Kamis, 15 September 2022

Keluarga Muda:Perlu Cadangan Berlapis Pendapatan

Bernadaindo.

Keluarga muda yang ia sudah hadir anak satu,atau dua anak dengan masih balita dan yang sudah dewasa tentu pengeluaran rumah tangga berbeda.

Keluarga dengan jumlah anggota tidak lebih dari 5 orang secara beban termasuk masih ringan,walaupun relatif misalnya kalau dihubungkan dengan sumber pendapatan utama keluarga itu.

Jika sebuah keluarga tinggal di perkotaan dan di pedesaan juga akan berbeda,biasanya di pedesaan atau kampung biaya hidup tidak terlalu mahal dibanding keluarga yang yang tinggal di perkotaan.

Di kampung pada umumnya beberapa komoditi dan bahan makanan ada yang swasembada,mandiri tidak tergantung uang.Misalnya beras,sayur mayur,ikan,buah-buahan,gas untuk kompor terbantu tungku dan sebagainya,tidak harus selalu membeli ke toko atau pasar tetapi tercukupi dari hasil mengolah sendiri.

Beras dari sawah sendiri,sayur dan buah dari kebun sendiri,dan sebagainya banyak kebutuhan yang jika tidak punya uang pun mereka tetap bisa makan.

Berbeda dengan hidup di kota,aslinya banyak keluarga yang makan uang.Artinys jika tidak ada uang mereka pasti tidak bisa makan,jika tidak punya uang di kota mereka tidak makan buah atau sayur,di kota pada umumnya wajib memegang uang.

Tetapi pada dasarnya hidup di kota atau di desa sama saja membutuhkan sejumlah uang untuk memenuhi segala kebutuhan hidup.

Selain untuk kebutuhan rutin makan minum,keperluan sekolah,ongkos atau BBM untuk bekerja atau sekolah anak memerlukan uang yang harus ada sejumlah pengeluaran rutin itu.
Apalagi jika ditambah oleh pengeluaran yang tidak terduga,misalnya untuk biaya kerusakan motor,mobil,rumah,ada saudara yang hajatan,ada yang sakit,dan sebagainya.

Bersyukur kalau pendapatan keluarga berlebih untuk memenuhi kebutuhan itu.Dan setiap bulan ada tabungan sisa gaji yang tidak terpakai.
Tetapi jika pendapatan tidak menentu,pas-pasan,disinilah perlunya mencari penghasilan tambahan.

Penghasilan sebagai pendapatan sebuah rumah tangga wajib sifatnya.Untuk kelangsungan hidup dan keluarga memerlukan biaya,hal pokok untuk biaya tersebut adalah uang.

Untuk itulah seorang kepala keluarga harus mempunyai penghasilan yang tetap, sebagai pekerja atau wiraswasta sama saja usahakan pendapatan itu bersifat rutin atau bisa dihitung dalam periode tertentu.

Sebab ini wajib atau harus,jika tak ada biaya rumah tangga akan hancur,akan bangkrut.

Demikian mengapa seseorang yang mau menikah atau berumahtangga sebaiknya sang suami harus mempunyai pekerjaan tetap,atau usaha tetap,penghasilan yang jelas dan bersifat rutin.Bisa pendapatan rutin harian,mingguan,bulanan,musiman atau bahkan tahunan. 

Jika belum mampu menafkahi lebih baik menunda dulu sampai kondisi bisa mandiri dan berpenghasilan jelas dan tetap.

Walaupun sudah punya penghasilan tetap dengan pekerjaan pokok,untuk sebuah  rumah tangga perlu juga untuk mencari dan membuat sumber penghasilan tambahan selain dari sumber utama.

Mempunyai cadangan sumber pendapatan berlapis,karena jika mengandalkan satu sumber bisa saja sumber pokok ketika ada masalah, lantas rumah tangga tidak akan terguncang ekonominya.Kondisi keluarga tidak akan krisis tetapi tetap stabil karena ada sumber pendapatan berlapis yang kuat.

Jika suami terkena PHK atau menderita kerugian,masih ada penghasilan cadangan baik itu dari investasi yang telah ditanam,atau dari jenis usaha lain yang memang dijadikan usaha cadangan sejak awal 

Jadi,jika saat ini sudah memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap pun,alangkah lebih baik Anda memikirkan dan membuat sumber pendapatan cadangan lainnya,untuk jaga-jaga jika sumber pendapatan utama terkena masalah.

Jurus mengamankan keuangan keluarga seperti ini kita sebut sistem atau teknik cadangan keuangan keluarga berlapis.Yaitu strategi dimana ketika usaha utama gagal atau bermasalah,cadangan berikutnya yang berperan menyelamatkan keuangan kita.Dan syukur-syukur kalau pekerjaan utama tidak bermasalah,usaha cadangan tersebut bisa memberi asupan tambahan keuangan dan pasti membantu mempercepat Anda jadi keluarga yang mapan dan aman dari terjangan krisis keuangan di keluarga kita.

0 comments: