Tampilkan postingan dengan label peluang usaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peluang usaha. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Agustus 2013

Setiap "Produk",Pasti Ada Segmen Pasarnya

Segmen pasar sebuah produk atau hasil karya dalam berbagai macam jenis dan bentuk,pasti akan selalu ada.Misalnya penggemar suara Anda bagi seorang penyanyi,pembeli produk barang buatan pabrik,penyuka tulisan di blog atau website,penggemar produk makanan Anda,penggemar dan pembaca buku karya Anda,penikmat dan pengamal teori dan presentasi motivasi Anda dan berbagai 'produk' barang atau jasa lainnya.Yakinlah bahwa segmennya pasti ada!Sesuai dengan produknya masing-masing.

Dalam lingkup kecil dan sempit misalnya,seseorang yang memproduksi makanan Bakwan atau Pisang Goreng,lalu dengan ulet dan rajin serta terus memproduksi dengan memperbaiki segala cara dan teknik serta meningkatkan kualitasnya,maka sudah pasti akan ada pembelinya.Akan ada segmen pasar terbentuk sesuai kelasnya.Yang jelas pasti akan ada yang menyukai dan membelinya.

Sebuah karya tulis,karya seni,atau karya apa saja sudah pasti akan ada penggemar dan 'pasarnya' masing-masing.Akan ada segmennya tersendiri.

Termasuk kegiatan ngeblog,saya sendiri dahulu pertama kali membuka blog ini adalah semata-mata hanya iseng saja,tujuan awal buka blog di blogspot.com pertama kali adalah untuk melampiaskan saja suka curat-coret yang sejak saya sibuk mencari nafkah tidak tersalurkan.

Pertama kali membuka blog ini,tidak ada yang mengunjungi blog ini sampai 10 atau 20 kunjungan per harinya,karena postingan saya masih sedikit dan memang baru sangat pemula sekali saya menulis di blog.Lalu seiring itu,saya tetap saja menulis,walau tulisannya belepotan,mungkin sangat buruk sekali kualitasnya,tidak menarik apalagi bagus,saya tidak berpikir sampai ke sana waktu itu.Sebagai pemula,saya postingkan saja apapun yang ada di kepala ini,dituangkan dalam tuts keyboard komputer dan langsung dipublikasikan.

Akhirnya karena banyak kata-kata yang masuk dan postingan semakin banyak,maka mungkin mulai terlacak oleh mesin pencari.Setelah itu ada 10 sampai 20 hit di statistik kunjungan yang membaca atau sekedar mengklik postingan di blog ini.

Dan saya terus saja 'berproduksi' membuat produk (tulisan,postingan,konten) apapun.Padahal waktu itu belum menemukan bentuk apa yang akan saya usung  untuk membuat thema blog ini.Saya posting saja,tidak terlalu berpikir apakah akan dibaca orang atau tidak.

Karena produk (konten) semakin banyak menurut ukuran saya yang bukan penulis,dengan diabaikan apakah berkualitas atau tidak,saya terus saja berproduksi,memposting tulisan.

Beberapa tahun kemudian,(ada proses di sini),Alhamdulillah,angka kunjungan ke blog ini berlipat berpuluh kali lipat dari sejak pertama kali dibuat.Sampai sekarang sudah ada sekitar 500-600 kunjungan (klik,hit) per hari,berdasarkan angka statistik blog di dashboard kami.

Artinya segmennya blog ini walau isinya menurut saya masih kurang berkualitas ternyata ada yang dengan setia selalu membaca dan membuka lamannya.Bahkan beberapa hari ini saya mendapat banyak email yang mengabarkan kunjungan perdananya mereka ke sini.(Untuk ini saya haturkan terima kasih banyak buat teman pembaca semua).

***
Mohon maaf ini berbagi info untuk para pemula saja,bukan mau menggurui Anda yang sudah lebih tahu,saya hanya berbagi saja,atau hanya menyegarkan kembali kebenaran tentang teori bahwa "tak usah ragu dan takut produk kita tak akan laku,jikalau sudah ada produknya'.

Makna pernyataan di atas bisa untuk semua bidang,apakah itu produksi untuk sebuah kegiatan usaha dagang,membuat konten dan ngeblog atau apapun.Menegaskan bahwa ayo semangat saja kta berproduksi apapun (yang baik-baik tentu saja),toh pasarnya nanti akan ada segmennya tersendiri bagi produk atau hasil yang kita buat atau kerjakan.

Setelah produk kita ada segmen pasarnya,lalu tugas selanjutnya adalah tinggal mencari ilmu tambahan lainya,agar bagaimana kita semua bisa mengembangkannya.Tentu saja ilmu mengembangkan dan bagaimana mengelola segmen itu agar menjadi besar dan saling memberi manfaat atau saling menguntungkan.Beberapa rekan pembaca pasti sudah menguasai ilmunya,atau bagi pemula bisa menemukan berbagai ilmu selanjutnya dari berbagai sumber yang lain.

Jadi,mari kita produktiflah dahulu,lalu nanti akan muncul dan hadir segmen pasar produk kita dengan sendirinya.Yaiyalah,setelah berproses tentu saja..!

Salam semangat,salam sukses.

Rabu, 19 Juni 2013

Dicari,Ilmu Sukses dengan Berhutang

Jika Anda melihat ada orang sukses dari hasil hutangan,tapi suksesnya sukses sejati,berhasil nyata bukan sukses semu atau berhasil di atas kepura-puraan,tentu kita patut acungi jempol dua ratus buah jempol ! Mengapa..? Karena orang itu,orang yang berhasil dan sukses mengelola hutang,berusaha atau berbisnis dari hutang,kemudian hutangnya lunas dan memperoleh keuntungan hingga sukses betulan,maka beliau adalah seorang ahli dan mumpuni ilmunya tentang mengelola hutang.

