Minggu, 10 Februari 2013

Penegakan Hukum Lemah ?

Karena diduga dilanda ketakutan yang berlebihan,atau memang iya sebenarnya ? Diberitakan karena takut diperkosa atau dirampok setelah dibawa mutar-mutar di angkot,seorang mahasiswi di Jakarta nekad melompat ke trotoar dari angkot dan meninggal dunia.Inalilahi wainailaihirajiuun.

Fenomena seperti ini sering terjadi,ketika penumpang angkutan umum di Jakarta sudah tidak merasa aman lagi.Seringnya terjadi peristiwa penodongan,perampokan,pemerkosaan dan sejumlah daftar kejahatan lain terjadi di angkutan umum.

Secara kasat mata banyak sebab khusus sesuai kejadian masing-masing peristiwa.Namun bila dilihat lebih jauh,termasuk ada akibat dari penegakkan hukum yang masih lemah di tanah air.Efek jera bagi para pelaku kejahatan kurang kuat,karena di banyak kasus pelaku kejahatan hanya dihukum ringan atau malah kasusnya mencair begitu saja setelah membayarkan sejumlah rupiah kepada oknum penegak hukum.

Efek jera dari hukuman akibat perbuatan jahat para penjahat tidak kuat dan kurang takut berurusan dengan hukum (baca: aparat hukum).

Belum lagi penyebab lintas sektoral,misalnya pengangguran di tingkat realitas yang masih banyak,kemiskinan yang marak baik yang miskin kentara maupun yang miskin tidak terlihat kasat mata.Sama dua hal ini,pengangguran dan kemiskinan menyumbang banyak kepada maraknya kejahatan kriminal di kita.

Pembangunan moral juga setali tiga uang dengan yang lainnya,masih lemah bahkan cenderung gagal.Lembaga-lembaga keyakinan dan agama banyak yang hanya dijadikan kedok saja oleh oknum-oknum yang bermain di ranahnya.Kedok keyakinan atau kedok agama hanya dijadikan tameng dan jalan untuk memuaskan beberpa pihak yang sejatinya hanya rakus dan haus kekuasaan dan harta.

Perilaku hedonis di kalangan kaum berkedok orang baik dan kedok keyakinan semakin banyak saja jumlahnya.Baik yang sudah terbuka kedoknya oleh rakyat maupun yang masih aman tersembunyi di balik kepalsuan dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat banyak.

Terlalu pelik dan banyak memang,tetapi jika semua elemen bangsa mau dan saya yakin bisa! Yakni,satu hal saja dahulu,yaitu penegakan hukum yang lurus dan benar,niscaya kejahatan akan setidak-tidaknya berkurang secara jumlah kasusnya,karena efek jera dari hukuman yang berat dan tegak serta tegas dari aparat dan seluruh perangkat hukumnya.

Setelah efek jera bagi penjahat hadir,kemungkinan kemanan dan ketertiban akan meningkat baik,dan rakyatpun bisa hidup tentram untuk melewatkan hidup bersama di tanah air dengan tidak terlalu banyak khawatir yang berlebihan.

Seandainya,penegakkan hukum yang sudah tegak dan baik,mungkin tidak akan terjadi korban meninggal seperti diberitakan media di Jakarta,karena diduga ketakutan berlebihan,khawatir dirinya akan dijahati di angkot,maka seorang mahasiswi meloncat keluar dari angkot yang sedang melaju.

Lalu gugur lah sang mahasiswi di usia muda dengan meninggal karena disebabkan akibat sistem hukum yang belum berlaku dan tegak dengan baik.

Lantas siapa yang bertanggungjawab dan yang salah...?

Ah,entahlah gan,saya bukan ahlinya untuk menjawab itu.Ini tulisan hanyalah opini seorang rakyat kecil yang mungkin tak akan didengar oleh siapapun.Tulisan ringan ini anggap saja sebagai tulisan ikut berduka dan belasungkawa saya kepada teman sebangsa setanah air korban masih kurang baiknya sebuah sistem.Wallahualam.

Terima kasih sudah membaca.Selamat sore semua.

0 comments: