Selasa, 26 Maret 2013

Inilah Sebagian Keluhan Turis Saudi Ketika Wisata Ke Indonesia

Turis atau wisatawan Saudi mengunjungi kawasan Asia tenggara yang terbanyak adalah mengunjungi Malaysia.Banyak sebabnya, selain Malaysia terus berpromosi di dalam negeri Saudi dari promosi iklan di media online lokal Saudi sampai iklan Internasional dan berbagai cara lalinnya.Tidak sedikit papan-papan iklan dengan megah dan besar tentang Malaysia terpampang di tempat-tempat strategis di berbagai kota di Saudi,terutama di Riyadh.

Kedua,konon pelayanan di Malaysia kepada turis lebih nyaman dibanding Indonesia dan sebab lain sebagainya.

Lalu saya iseng-iseng bertanya kesan dan pesan kepada tetangga saya warga Saudi asli yang pernah berkunjung ke tanah air.Ini tidak mewakili sebagai alasan paling utama mengapa mereka memilih pilihan kesatu Malaysia dibanding Indonesia,ulasan ini hanyalah salah satu dari sekian keluhan dan mengapa turis Saudi ke Indonesia lebih sedikit dibanding yang berkunjung ke Malaysia.

Menurut warga tetangga saya di Riyadh yang baru satu kali berkunjung dan tidak terlalu berminat lagi wisata ke sana adalah :

1.Banyaknya calo yang menawarkan kawin kontrak atau menawarkan sejumlah pelacur ketika sedang di hotel,bagi yang mata keranjang tidaklah masalah,tetapi bagi yang Saudi baik-baik dan membawa anak isteri serta keluarganya,hal ini menjadikan mereka merasa tidak nyaman dan dianggap meledek pribadi akhlak mereka.

Catatan : tidak semua pria Saudi yang berkunjung ke tanah air adalah untuk memacari wanita penghibur atau mau kawin kontrak,kebanyakan mereka mau melihat keunikan budaya.keindahan alam dan berwisata dengan sehat di Indonesia.

2.Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan selama di perjalanan dengan dalih untuk biaya pengawalan atau keamanan,bahkan sampai di villa mereka masih banyak yang meminta uang rokok atau uang makan atau uang tips.Transportasi dan jalan raya yang masih buruk.

3.Masih buruknya infrastruktur dan semacamnya,menjadikan kondisi yang tidak nyaman menikmati perjalanan,sejak dari Jakarta sudah macet ,jelek,banyak yang rusak dan terlalu lelah di jalan,jadi tidak banyak menikmati masa liburannya di tujuan,terlalu lelah dan cape di perjalanan.

4.Terlalu banyak biaya parkiran,hampir setiap berhenti harus selalu mengeluarkan uang parkir walau hanya untuk mengambil uang saja di ATM yang hanya 10 menit,ditagih bayar uang parkir tanpa karcis.

Sekali lagi,ulasan ini tidak mewakili sebagai alasan utama mengapa turis Saudi lebih memilih Malaysia daripada Indonesia untuk kegiatan tournya.

Hal remeh temeh di atas semoga ada manfaatnya saja untuk semua pihak.Agar ada perbaikan di kemudian hari.Karena turis adalah penghasil devisa juga serta nanti akan menjadi wakil promosi wisata negara kita dari mulut ke mulut yang efektif dan berlaku sepanjang masa,jika kesan mereka kepada negara kita membuat mereka senang.

Tidak menutup kemungkinan jika kesan baik yang didapat ketika mereka di tanah air,maka tahun liburan berikutnya akan mengajak serta teman,sanak saudaranya untuk berwisata  ke tanah air.Artinya devisa negara akan bertambah.

Dan tentu saja akan berlaku sebaliknya,jika kesan mereka pada waktu berkunjungnya kurang baik,maka berita jelek dan buruk pula yang akan disampaikan mereka ketika sudah tiba di negaranya.

Kenyataan yag membuktikan,bukan hanya iklan yang semu saja tentang keindahan yang ditawarkan.Iklan indah tetapi kenyataan tidak indah,malah akan membuat citra pengiklan sebagai pembohong.

Semoga Indonesia lebih baik dan lebih indah,bukan saja hanya indah di slogan dan iklan.

1 comments:

Cb ke lombok.ngk bakalan ada kata macet/pun yg namanya kawin kontrak.yg ada mrka mrasa puas,n pingin berlama lama tinggal.lombok is the best.