Anda atau kita sangat perlu mengejar beliau untuk menimba ilmunya.Karena sangat-sangat jarang orang yang ahli mengelola dan punya ilmu berhutang lalu kemudian sampai sukses dan akhirnya tidak punya hutang sepeserpun.Eits,jangan dulu dikejar sebelum memastkan diri guru yang akan kita kejar itu,apakah benar-benar enggak punya hutang...? Tidak semu,atau tidak bohong.Jangan-jangan guru yang menganjurkan teori hutang itu mereka hutangnya tutup lobang gali lobang...!

Sukses dengan hutang,apakah ada,apakah mungkin ? Menurut saya,mungkin saja ada yang bisa,bagi orang yang memang punya ilmu di bidang 'mengelola' hutang.Tetapi saya tidak melihat banyak orang yang punya ilmu bidang per"hutang'an ini.

Mungkin ada yang sukses dengan hutang ? Mungkin,misalnya kita simak perumpamaan sebagai berikut, ketika melihat sebuah Mobil,bagi yang tidak punya ilmu nyopir tentu akan bilang,tidak mungkin mobil itu maju atau akan sangat sulit sekali membuat mobil itu bermanfaat menuai untung.Karena apa ? Karena yang berpendapatnya adalah orang yang tidak punya "ilmu' menyetir mobil,orang yang tidak tahu ilmu mengendarai mobilnya.Bagi kalangan ini,tentu melihat mobil bisa bermanfaat dan menguntungkan akan sulit diterima,karena mereka 'bodoh' tidak bisa menyetir.

Meskipun misalnya,mereka mencoba mengendarai mobil dengan nekad,ada satu dua yang akhirnya sampai tujuan,tetapi kebanyakan,jika mobil dikendarai oleh yang bukan ahli mengendarai,99 persen mobilnya pasti akan nyungsep,celaka dan bahkan hancur.

Namun sebaliknya,bagi yang sudah punya ilmu mengendara dengan baik,melihat dan mengendarai mobil,enjoy dan enak-enak saja,bahkan bisa membuat mengendarai mobil bisa menguntungkan dan banyak bermanfaat.Mengendarai mobil selamat sampai tujuan.Karena kalangan ini memang sudah ahli dan tahu ilmunya mengendarai mobil.

Analogi di atas tadi,sama halnya dengan mobil diibaratkan Hutang.Jika seseorang sudah ahli dan punya ilmunya sukses dari modal hutangan,maka hutang tidak akan menjadi beban atau berat,tetapi malahan bisa mendorong sukses-sukses terus dalam usahanya,karena sudah menguasai seluk beluk dan ahli dalam mengelola hutang.Mohon dibedakan,yaitu yang dimaksud saya adalah,Ahli dalam mengelola hutang gan,bukan orang yang gemar berhutang ! Hehe.

Bagi yang sudah tahu ilmu mengelola hutang,sukses dari berhutang bisa saja terjadi,Dan itu bisa jadi kenyataan bukan hisapan jempol belaka.Atau bukan teori belaka.

Namun,nah ini yang ingin saya garisbawahi.Jika Anda atau kita belum ahli dan belum mumpuni atau belum matang dalam ilmu "mengelola' hutang.Jangan sekali-kali bersentuhan dengan Hutang! Karena jika tak tahu ilmunya dengan baik mengelola hutang,ketika Anda atau kita bersentuhan dengan HUTANG,maka alamat bangkrut dan celaka akan melanda orang yang tidak ahli mengelola hutang.

Bagi yang tidak ahli dan tak punya ilmu "mengelola' hutang,saya sarankan jauhi saja berhutang,Karena bahaya berhutang bagi yang awam akan sangat dahsyat dan ngeri.Bisa-bisa harga diri akan terkubur dan terjatuh ke jurang terdalam karena bangkrut atau karena celaka sebab hutang.

Sampai saat ini,saya belum menemukan seorang ahli "mengelola' hutang dengan baik.Kalau teori gemar berhutang sih banyak,tetapi teori dan ilmu mengelola hutang yang benar-benar hebat,yaitu dari asalnya berhutang,lalu dikelola kemudian sampai bersih tidak punya hutang sama sekali,tetapi bisnis jalan terus hasil untung dari jalan hutang diawalnya,hingga saat ini belum saya temukan guru 'mengelola'hutang seperti itu.

Kalau sekedar guru-guru teori gemar berhutang bahkan jor-joran berani berhutang sih banyak,tapi semuanya berakhir dengan 'hasil: tutup lobang gali lobang',ah itu mah bukan guru yang baik sodara.Saran saya jangan turuti guru 'nekad' macam itu mah,bikin anda jadi sengsara saja nantinya.

Jika belum mahir dan ahli dalam mengelola hutang,sebaiknya hindari usaha atau hidup dengan bergelimang hutang.Karena hutang jika berada di tangan yang awam,akan menjadi nyala api yang membakar seluruh ketenangan dan kebahagiaan hidup,bahka hutang jika ditangan yang bukan ahli mengelolanya bisa membuat dan mengantar ke jurang kehinaan dan kenistaan dalam hidup.

Kalau tak punya ilmu berhutang dalam usaha,lebih baik jauhi dan jangan berhutang sepeserpun saja gan...!Itu lebih sehat dan lebih baik bagi hidup kita.

Sabtu, 08 Juni 2013

Peluang Usaha:Modal Kecil ? Coba Waralaba Ala Kaki-5 Saja

Jenis lapak ala kaki lima yang sudah di-modernkan saat ini banyak ditawarkan orang.Termasuk dengan sistem waralaba.Besar modal pertama (uang)-nya bisa berjalan walau hanya mengantongi modal awal 10-20 jutaan saja.

