Kamis, 18 Agustus 2022

Ngintip Cara Nabung Pedagang Kuno tapi Kaya

Bagi yang sedang dan akan jadi pedagang,mengapa pedahuluan postingan ini saya sepesialkan bagi pelaku jual beli atau pedagang (baca:kecil)..? 


Karena,kita lagi diskusi tentang perjuangan si kecil.Bagi yang sudah maju dan besar apalagi sudah berubah jadi pengusaha dan bisnis,ah ini teori yang sudah lewat,tidak up to date dan kuno,konvensional...!

Mungkin bisa di skip,dilewati atau lanjut baca aja ya gan,secara ini tulisan ringan saja.Jangan terlalu tegang,santai tapi serius.

***
Bagi pengusaha kaya, teori nabung yang ini,mungkin diketawain dan dianggap sebagai cara nambah harta zaman megalitikum.Mungkin........?! Era batu tua...

Atau jangan-jangan masih dipakai juga cara kuno ini diantara tabungan onlen,digital,uang virtual,uang digital,uang elektronik,uang yang hanya memiliki angka-angka saja,tapi uang tunainya tak dia ikat dengan karet gelang di rumahnya.

Ternyata selain memiliki uang elektronik dan digital, mereka juga masih menyimpan bungkusan,koper duit,kotak fulus atau karung duit tunai juga.Orang kaya....segalanya bisa mungkin.

Mungkin punya tabungan digital,uang elektronik,juga berkarung-karung uang kontan.

Cara kuno nabung zaman baheula,para pedagang yang bahkan tidak lulus SD,tapi bisa kaya raya.

1.Celengan

Nyimpan fulusnya di Celengan,bisa celengan dari bahan keramik tanah liat,kotak kayu Cendana,ruas bambu yang dibolongi,bekas kaleng biskuit,ember plastik,gentong tanah liat tempat beras,bahkan sampai alas bawah kasur tempat tidur.

Mereka nabung uang logam dan uang kertas disatukan dan ditambah dengan rempah kering.

Rempah-rempah disertakan ke dalam Celengan karena secara mistis mereka percaya anti Tuyul,padahal sebenarnya menurut yang keluaran sekolahan rempah itu adalah pengawet agar rayap tidak masuk merusak bahan uang di celengan.

Mereka masukan uang dengan cabe kering,cengkih kering,daun lengkuas,Kunyit kering dan tidak jarang disertakan wafaq jimat dari guru spiritualnya bahkan ada yang dibungkus pakaian kain putih dan ditaburi kemenyan.

Beberapa orang kaya dahulu,Celengan uang dikeramatkan,tidak sembarang orang bisa menyentuhnya.Pada saat-saat tertentu mereka ritualkan dengan asap kemenyan.

Dikemudian hari ternyata asap kemenyan membuat khewan-khewan hama dan perusak lingkungan jadi menjauh dan bahkan ada yang mati,dengan begitu fisik uang dan celengan pun jadi berumur panjang tidak mudah rusak,karena terawat walau dengan cara seperti mistis.Sejatinya ada bahan kimia dan zat tertentu sebagai bahan pengawet fisik uang yang ditabung.

Guru-guru dan orang tua dahulu secara simbolis menggunakan bahasa mantra dan ritual untuk agar amanat baiknya membekas dan ditaati oleh murid atau anaknya.

Secara tidak sadar mereka berpesan bahwa uang adalah benda berharga,yang bisa menaikan atau menurunkan harga diri di hidupmu.Maka rawatlah dan genggam dengan baik,untuk digunakan tepat waktu,tepat sasaran dan tepat guna.

Orang kaya baheula tidak sembarangan waktu membuka celengan.Diyakini membuka celengan dengan perhitungan jam,detik,hari,weton dan saat baik,bulan baik atau tahun baik.Dan bertanya dulu kepada wong tua atau guru spiritualnya.

Tidak membuka celengan kalau bukan untuk membeli harta,tanah,rumah,kios,mobil (kuda),atau toko dan sebagainya.

Itulah sebagian cara nambah harta orang kaya zaman baheula.

Tentu ada nilai morilnya disini.Silahkan Anda cermati.
Penghargaan kepada uang bahkan untuk uang koin pun mereka kumpulkan dan menghormatinya karena memang uang adalah benda berharga.

2.Hemat cenderung Kikir
Banyak cerita tentang orang kaya yang kikir.Dari yang tingkat super kikir sampai yang agak kikir.Yang kikir ini apapun harus jadi duit,sampai helai daun cengkih di kebunnya tidak boleh diambil orang lain,mereka kumpulkan,dikeringkan dan dijual......!!!

Tapi ada juga yang kikirnya hanya sampai tingkat hemat.Yaitu hanya mengeluarkan uang dengan kepentingan yang benar-benar penting dan penuh perhitungan.

Tidak ada yang kaya sembrono dalam mengeluarkan uang.

3.Membeli tanah,sawah atau kebun.

Tahu sendiri kan,namnya harga tanah tidak ada yang turun dari waktu ke waktu.Dan tanah dijamin tidak akan hilang secara fisik materinya.

Demikian semoga bermnfaat,sekilas gaya hidup perjuangan orang kaya zaman dahulu,yang asalnya miskin jadi pedagang dan dapat untung lalu berkembang jadi pengusaha pada zaman modern kekinian.

Salam.

0 comments: