Jumat, 20 April 2012

Refleksi Diri

By : Aang Wierodjampang

Refleksi diri, sebuah usaha untuk mamahami keadaan sedang bagaimana dan sudah dimana  pencapaian diri didalam mengarungi hidup ini.

Bisa berarti juga berpikir tentang diri sendiri seolah-olah sedang bercermin untuk menemukan kembali jati diri.

Merenung..,

Merenungi diri  mencoba menggali lagi apa yang telah dilakukan pada masa lalu sebelum saat ini dan apa yang akan dilakukan di masa depan.

Mencoba mengevaluasi kembali  tentang segala kekurangan dan kelebihan melalui pantulan renungan tentang diri sendiri.
.
Pasti akan banyak pengertian,yang jelas mari bersama untuk merenungi kembali hakikat dan perjalanan hidup ini.

***

Mulai dengan melihat sikap dan tingkah laku kita,apakah selama ini tingkah dan laku kita sudah mendekati segala kebaikan atau malah selama ini hidup selalu bergelimang keburukan dan kebusukan..?

Apakah selama ini sifat dan sikap kita selalu membawa manfaat atau malah  selalu membawa mudharat,bagi diri sendiri ataupun untuk orang lain ?

Apakah selama ini kita sudah cukup sadar dengan segala kekurangan,kesalahan dan kelebihan diri ?

Dan sejumlah pertanyaan bijak lain, yang pada intinya untuk mencoba mengumpulkan bahan renungan demi merefleksikan diri kita sebagai cermin diri untuk perbaikan hidup selanjutnya.

Setelah dikumpulkan melalui perenungan yang sehat,aktual dan objektif disertai dengan sebuah penyadaran diri,bahwa apa yang direnungkan itu benar adanya.Maka akan timbul sebuah  kesadaran bahwa siapa diri kita yang sebenarnya.

Jika perenungan itu berhasil,maka efek yang terasa akan muncul  kesadaran tersendiri,kesadaran yang hanya akan bisa dirasakan oleh sendiri,sadar akan segala kekurangan dan kelebihan,sadar akan segala kesalahan yang telah diperbuat,sadar akan telah banyak kekeliruan yang telah dilakukan dan kesadaran-kesadaran yang lainnya.

Kesadaran yang benar-benar timbul dari hati nurani terdalam atau suka disebut Ikhlas.

Yakni keihklasan yang tidak timbul oleh tekanan atau paksaan pihak lain,kesadaran untuk merubah dan memperbaiki diri yang timbul dari  hati dan pikiran jernih diri pribadi.

Selanjutnya akan muncul pula sebuah kesadaran untuk memperbaiki apa yang kurang dan mempertahankan atau bila mungkin meningkatkan segala kebaikan pada masa yang lalu.

Secara umum ukuran untuk menakar keberhasilan hidup kita,salah satunya dengan mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri :

Sudah sejauh mana,sebanyak apa,diri kita sudah menebar manfaat bagi  sendiri,bagi keluarga ,dan bagi sebanyak-banyaknya sesama ?

Jika jawaban sejujurnya sudah banyak bermanfaat bagi diri sendiri,bagi keluarga,dan bagi sesama,maka artinya hidup kita sudah mendekati berhasil.

Dengan diri banyak bermanfaat artinya diri kita barokah,Insya Allah akan tercapai sebuah kondisi keselamatan,ketenangan ,ketentraman, dan kebahagiaan serta berbagai kebaikan-kebaikan dan keberkahan lainnya.

Sebenarnya itulah tujuan hidup kita di dunia ini.Hidup yang tenang,damai,bermanfaat dan bahagia sesuai dengan ukuran masing-masing takdir dirinya.

Perenungan yang menghasilkan keadaan yang lebih baik dan menyadari siapa diri kita , inilah tujuan sebuah perenungan kembali,sebagai pantulan hikmah dari segala penyadaran diri, refleksi diri.

Wallahualam.
                                                                                          ***
(AWD/2012).
Ilustrasi :shutterstock

0 comments: