Jumat, 30 Maret 2012

Antara Doa dan Usaha

Oleh :Aang WD


Berdoa yang dimaksud disini yaitu memohon sesuatu kepada sang Pencipta yang diyakininya,sebagai Sang Maha Penentu segala sesuatu.Yaitu Tuhan Yang Maha Esa.


Usaha bermakna sebagai segala aktivitas manusia untuk memenuhi segala hajat hidupnya.Dan hajat hidup manusia berbagai macam tidak terhitung dan malah tidak terhingga.

Dalam hajat hidup sehari-hari dalam kepentingan diri kita,semua hal sebagai manusia beriman dan ber Tuhan,kita yakin bahwa segala hal apapun tak terlepas dari sebuah suratan Takdir yang telah ditetapkan Tuhan.Manusia hanya bisa berusaha Tuhanlah yang menentukan.

Dalam perkembangannya banyak yang membagi-bagi lagi tentang jenis takdir yang sebagai hanya hak Tuhan saja,dan ada juga jenis yang bisa diusahakan oleh manusia yaitu Nasib.

Perbedaan antara Nasib dan Takdir,sangat tipis sehingga perlu pemaparan dan penjelasan lebih detil dan mendalam.

Saya tentu saja bukan ahlinya dalam hal ini,tetapi mencoba mengangkat hal-hal yang biasa sehari-hari kita temukan saja.Silahkan anda mencari literatur dan sumber lain tentang hal Nasib dan Takdir di media lain atau bertemu dengan orang yang ahlinya.Orang ahli dan orang yang benar tidak sesat.

Contoh kemiskinan,kemiskinan adalah Nasib,yakni bisa dirubah oleh manusia (makhluk) dengan usaha dan doa,tetapi masalah rijkinya hanya Tuhan yang menentukan.

Nah,,akan panjang deh bicara itu..belum saatnya dan  saya rasa dikupas disini,karena alasannya satu saya bukan ahli dan pakar dibidang ini,kedua ya kalau terlalu serius bosen deh...hehe..!termasuk pasti banyak mengundang polemik karena argumentasi saya pasti kacau balau..,karena saya tak tahu banyak tentang ini.

Antara Doa dan Usaha

Doa dan usaha harus dijalankan keduanya,ada ungkapan berbilang bahwa jika hanya doa tanpa disertai usaha itu hanya khayalan saja,dan jika usaha tanpa disertai doa itu suatu kesombongan.

Berkhayal dan sombong akan mberakibat pada kehancuran dan tak akan menghasilkan apapun di ujung perjuangannya.

Misalnya hari ini kita punya keinginan bahwa besok mau membeli baju baru,keinginan membeli baju baru besok hari adalah tujuan kita?,tercapai apa tidak bahwa hari besok kita akan terbeli baju baru itu ?,nah inilah takdir Tuhan yang menentukan.

Namun hari ini ketika ada tujuan hadir di kepala kita,ingin beli baju baru besok,ada dua hal yang harus dilakukan agar tercapai maksud itu.dialah Doa dan Usaha.

Hari ini kita berdoa,Ya Tuhan selamatkanlah saya,panjangkanlah umur saya,sehatkanlah tubuh hamba-Mu minimal sampai besok hari,lalu berilah saya ijin untuk membeli baju besok,berilah kami ridlo-Mu untuk membeli baju baru besok hari.Amin..!

Lalu dengan terus berdoa begitu diam di kamar tak berusaha, akan terbeli itu baju baru keesokan harinya.saya jamin tak akan terbeli,karena apa karena tak ada usaha bertindak dari tubuh anda untuk meraih harapan yang di serukan dalam doa kita itu.(diam di kamar berdoa terus).

Alaminya,normalnya,seharusnya,berdoalah seperti misalnya bunyi doa di atas tadi,lalu tubuh kita pun bergerak,beraksi,berusaha,berkativitas,dengan menghitung uang yang ada,menyisihkan anggaran uangnya,persiapkan kondisi tubuh agar sehat agar besok hari bisa pergi ke Toko,lalu pergilah anda ke toko besok harinya dengan diawali doa di awal langkahnya supaya selamat di perjalanan,supaya lancar di semua hal.

Yang ini pasti sembilan puluh sembilam persen keinginan kita akan tercapai.Karena Doa dan Usaha dilakukan bersama.Kecuali Takdir yang digariskan Tuhan berlainan,misalnya belum diijinkan mendapatkannya hari ini.

Logis masuk akal,dan tidak bertentangan dengan nilai ketauhidan,keimanan anda karena dibalik usaha kerja tubuh dan jiwa kita ada kesadaran keimanan yang menggantungkan segala daya upaya kepada suatu Maha Kekuatan yang Sangat Maha Besar yaitu kekuatan Tuhan,ijin dan ridlo Tuhan melalui doa permohonan kita di sela-sela aktivitas usaha kita.

Hal ini Usaha dan Doa hanya berlaku bagi kita yang beriman yang ber-Tuhan tetapi kalau untuk hanya tujuan utamanya sebuah hasil materi saja,yang tidak ber-Tuhan saja pasti akan berhasil jika usaha mereka lakukan,contohnya yang atheis (tidak bertuhan) nyatanya hajat hidup materi mereka tercapai saja sesuai dengan tingkat kebutuhannya dan sesuai hasil usaha mereka,tetapi bagi yang beriman punya prinsip lain dari penganut atheisme,yaitu termasuk perhitungan juga berkah atau tidak berkah nanti di ujung pencapaiannya.

Mengenai berkah atau tidak berkah sesuatu yang didapat dari hasil usaha  dan doa  kita...(ah seperti biasa dibahas di judul lain lagi aja deh...hehe..).Biar tulisan ini tak terlau njelimet-met..!

Sempurnakan ikhitiar kita dengan Usaha dan Doa !,demikian pepatah orang-orang bijak menyatakan.Usaha tanpa doa adalah sebuah kesombongan atau takabbur,dan bila hanya Doa terus,berdoa terus menerus tetapi tidak dengan aktivitas usaha itu hanya berkhayal saja,dan khayalan yang terlalu tinggi tanpa disertai usaha kongkrit dan nyata biasanya hanya akan melahirkan manusa-manusia yang terganggu jiwanya,banyak berhalusinasi,banyak melamun,terlalu panjang angan-angan dan biasanya akan berakhir dengan menjadi orang yang seperti tidak waras (maaf Gila) atau malah bila terlalu banyak melamun dan hanya berdoa saja tanpa usaha,syetan akan mudah masuk ke jiwa seseorang yang begitu.
Wallahualam bisawab.

Seimbangkan deh antara Doa dan Usaha kita.Selamat aktivitas semua.Salam.

By.Aang Wierodjampang

0 comments: