Penipu memang banyak akalnya,tidak jelas motivasi mereka sehingga memilh jalan hidupnya menjadi seorang penipu atau bahkan penipuan terorganisir,penyakit dan fenomena penipuan ini menurut saya sama dengan masalah kemiskinan,pelacuran,pencurian dan penyakit sosial lainnya tidak akan musnah selama dunia ini ada.Sorry ini pendapat saya pribadi.
Paling seperti biasa hanya bisa dikurangi saja jumlah maupun frekuensinya,itupun tidak bisa dengan cara yang serba instan mesti dilakukan pemerintah dan masyarakat secara terus menerus dan melibatkan lintas sektoral berbagai bidang.
Yang harus kita jalani ialah hati-hatilah dan terus waspada,karena tindak kejahatan penipuan ini lebih licin dan halus daripada kejahatan pembunuhan atau perampokan,pera penipu bisa menjadi benalu ke berbagai macam profesi,macam bidang dan berbagai cara jalan lainnya.
Misalnya banyak deh,dukun palsu,polisi palsu,wartawan palsu,PNS palsu,dokter palsu,pilot palsu,sampai ke kyai palsu dan para pejabat palsu dll.
Waspada selalu karena sebagian mereka menggunakan juga ilmu gendam,hipnotis dan magic lainnya,sehingga korban seolah tidak sadar dengan tindakannya yang sudah kena pengaruh si penipu.
Waspada misalnya jika seseorang yang asing mengajak kerjasama sesuatu,bisnis tertentu dan sudah mulai berurusan dengan harus menyerahkan sejumlah uang atau barang milik kita,walaupun programnya sudah jelas di atas kertas dan pembicaraan tetapi alangkah lebih baik jika anda mengecek secara langsung apa yang ditawarkan asing tersebut melihat dengan nyata di lapangan oleh mata kepala sendiri.
Atau biasakanlah anda bertransaksi dengan prinsip jadul,yaitu jika ada barang ada uang,jika ada uang baru serahkan barang dengan nyata.
Curiga kepada rekanan yang belum kita kenal dekat adalah baik,tetapi bukan curiga yang berlebihan sehingga menimbulkan kekakuan dan keterbatasan komunikasi,maksudnya bukan curiga tetapi waspada dan hati-hati mempercayai seseorang yang belum kita kenal betul siapa jati dirinya.
Berdoa selalu kepada Tuhan agar diselamatkan dari segala marabahaya termasuk kejahatan dunia dan akhirat,juga disertai selalu mawas diri dan sadar diri serta waspada dalam setia tindakan bisnis kita sehari-hari.
Salam wasapada,selamat pagi.
Paling seperti biasa hanya bisa dikurangi saja jumlah maupun frekuensinya,itupun tidak bisa dengan cara yang serba instan mesti dilakukan pemerintah dan masyarakat secara terus menerus dan melibatkan lintas sektoral berbagai bidang.
Yang harus kita jalani ialah hati-hatilah dan terus waspada,karena tindak kejahatan penipuan ini lebih licin dan halus daripada kejahatan pembunuhan atau perampokan,pera penipu bisa menjadi benalu ke berbagai macam profesi,macam bidang dan berbagai cara jalan lainnya.
Misalnya banyak deh,dukun palsu,polisi palsu,wartawan palsu,PNS palsu,dokter palsu,pilot palsu,sampai ke kyai palsu dan para pejabat palsu dll.
Waspada selalu karena sebagian mereka menggunakan juga ilmu gendam,hipnotis dan magic lainnya,sehingga korban seolah tidak sadar dengan tindakannya yang sudah kena pengaruh si penipu.
Waspada misalnya jika seseorang yang asing mengajak kerjasama sesuatu,bisnis tertentu dan sudah mulai berurusan dengan harus menyerahkan sejumlah uang atau barang milik kita,walaupun programnya sudah jelas di atas kertas dan pembicaraan tetapi alangkah lebih baik jika anda mengecek secara langsung apa yang ditawarkan asing tersebut melihat dengan nyata di lapangan oleh mata kepala sendiri.
Atau biasakanlah anda bertransaksi dengan prinsip jadul,yaitu jika ada barang ada uang,jika ada uang baru serahkan barang dengan nyata.
Curiga kepada rekanan yang belum kita kenal dekat adalah baik,tetapi bukan curiga yang berlebihan sehingga menimbulkan kekakuan dan keterbatasan komunikasi,maksudnya bukan curiga tetapi waspada dan hati-hati mempercayai seseorang yang belum kita kenal betul siapa jati dirinya.
Berdoa selalu kepada Tuhan agar diselamatkan dari segala marabahaya termasuk kejahatan dunia dan akhirat,juga disertai selalu mawas diri dan sadar diri serta waspada dalam setia tindakan bisnis kita sehari-hari.
Salam wasapada,selamat pagi.
0 comments:
Posting Komentar