Dalam paket macam ini,biasanya kita hanya harus menyediakan tempat dan mencari pegawai (karyawan) saja.Selebihnya sudah termasuk paket  pelatihan sampai seragam karyawan sudah termasuk kepada paket kerjasama ini.

Untuk yang mau bisnis sampingan secara real atau nyata,tawaran sejenis ini bisa dipertimbangkan,namun jangan lupa gan,sesuaikan jenis atau bentuk usahanya dengan situasi dan kondisi setempat.

Misalnya,tidak elok kalau kita membuka usaha kaki lima modern waralaba,buka kios es krim di pedesaan yang masih jarang penduduknya,atau membuka kios ikan bakar di pinggir restoran.atau membuka kios jagung bakar di tengah perkebunan misalnya.Sesuaikan dengan peluang di mana kita berminat buka usahanya.

Saya yakin Anda sudah tahu,strategi mulai buka usaha pertama adalah menjelajah dan bikinlah survei kecil-kecilan dahulu,melihat lubang dan titik-titik celah peluang sebelumnya,yang sesuai dengan waktu dan tempat serta kondisi kita.

Pemilihan karyawan juga sangat penting,pekerjakan karyawan yang memang sudah dikenal baik,atau pekerjakan saja kerabat handai taulan yang masih menganggur.

Dont forget pula,buat perjanjian atau dokumen kerjasana yang teliti,pasti,tegas,jelas dan tertulis,serta kalau bisa ,(sepertinya ini harus kalau zaman sekarang),cari rekanan yang mau membangun dulu kios usaha kita,lalu bayar nanti belakangan.

Karena banyak dan marak modus penipuan,lebih baik kita waspada dan bicara dulu,jika sudah 100 persen sarana usaha direalisasikan,dibangun dan dilaksanakan maka pembayaran baru boleh di-kontan.

Atau memakai sistem membayar termen sesuai progres pekerjaan membuat lapaknya,baru kita keluarkan uang tunai.

Banyak sekali saya kira jenis peluang usaha bekerjasama (waralaba) saat ini,terutama bagi yang mau membuka usaha sampingan,baik mau dilakukan langsung oleh diri sendiri,maupun Anda bertindak sebagai pengusaha-nya saja.Menjadi pengusaha waralaba kios kaki-5 modern,untuk menolong dan membantu (membuka lapangan kerja) bagi faimily atau kerabat yang masih nganggur dan sebagainya.

Selamat berkarya pembaca semua.Salam semangat.

Jumat, 19 April 2013

Peluang Usaha! Mengakuisisi Usaha yang Bangkrut atau Dijual

Akuisisi dalam arti yang sesungguhnya suka digunakan untuk istilah pengambilalihan kepemilikan atau aset perusahaan,biasanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang sudah besar.

Maksud di tulisan ini mencoba mencari peluang usaha dengan mengintip jenis usaha kecil dahulu untuk kita beli tempat atau jenis usahanya.Tidak usah yang besar-besar dululah,bagi yang masih berangkat dari kecil misalnya : cara membeli kios di pasar-pasar induk kepada pedagang yang bangkrut,terlilit hutang dan mau menjual tempat usahanya,adalah hal yang paling mungkin dilakukan saat ini.

Termasuk membeli sebuah warung atau toko di kampung yang pemiliknya mengalami kolap dan bangkrut dan mau menjualnya.Membeli dan meneruskan perusahaan lainnya jika dana dan keuangan kita memungkinkan.

Kali ini kita fokus ke bidang usaha kecil saja,misalnya Anda masih bingung mau buka usaha apa,maka persiapkanlah dulu uang di tempat aman (di rekening bank).Lalu bergaul dengan teman-teman atau komunitas usaha kecil,di pasar,di kampung,di pertokoan atau di jalanan.Dimana saja bagi yang percaya dengan situs-situs online,ya browsing dari internet juga tidak ada salahnya.

Mencari pengusaha atau pedagang yang mau menjual tempat usaha dan sekaligus jenis usahanya.Atau lebih fokus lagi,mencari yang mau menjual tempat usahanya saja deh,bisa berbentuk kios,rumah makan,lapak,atau toko bahkan tanah kavling misalnya.

Di setiap tempat atau kompleks pasti akan ada selalu pengusaha atau pedagang yang sedang membutuhkan uang karena berbagai masalah pribadinya.Akhirnya mereka akan menjual aset dan tempat usahanya.(Khusus untuk jenis usaha kecil).

Langkah pertama,pergilah setiap hari ke pasar-pasar,atau ke kompleks pertokoan,atau ke kerumunan padagang sekelas dan sekemampuan keuangan Anda.Cari informasi sekitar sana sambil "mengnvestigasi' siapa tahu ada yang mau menjual atau manggadaikan tempat usahanya.

Setelah dapat tempat usaha yag mau dijual,maka jangan lupa cek rechek surat-surat dan dokumen kepemilikan dan izin usahanya.Jangan lupa jika jadi bertransaksi membeli tempat dan usaha baru,libatkanlah pemerintahan setempat untuk meyakinkan dan membuktikan bahwa transaksi kita sah menurut hukum dan peraturan di lokasi usaha yang kita "akuisisi' itu.

Selamat mencari peluang usaha,dengan cara mengintip dan akhirnya membeli tempat usaha yang sudah berjalan tetapi mandeg dan dijual oleh pemilik lamanya.

Percayalah,di setiap lokasi akan ada yang mau menjual tempat usahanya,baik yang masih kecil maupun usaha yang sudah besar.Tergantung kesediaan anggaran keuangan Anda.

