Minggu, 12 Mei 2013

Hidup dan Bermain dengan Tegas,Keras tapi Tidak Kasar

Sesuai rujukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,masing-masing tiga kata yang dimaksud dalam ulasan ini bisa berarti sebagai berikut :

Tegas : Tidak ragu-ragu,tandas sehingga sesuatu menjadi jelas tidak samar-samar,terang benderang dan pasti.

Keras  : Gigih,ngotot,sungguh-sungguh dalam usaha mencapainya,kuat tidak mudah rapuh semangatnya dan sportif.

Kasar  : bertingkah laku dan bersikap tidak lembut,cenderung berbuat curang,berkata dan bersikap tidak sopan,bernada caci maki dan mendekati dhalim jika dalam bersikap.Ingin mencelakai teman atau lawan mainnya.

***
Ilustrasi sederhana sebelum ke contoh "bermain' dalam kehidupan nyata.Ambil contoh dalam sebuah permainan pertandingan Sepak Bola.Team yang bermain dengan Keras dan mempunyai konsep " bermain' yang tegas,meskipun tidak selalu akan memenangkan skor terbanyak dan menang formalitas karena selisih gol misalnya,tetapi tetap akan dikenang penonton (massa) sebagai Tim yang ideal dan mendapat banyak simpati sejati.

Lebih jauh ke dalam diri timnya,dari mulai pemilik tim,kru,pengurus dan para pemain serta fans pendukungnya,akan mendapat kepuasan bathin,meskipun misalnya kalah secara perolehan skor.Apalagi jika selisih gol juga dimenangi mereka,dan bagi yang bermain suka mengedepankan prisip Keras (ngotot,sportif dan fair) disertai ketegasan kepada aturan main yang fair,tim seperti ini adalah tim yang sudah memiliki mental JUARA.Tidak heran seringkali garis hidup dan sejarah permainannya selalu jadi Tim Juara.Walaupun tidak selalu setiap periode jadi juara I.

Atau,meskipun tidak menjadi juara tetapi mental juara telah mereka raih sebelum sebuah pertandingan pinal dimulai.Bagi pemain atau tim yang sudah bermental juara dari sejak awal dengan prinsip utama bermain Keras dan Tegas tetapi tidak Kasar,meskipun thropy tidak teraih saat pertandingan grand pinal misalnya,tetap mereka mendapatkan kepuasan bathin yang tidak dapat dirasakan oleh para pemain dan tim yang suka bermain "Kasar".

***
Begitupun dalam 'bermain' di arena kehidupan,menanamkan prinsip utama bermain Keras dan Tegas dan menjauhi sifat-sifat yang Kasar (curang,dan sebagainya),meskipun tidak selalu sebagai juara I,namun kita akan selalu menjadi 'pemenang' sepanjang waktu,karena mental juara sudah terbiasa kita amalkan.Kepuasan menikmati hidup dan kehidupan akan lebih terasakan lebih dari sekedar jadi juara tetapi hasil dari perbuatan yang Kasar (buruk).

Hasil juara dari perbuatan kasar,secara publik hanya akan menghargai kita di depan hidung saja,atau sekedar acara seremonial belaka.Mereka mengelu-elukan dan mendukung kita yang suka bermain kasar,sebagai dukungan kedok saja karena mereka pendukung mempunyai kepentingan.

Dan bagi pemain yang suka bertanding Kasar,hukum alam menghukum dengan sendirinya,karena mental kasar,buruk,curang dan caci maki sudah mengakar di pribadi macam begitu,maka secara berangsur-angsur alam dan lingkungan akan "menghukumnya' banyak terjadi kakacauan dan perlahan juara palsunya akan memudar otomatis oleh alam dan waktu.

Secara sederhana jika pribadi dan kelompok yang suka bermain Kasar ketika sedang bertanding,maka kemungkinan besar suatu waktu akan KASAR pula kepada kawannya sendiri.Akan saling sikut dan saling ganjal dengan kawannya sendiri.Untuk kondisi yang lebih parah,tidak menutup kemungkinan kaum seperti ini (yang suka main kasar) akan musnah dan hancur dengan sendirinya,karena ulah rekan atau teman satu tim yang memang bermental suka main kasar dalam hidup dan hubungan sosialnya.

***
Seseorang yang Tegas,Keras ngotot dalam hidupnya dan menjauhi sifat-sifat dan mental bermain Kasar,mereka itulah adalah para pemenang sesungguhnya,walau tidak selalu harus jadi juara (terpublikasi sebagai pemenang),namun jiwa-jiwa mereka akan puas dan lingkungan akan mendukung serta simpati untuk melestarikan keberadaannya.

Hukum alam akan mengangkat kaum yang suka bermain fair,tegas dan keras ke dalam kedudukan yang baik dan suatu waktu menjadi juara dengan segala kehormatan.Sebaliknya yang suka bermain kasar,walau gampang menjadi "juara' karena dipaksakan dengan segala cara,walau dengan cara kasar,curang dan merendahkan pihak lain,tetapu "jadi juaranya' bagi yang punya sifat begini hanyalah juara palsu dan tidak akan lama.Karena sunatullah tidak menghendaki kaum yang curang dan kasar sebagai pemenang.

Tegas,Keras,Fair,Sportif bisa membuat diri kita jadi pemenang,walau tidak selalu harus jadi juara I,tindakan yang suka bermain Kasar,hanya akan mengantar kita kepada menjadi juara yang semu dan mendapat penghargaan pendukung munafik.Di depan mendukung tetapi di belakang mereka kadang akan " menendang " dengan kasar pula.

Pilih masuk tim mana sahabat...? Masuk tim yang suka bermain sportif,fair,tegas dan bergaya main keras (ngotot) ? Atau mau pilih tim yang suka bermain kasar tidak karu-karuan yang akhirnya hanya akan membuat permainan hidup ini akan selalu tegang,panik dan berkonflik ?

Artinya mau jadi pemain kehidupan seperti apakah kita ? Mau jadi pemain yang suka dan bergaya "Kasar",atau yang bermain dengan Keras,Tegas,dan sportif ?

Saya rasa Anda semua adalah rekan-rekan pembaca yang bijak...? Pasti akan tahu jawabannya masing-masing untuk memilih yang terbaik bagi "permainan ' kita sesungguhnya dalam hidup di dunia ini.Selamat siang.




0 comments: