakat atau masih melakukan ibadahnya karena hal-hal bersifat duniawi.
Ketika Dewasa sudah mulai menyadari bahwa puasa adakah membawa manfaat lahir batin bagi dirinya,disamping sadar ibadah puasa adalah salah satu ciri sebagai umat muslim.
Ketika dewasa dan tua,sebagian sudah ada yang sampai memahami hakikat puasa ini.
Yaitu pasrah dan menyerahkan sepenuhnya diri dan jiwa ini kepada perintah Alloh.Tunduk dan taat beribadah semata hanya karena Alloh.
Pada level ini,ibadah dilakukan tidak karena hal lain lagi.
Pada level ini,beribadah Puasa dan yang lainnya hanya karena Alloh semata.
Wallahu alam.