Kamis, 28 Maret 2013

Dilecehkan dan Dihina Orang? Tenang,Anggaplah Jamu Sehat nan Manjur

Jika bukan hinanya karena kita berbuat jahat,dan berada di jalur yang benar lalu ada yang menghina,menyepelekan,melecehkan,mencibir dan atau berbagai bentuk tidak menghargai kita,maka tak usahlah kita melawan dengan frontal melalui balasan dengan bentuk primitif yang sama.

Apalagi jika Anda seorang intelektual,seorang terpelajar atau seorang yang wawasan,umur,pengalaman,serta ilmu yang anda miliki lebih tinggi dari yang menghina Anda.Lebih baik,maaf saya bukan menggurui,lebih baik kita alihkan energi dan semua daya upaya kita kepada meraih prestasi dengan lebih semangat dan berpikir lebih luas,maju dan berselera tinggi.

Semua hinaan,pelecehan dan segala perbuatan jahat orang ke kita,mari jadikan sebagai suntikan obat yang ampuh untuk membuat kualitas diri kita semakin baik.

Contoh pada beberapa orang yang saya kenal betul zaman dahulunya pernah mendapatkan "jamu pahit' dari orang lain,lalu kemudian berhasil di masing-masing kelas dan bidangnya.

Sebuah kisah dari zaman sekitar tahun 1990an.

Sebut saja Tuan A,karena usahanya masih kecil dan menumpang di samping toko mertuanya,Tuan A kadang-kadang suka mendapat sindiran-sindiran halus bahkan sindiran nyata setiap hari dari mertuanya yang materialistis dan dipandang berperangai buruk saat itu.(belakangan sifat materialistis mertuanya malah merupakan suntikan yang bermanfaat bagi Tuan A).

Karena tinggal bersama dalam satu rumah,dan usahanya masih sangat kecil kadang merugi pula,Tuan A ekonomi keluarganya masih terus disubsidi mertua.Apa boleh buat Tuan A tekun saja membuka warung kecil atau tepatnya bukan warung tetapi lapak butut di samping toko mertuanya yang sudah agak besar.Meskipun ya begitulah,setiap saat Tuan A selalu mendapat sindiran dan cacian dengan kata-kata maupun sikap dari kedua mertuanya yang cerewetnya minta ampun.

Puncak kepedihan dan sekaligus sebagai jamu pahitnya Tuan A waktu itu,sampailah sudah ketika suatu waktu dagangannya berupa ikan-ikan asinan ditendang-tendang wadah atau tempat jualan oleh mertua laki-nya.Karena menurut kabar,usaha Tuan A berdagang asin itu tidak terlalu mendapat untung yang signifikan setelah berjalan hampir 4 tahun,terlebih resiko dapur Tuan A dan isterinya selalu dipasok oleh mertua.

Mungkin saking jengkel dan atau itu hanya ingin membuat "otak" menantunya menyala saja,Pak Mertua pagi itu memporakproandakan warung Tuan A sampai acak-acakan.Dan tentu saja Tuan A jadi sedih,mungkin juga menangis serta terlebih harga dirinya merasa direndahkan.

Beruntung ia waktu itu masih berjalan akal sehatnya.Lalu,Tuan A melawan mertuanya ? Atau berkelahi dan balik menendang toko mertuanya ? Atau ngajak berduel dan bertengkar adu otot kepada mertuanya? Oh,sungguh hebat sodara pembaca,Tuan A saat itu sama sekali tidak melawan secara fisik.

Menurut beliau,ketika berbincang beberapa tahun yang lalu dengan saya sekitar tahun 2000an,beliau Tuan A lalu otaknya menjadi menyala,ejekan dan hinaan mertuanya dijadikan sebagai suntikan penyadar diri selama ini,menjadikan energi yang dahsyat untuk merubah nasib.Bergolak semangat untuk merubah nasib sampai titik darah pengahabisan,begitu kalau boleh saya sedikit dramatisir kalimat semangat Tuan A waktu itu.

Singkat cerita,keluarlah Tuan A dengan baik-baik bersama isteri dari rumah mertuanya setelah pamit serta sungkeman,berniat untuk mandiri mengontrak rumah butut dan akan berusaha di tempat yang baru.

Lalu,setelah sekian tahun kemudian Tuan A berhasil menjadi seorang pengusaha (baca: bukan sebagai pedagang lagi tetapi sebagai pengusaha).Ya,menjadi pengusaha toko grosiran dan menguasai  beberapa buah pabrik padi,transportasi lokal,angkutan umum dan angkot serta menjadi saudagar gabah padi serta sayuran dan rempah-rempah di daerahnya.

Masih menurut beliau,itu adalah hikmah dari secara filosopis merubah "penghinaan" bapak mertuanya yang dahulu dijadikan sebagai obat jamu manjur walau pahit,untuk menyalakan otak bisnis dan semangat merubah nasib Tuan A.

Andai saja waktu itu ketika dihina mertua,Tuan A lalu membalas frontal ke mertuanya pasti akan berakibat buruk kepada diri dan keluarganya.Kemungkinan terbesar ia dan isterinya akan cerai dan mungkin akan terus jadi pecundang dan jadi orang miskin bulan-bulanan hinaan orang.

Tuan A,waktu itu merespon dan menyikapi "jamu pahit" hinaan dari mertuanya dengan akal sehat dan keceradasan mengendalikan emosi tingkat tinggi.

Kini Tuan A,sudah kaya raya,beberapa perusahaannya sudah dipegang dan diurus tidak konvensional lagi,sudah ada sentuhan manajemen perusahaan modern dari anak-anaknya yang bisa sekolah hasil dari usaha dan bisnis Tuan A selama ini.

Dan hubungan dengan mertuanya tidak membuat Tuan A sakit hati,padahal dulu pernah menendang wadah ikan dan menendang-nendang berantakan warung asin kecilnya,waktu masih miskin.

Tetapi tuan A malah sangat berterimakasih kepada mertuanya,bahwa dengan "cara mertuanya "itulah sebagai power terbesar untuk menjadikan ia menjadi seorang yang berhasil dan sukses dalam merubah nasibnya.Merubah nasib dari tadinya hanya punya usaha sangat kecil menjadi memiliki perusahaan keluarga yang cukup besar di daerahnya.Mungkin hartanya tidak akan habis dimakan tujuh turunan beliau.

Yang lebih membahagiakan Tuan A saat ini,adalah buah dari "pernah menelan pil pahit,jamu pahit' di masa lalunya,kini banyak bermanfaat bagi dirinya,anak-anak,keluarga,serta bisa membuka lapangan kerja bagi sekitar 50 orang pegawai yang bekerja di semua bidang usahanya.

50 orang pegawainya rata-rata menanggung biaya hidup 4 orang anggota keluarga,artinya Tuan A saat ini bisa menghidupi secara langsung setiap bulan lewat gaji para pegawainya,Bisa bermanfaat langsung kepada lebih dari 200 jiwa manusia lainnya.Belum biaya sanak keluarganya sendiri di rumah beserta pembantu dan sopir-sopir serta sodaranya yang pernah dibiayai sekolah oleh Tuan A.Padahal dulunya ia seorang yang miskin dan oleh mertua sendiripun dipandang sebagai sampah.

Tuan A yang dimaksud saat ini adalah sahabat saya yang sudah berhasil mengelola kecerdasan emosinya,menjadikan penghinaan sebagai obat dan vitamin ampuh untuk menjadi orang yang sukses.Menjadikan hinaan sebagai bahan penyala otak untuk merubah nasib dan membuktikan prestasi yang maha dahsyat hasilnya.

Segala hinaan telah membentuk pribadinya jadi seorang manusia tangguh,disiplin,tidak cengeng,dituntut untuk cerdas,otak menyala,jadi pintar dan sebagaianya.Tentu saja dalam ukuran masing-masing.

Mertuanya kini malah dihidupi oleh Tuan A,mertua yang sudah tua dijadikan sebagai "jimat' oleh Tuan A sebagai jalan lahiriah beliau meraih dan memperoleh semua keberhasilannya.

Cibiran,makian,iri dengki dan hinaan orang,jika kita selama ada di jalan yang benar dan lurus lalu dengan cerdas kita alihkan energi amarah ingin membalas secara frontalnya kepada semangat membuat banyak prestasi,hal ini akan menjadikan sebuah kekuatan sangat kuat untuk mendorong Anda meluncur ke ranah kesuksesan yang sebenarnya.

Semoga bermanfaat.Salam hangat.

Minggu, 17 Maret 2013

Ngintip Resep Sukses Jokowi dan Chairul Tanjung

Saat ini,siapa yang tak mengenal sosok Joko Widodo dan Chairul Tanjung.Jokowi,seorang pengusaha furnitur sukses sejak 1988,hingga kini jadi Gubernur DKI setelah sebelumnya memukau dan berprestasi sebagai Walikota Surakarta,Solo.

Chairul Tanjung adalah seorang yang sukses juga sebagai pengusaha,saat ini sebagai pemilik Bank Mega,Trans TV,Carefour dan Trans Studio.Keduanya sudah membuktikan keberhasilannya menjadi seorang pengusaha yang banyak bermanfaat bagi dirinya,keluarga dan orang banyak.

Dari berbagai sumber media massa saya sarikan inti resep sukses mereka,yang mudah-mudahan ada manfaatnya bagi sahabat pembaca di blog ini.

Hari ini Minggu,17 Maret 2013 mereka berbagi kisah suksesnya dalam Seminar Wirausaha di gedung Smesco,Jakarta.Tentu saja saya tidak menghadirinya gan,secara karena satu enggak diundang,keduanya jauh deh,saya kan masih di Riyadh,Sangudi Ngarabia,hehe..! Sekali lagi ini saya sarikan dari berbagai sumber media online yang menulis kegiatan tadi.

Seperti dikutip dari Viva news,Chairul Tanjung berkata,"Kalau mau jadi wirausaha Anda harus punya komitmen, dan mulai lah dari sesuatu yang bisa dikuasai,"

Selain itu inti tips sukses yang lainnya beliau menambahkan,bahwa intinya: seseorang yang mau berwirausaha terutama yang masih muda dan masih pemula,harus mampu menghadapi kerasnya kehidupan,karena di masa depan iklim usaha akan banyak tekanan luar biasa.Jadi,harus dipersiapkan mental dan fisik yang kuat.

"Kita harus kuat mental dan fisik,kedua tidak gampang menyerah dan itu terpacu pada diri saya," Katanya lagi.(dikutip dari :us.bisnis.news.viva.co.id./17/03)

***
Saya rasa yang perlu digarisbawahi adalah ,modal utama untuk sukses menjadi pengusaha atau walaupun hanya jadi sebagai pedagang,paling tidak harus mempertimbangkan hal-hal berikut :

1.Persiapkan mental yang kuat,kesehatan fisik yang prima,sehat serta bugar.Upayakan badan jangan sakit-sakitan.

2.Mulailah berusaha dari hal atau jenis yang sudah dikuasai.Serta memiliki mental yang kuat dan kepribadian yang Pantang Menyerah.Berani dan mau bangkit dan bangkit lagi serta belajar cepat dari semua pengalaman buruk di perjalanan awal berusaha.

3.Kesempatan untuk meraih sukses (sukses arti di sini adalah memperoleh materi,uang,harta yang baik) adalah hak setiap orang tidak pandang bulu,termasuk hak dari setiap orang yang asalnya dari keluarga dan keturunan miskin.

Setidaknya itulah yang saya tangkap dari berbagai sumber yang saya simak.Lalu beberapa tips dari Pak Jokowi juga sederhana saja tetapi sangat dimengerti dan mudah dicerna,serta tidak sukar untuk dilakukan jika ada kemauan.

Misalnya,Jokowi berbagi semangat bahwa,jangan terpaku dengan kurang modal lalu jadi patah semangat untuk membuka usaha (baca:jadi pengusaha),Pak Joko mengibaratkan dirinya,ketika pada langkah awal jadi pengusaha dahulu,yaitu dengan memaksimalkan waktu yang ia miliki.

Beliau berkata,ketika di tahun-tahun pertama usahanya berawal dari memasarkan produknya dari pintu ke pintu (saya menangkapnya berarti dari cara paling konvensional).Lalu memanfaatkan waktu dengan baik bahkan menambah jam kerja,dikatakan beliau di awal jadi pengusaha bekerja diibaratkan dari waktu Subuh ke hingga waktu subuh berikutnya.Kejar target dan tambah jam kerja.

Dari keduanya,bisa disimpulkan adalah bahwa semangat pantang menyerah,memelihara selalu dan menjaga kesehatan mental dan fisik,mampu serta berani menghadapi tantangan,lalu jangan ragu untuk memulai walau dengan teknis usaha awal dari cara paling konvensional dan skala kecil sekalipun.

Nanti seiring dengan kemajuan perusahaan,ya diiringi pula oleh kemampuan dan tambahan ilmu-ilmu manajemen dan ilmu lainnya untuk menambah kualitas "kewirausahaan" diri kita.

Dan tentu saja bukan hanya ulasan di atas saja ilmu sukes yang lainnya masih banyak.Termasuk mungkin ilmu dari Anda yang sedang membaca ini.

***

Tulisan ini,saya postingkan adalah catatan ringan untuk diri saya saja tadinya,agar menambah inspirasi dan semangat diri sendiri untuk tetap semangat dalam hidup ini.Mohon maaf jika ada kekeliruan,saya hanya berbagi cerita saja dengan Anda semua sahabat pembaca.

Dengan harapan semoga cerita saya membaca dan menyimak kegiatan-kegiatan dan informasi inspiratif dari sumber lain yang saya lakukan untuk semoga bermanfaat bagi Anda.Yang tentu saja Anda sudah lebih paham dan mengerti daripada saya sendiri.

Bila ada kesalahan maksud materi di atas,itu hanyalah semata kesalahan opini saya pribadi.Namun jika ada manfaat,semoga kebaikan selalu menyertai kita semua.Saya hanya berbagi informasi saja gan,ditambah dengan sedikit opini pribadi sesuai pengalaman saya.Terima kasih.

***
Disarikan dari berbagai sumber.


Sabtu, 16 Maret 2013

Nge-jreng Main Gitar,Kantor Tempo Diamuk Massa

Diberitakan sejumlah media nasional,malam tadi Kantor Koran Tempo diamuk massa.Meskipun tidak ada korban jiwa namun massa sempat merusak beberapa motor dan properti kantor.Ditulis oleh detik.com dan kompas.com,penyebab terjadinya peristiwa ini diduga berawal dari salah seorang pegawai Tempo,jrang-jreng main gitaran dan lalu terjadi cekcok salah paham dengan pemuda tetangga samping kantornya.

***
Terlepas dari apa penyebab dan motif penyerangan peristiwa tersebut,karena masih belum jelas .Menurut saya ada dua hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa di atas,melihatnya dari sisi hubungan sosial dan keamanan jika kita punya tempat usaha dimanapun lokasinya,yaitu :

1.Hargailah tetangga atau warga sekitar tempat usaha kita,main jrang-jreng bergitar ria apalagi berisik sampai mengganggu warga sekitar,akan memancing kekesalan tetangga dan warga.

2.Usahakan merekrut,mempekerjakan salah satu warga sekitar.Saya dulu pernah menulis,untuk membantu keamanan lokasi usaha,salah satunya adalah harus "mendapat' dukungan warga sekitar tempat usaha,terutama tokoh pemuda setempat (bahasa kasarnya,tokoh "preman" setempat).

Dengan ditambah langkah-langkah preventif lainnya mungkin akan lebih baik,tetapi kedua hal di atas bagi yang usahanya membutuhkan lokasi atau tempat,baik kecil atau besar menurut saya sangat penting demi keamanan dan ketertiban tempat usaha kita.

Menciptakan hubungan baik dengan warga dan lingkungan sekitar lokasi usaha,adalah syarat wajib jika ingin tempat usaha kita tidak terlalu rawan status keamanannya.Jadi menambah resiko dan anggaran memang ! Tetapi apalah boleh buat ? Daripada tempat usaha kita ujug-ujug bonyok,lebih baik pertimbangkan 2 hal di atas sebelum mendirikan tempat usaha di lokasi yang akan Anda pilih.

Selamat menjalin silaturahmi.

Kamis, 07 Maret 2013

Sewa Tempat di Pusat Belanja Ngetop dan Ramai

Dipersembahkan untuk pembaca yang masih belum atau sedang mencari peluang usaha.

Untuk memulai jadi pengusaha,pengalaman adalah hal terpenting dalam kemajuan usaha kecil kita.Menjadi pengusaha di bidang perdagangan eceran adalah salah satunya.

Jika kita mempunyai dan siap dengan modal serta ilmu yang banyak,tentu saja tinggal mencari jenis usaha dan buka saja langsung,bila perlu membangun sendiri tempat jualan atau dagang kita.

Memiliki atau membangun,membeli dan punya milik sendiri,HGU atau Hak Milik sendiri sebuah tempat usaha adalah awal penting dari seorang pedagang untuk maju menjadi seorang pengusaha.

Memperoleh tempat dagang atau usaha milik sendiri inilah yang saat ini sulit bagi yang hanya punya modal dengkul.

Berbagi informasi saja,syukur jika anda sudah mengetahuinya.Bagi yang belum mengetahui atau lupa dengan cara yang satu ini,maka saya ingatkan di postingan ini.Yaitu,jika belum mampu untuk membangun,membeli atau memiliki tempat usaha (baca: dagang) sendiri,jalan keluarnya kita bisa mencari cara menyewa teras atau lapak di sebuah tempat usaha atau tempat belanja tertentu yang sudah duluan ngetop dan ramai banyak pengunjung.(Ada kerumunan).

Kalau ibarat ngeblog,bagi blog yang masih baru bisa numpang "ngetop' dengan berkomentar di lapak yang sudah ramai dan besar.Nanti mesin pencari dan pembaca akan ikut mengenal blog kita.Karena di sana ada "kerumuanan",banyak pengunjung,pembaca atau banyak orang.

Begitupun dalam usaha dagang,mulailah kita menyewa lapak atau sebuah tempat teras atau halaman Toko orang lain yang sudah maju dan ramai,yang mereka sengaja banyak ditawarkan untuk kita "magang' di lokasi usahanya.

Cari saja peluang menyewa lapaknya di internet atau langsung menemui pemilik atau pihak manajemen toko yang sudah ramai dan besar.Kita tanya apakah ada lapak yang mau disewakan atau tidak,saya yakin zaman sekarang anda akan berhasil mendapatkannya.

Tentu saja aturan mainnya bisa anda rundingkan dan di follow up kemudian dengan pihak perusahaan atau pemilik tempat usahanya.


Bisa untuk menolong orang lain yang masih menganggur.

Nah lalu anda sebagai siapanya ? Sebagai apanya ?

Bagi yang pemula dan masih sedang berjuang atau masih modal dengkul, hehe...! Ya,bisa sebagai pemain utamanya,penunggu lapak anda langsung,atau jika anda sudah berstatus pengusaha ya sebagai pemilik modal saja,lalu mencari teman atau saudara yang dipercaya dan terlatih untuk menunggu lapaknya.

Cara ini bisa untuk menolong tetangga atau saudara atau siapapun yang masih menganggur,dengan dibekerjakan sebagai penunggu lapak yang kita sewa di teras atau toko orang lain.

Salam berbagi,terima kasih sudah membaca.

Sabtu, 02 Maret 2013

Usaha Kecil,Hati-hati dengan Sifat Tamak

Tamak disinyalir oleh para ahli bisnis bisa membahayakan perjalanan usaha seorang pengusaha kecil atau bahkan yang hanya baru berstatus pedagang sekalipun.Pembaca tahu sendirilah,definisi dan perbedaan antara apa itu pengusaha dan apa itu pedagang tentunya.

Biasanya ketika usaha kita sedang hoki dan beruntung,maka nafsu untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha jadi suka over dosis.Over semangat,terlalu menggebu dan bahkan sering tanpa perhitungan masak.Buka cabang dimana-mana,buka jenis usaha baru,membeli item yang serabutan dan sebagainya.Bahkan menumpuk Hutang dengan alasan menambah modal karena terlalu percaya diri,bahwa di usaha induk kita selalu beruntung.

Pengembangan usaha ya,tidak salah-salah amat,terutama bagi pelaku usaha masih kecil,tetapi saya sarankan,sesuai pengalaman maaf bukan menggurui lho gan ! Hehe,untuk tidak terlalu "tamak' dahululah.Kuasai nafsu "tamak dan serakah' dengan menguatkan dulu perusahaan yang sedang beuruntung tadi.Fokuslah terus dahulu di usaha utama kita sampai jadi perusahaan yang statusnya "sehat'.Perusahaan sehat.

Jika nanti terlalu cepat memperbanyak cabang,terlalu banyak biaya,waktu dan tenaga yang harus kita keluarkan dari keperluan energi usaha sebelumnya.Iya kalau mampu dan terkerjar semua target,tetapi kalau mogok karena terlalu banyak kerjaan dan tidak tuntas,konsentrasi yang buyar dan kelelahan ? Maka   bisa jadi,bukan usaha malah melebarkan sayap dan berkembang,tetapi bisa menyedot juga investasi di usaha pokok dan utama kita.

Sedikit bersabar dan perhitungkan dengan matang,jika mau membuka dan melebarkan sayap usaha baru bisnis kecil kita.Insya Allah,alon-alon asal kelakon,tetapi perhitungannya mantap.

Lha,saya sendiri belum bisa berhasil gan ? Yaitulah,dulu sekali saya pernah "tamak' ketika sedang merintis usaha kecil saya,dan ternyata bangkrut semuanya.Ha....dan sekarang bisa berbagi dengan anda.Semoga bermanfaat.

Jangan tamak (greedy) dulu,sabar dan terus melaju dengan mantap serta fokus di usaha utama saat ini,perlahan tapi pasti itu lebih baik,untuk memajukan dan mengembangkan usaha kecil kita.Nanti jika semua hal sudah matang dan mantap,baru kita bisa mengembangkan dan memperbanyak perusahaan kecil kitaDaripada grasa-grusu tanpa hitungan matang,akhirnya serakah dan kacau balau semua usaha kecil kita,akhirnya bangkrut sampai ke usaha pokok dan utama yang sedang berjalan.

Salam semangat berwiraswasta.

Kamis, 14 Februari 2013

Perlukah Konsultan atau Penasehat Pribadi ?

Sebagai makhluk sosial manusia atau kita sangat memerlukan peran serta dan bantuan orang lain,atau tepatnya pasti kita memerlukan bantuan dan teman pihak lain untuk bersama menapaki perjalanan di dunia ini.

Tidak terkecuali dalam masalah paling pribadi sekalipun,sebagai manusia biasa kita pasti perlu bantuan orang lain.Tidak akan ada manusia yang benar-benar bisa eksis di dunia tanpa ada bantuan selain dirinya.Tidak ada manusia yang mandiri seutuhnya.

Pun dalam hal menjadi diri sendiri,bahkan sejak awalpun mulai dari pembentukan sifat,karakter dan pribadi manusia adalah hasil dari bantuan dan pengaruh orang lain.Bantuan diluar diri individu baik disadari ataupun tidak disadari.

Masalah pribadi,setegar dan sekuat apapun,atau setinggi dan sepintar apapun ilmu seseorang tetap akan ada keterbatasan.Orang bijak selalu berkata bahwa orang yang sukses dan berhasil mengatasi masalah hidupnya,bukanlah melulu hasil jerih payah diri sendiri individunya,tetapi pasti ada peran yang mendukung dan membantu di selain dirinya,yaitu orang atau pihak lain.

***

Begitupun jika untuk memecah masalah pribadi,mencari solusi dari lilitan masalah pribadi atau keuarga,sangat jarang orang yang mampu hanya menyelesaikannya dengan diri sendiri.Pasti memerlukan bantuan orang lain,baik bantuan teknis atau non teknis.

Karena itu tidak ada salahnya jika kita sedang menghadapi atau suka banyak persolan dalam hidup, lalu mencari dan mempunyai seseorang atau lebih pihak lain untuk dijadikan sebagai posisi "konsultan pribadi" atau penasehat pribadi.

Konsultan pribadi yang formal tentu saja dipilih dari kalangan profesional di bidangnya,bisa dokter spesialis jiwa,bisa psikiater dan semacamnya.Termasuk yang tidak formal kita bisa mencari orang yang dinilai punya "chemistry' dengan kita untuk selalu enak dan memberi pencerahan kepada masalah yang kita selalu hadapi.

Maksud saya,tidak salah jika kita mencari dan punya seseorang,siapa saja,dari kalangan mana saja,yang kita anggap bisa membantu memberi pencerahan,memberi petunjuk-petujuk komplit memecah masalah pribadi kita.

Beberapa orang menggunakan orang tua atau mertuanya sebagai konsultan pribadinya,atau ada pula yang menjadikan konsultan pribadinya kakak kandung,adik kandung,kakek dan nenek mereka.Yang jelas biasanya orang yang secara umur lebih tua,pengalaman hidupnya sudah lebih banyak dan ilmu kehidupannya lebih tinggi,termasuk sifat dan kepribadiannya yang sudah lebih matang dan orang baik-baik,bisa "dituakan".

Tidak sedikit juga yang menjadikan konsultan paling pribadi mereka lebih percaya ke seseroang yang dianggap "mumpuni' atau seorang tokoh agama,seorang ulama,seorang kyai sepuh,seorang guru spiritual tertentu dan sebagainya.

Semuanya bisa kita pilih disesuaikan dengan kondisi pribadi masing-masing.Namun ketika kita sedang selalu dirundung masalah,dan tidak mampu dihadapi oleh diri sendiri,baik ketidakmampuan menghadapinya karena terbatas ruang atau waktu atau gerak fisik anda,bahkan sampai keterbatasan energi dan spiritual anda lemah dan tidak mampu,intinya menemui jalan buntu.

Maka,tidak disebut bukan orang mandiri atau orang cengeng jika akhirnya anda memakai jasa-jasa dan meminta bantuan ke para "konsultan pribadi "termaksud di atas.

Tidak ada orang yang sukses murni hasil dari jerih payah sendiri,tidak ada orang yang kuat sebagai "Superman' di dunia ini.Anda,saya dan kita semua pasti banyak keterbatasan,termasuk dalam menghadapi segala problema hidup.

Tidak salah dan tidak akan mengurangi jiwa mandiri anda,jika sedang menemui jalan buntu,lalu kita mencari seseorang untuk dimintai nasehat dan minta sarannya,bahkan sampai membantu ke masalah teknisnya.

Mencoba mencari "konsultan" atau "penasehat pribadi' kita.

Bisa kita datangi misalnya,orang tua kita,mertua kita,kakak dan adik kandung,Uwa atau paman kita,tante dan sepupu atau guru-guru ngaji dan sekolah.Atau para Kyai dan pemuka agama lainnya sesuai kepercayaan masing-masing dan siapa saja yang dinilai oleh anda seseorang yang dikira mampu memberi pencerahan kepada masalah diri kita.Atau pula datanglah ke konsultan profesional yang anda percayai,tentu sama lebih baik.

Ketika mau keluar dari masalah menemui jalan buntu,jangan terlalu sok "percaya diri' dan terbelenggu dengan keyakinan diri sendiri yang terlalu tinggi,dengan ngotot sampai berdarah-darah menyelesaikannya sendirian.

Saya rasa manusiawi kok kita butuh atau minta pertolongan dan bantuan orang lain.Coba misanya,lihat tukang cukur,mana bisa tukang cukur mencukur dengan hasil terbaik jika dia mencukur rambut kepalanya oleh ia sendiri bukan ? Untuk hasil lebih baik,tukang cukur mencukur rambutnya oleh orang lain gan.Kalaupun berhasil mencukur oleh sendiri rambutnya,maka hasilnya ya tidak tuntas bahkan bisa saja rambutnya menjadi lebih acak-acakan.

Tidak ada salahnya kita meminta bantuan dan nasehat ke orang lain jika menemui jalan buntu untuk memecah masalah.

Termasuk jika mau sukses juga,ada pepatah lama sebagai berikut :

"Dibalik kesuksesan seorang yang sukses itu pasti ada bantuan orang lain di belakang kesuksesannya,bahkan suka ada penasehat spiritual di belakang orang sukses" (pepatah lama).

Salam hangat.