Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari,dua hal ini yaitu Teori dan Praktek menjadi hal yang sangat penting untuk dicermati kembali.
Saya pernah membaca sebuah tag line blog punya teman,maaf lupa alamat webnya,disana ditulis seperti ini :"Teori tanpa praktek salahnya paling hanya satu kali,tetapi kalau Praktek tanpa Teori salahnya akan berkali-kali".
Untuk dalam kondisi teknis tertentu saya sepakat,misalnya ketika saya dahulu ingin bisa memperbaiki Televisi.Karena saya tidak belajar elektronika di pendidikan formal,otodidak jadinya langsung dengan praktek,kutak-katik Televisi atau Tape Recorder di rumah,padahal televisi dalam keadaan baik hehe.
Ketika itu langsung saya bongkar TV nya dan coba mencoba,kutak-katik,colok sana colok sini,bahkan sesekali dipukul-pukul PCB atau komponen di dalamnya,(karena saya tidak menguasai dulu teori elektroniknya).
Apa hasilnya..?,hehe....?..malu..,hasilnya TV bukan malah lebih baik,tetapi hancur,hangus..!,banyak komponen rusak dan terbakar.
Begitupun Radio,atau Tape tetangga atau saudara saya yang lain ketika saya dengan "sok tahu' meminta datang saja ke saya kalau peralatan elektronik mereka rusak.
Dan tentu saja hasilnya saya banyak diomelin mereka hehe,karena TV atau Radio mereka yang diperbaiki saya lama sekali waktunya (nginap di kamar saya),jelas lama wong saya pakai cara coba mencoba hehe..,dan hasilnya sembilan puluh persen menjadi.... rusak.
Tidak jarang saya malah membeli yang baru untuk menggantinya.Rugi dua kali jadinya,mahal biaya,tidak efisien waktu serta tidak efektif segalanya.Otodidak ya begitulah salah satu resikonya.
Itulah Praktek tanpa menguasai Teori dahulu,meskipun akhirnya saya jadi sedikit bisa,namun " sudah terlalu banyak makan korban" (banyak TV,Radio,Tape yang rusak),dan keahlian yang saya peroleh tidak sempurna,tidak jadi duit, setengah matang.
Karena saya tidak terdidik dan terlatih atau tidak sekolah di bidang elektro sebelumnya.Untuk adik-adik mahasiswa yang saat ini sedang kuliah,bersyukurlah kalian mempunyai kesempatan untuk menjadi manusia berkualitas,jangan sia-siakan kesempatan itu,lebih semangat dan giat belajar dan belajar.
Buat adik-adik pelajar,waktu tidak akan ada yang kembali,kesempatan tidak akan datang kedua kali dengan kondisi yang sama.Jika engkau saat ini masih muda,biaya ada,kesempatan ada,manfaatkanlah waktu mudamu sebaik-baiknya kepada hal yang bermanfaat dan menambah ilmu.
Jika lalai di masa muda,niscaya akan menderita di masa Tua,kalimat ini sangat benar dan nyata.
***
Teori (baca,arti di sini-segala ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan formal atau non formal),adalah sangat perlu,Teori (ilmu pengetahuan) di bidang apapun termasuk hal-hal kecil jika ada kesempatan maka teruslah belajar,tidak akaan rugi kita menjadi banyak tahu dan penuh ilmu.
Seperti kata teman blogger saya di tag line web sitenya menulis,Teori tanpa praktek salahnya satu kali,tetapi praktek tanpa teori salahnya akan berkali-kali.
Salam.
Saya pernah membaca sebuah tag line blog punya teman,maaf lupa alamat webnya,disana ditulis seperti ini :"Teori tanpa praktek salahnya paling hanya satu kali,tetapi kalau Praktek tanpa Teori salahnya akan berkali-kali".
Untuk dalam kondisi teknis tertentu saya sepakat,misalnya ketika saya dahulu ingin bisa memperbaiki Televisi.Karena saya tidak belajar elektronika di pendidikan formal,otodidak jadinya langsung dengan praktek,kutak-katik Televisi atau Tape Recorder di rumah,padahal televisi dalam keadaan baik hehe.
Ketika itu langsung saya bongkar TV nya dan coba mencoba,kutak-katik,colok sana colok sini,bahkan sesekali dipukul-pukul PCB atau komponen di dalamnya,(karena saya tidak menguasai dulu teori elektroniknya).
Apa hasilnya..?,hehe....?..malu..,hasilnya TV bukan malah lebih baik,tetapi hancur,hangus..!,banyak komponen rusak dan terbakar.
Begitupun Radio,atau Tape tetangga atau saudara saya yang lain ketika saya dengan "sok tahu' meminta datang saja ke saya kalau peralatan elektronik mereka rusak.
Dan tentu saja hasilnya saya banyak diomelin mereka hehe,karena TV atau Radio mereka yang diperbaiki saya lama sekali waktunya (nginap di kamar saya),jelas lama wong saya pakai cara coba mencoba hehe..,dan hasilnya sembilan puluh persen menjadi.... rusak.
Tidak jarang saya malah membeli yang baru untuk menggantinya.Rugi dua kali jadinya,mahal biaya,tidak efisien waktu serta tidak efektif segalanya.Otodidak ya begitulah salah satu resikonya.
Itulah Praktek tanpa menguasai Teori dahulu,meskipun akhirnya saya jadi sedikit bisa,namun " sudah terlalu banyak makan korban" (banyak TV,Radio,Tape yang rusak),dan keahlian yang saya peroleh tidak sempurna,tidak jadi duit, setengah matang.
Karena saya tidak terdidik dan terlatih atau tidak sekolah di bidang elektro sebelumnya.Untuk adik-adik mahasiswa yang saat ini sedang kuliah,bersyukurlah kalian mempunyai kesempatan untuk menjadi manusia berkualitas,jangan sia-siakan kesempatan itu,lebih semangat dan giat belajar dan belajar.
Buat adik-adik pelajar,waktu tidak akan ada yang kembali,kesempatan tidak akan datang kedua kali dengan kondisi yang sama.Jika engkau saat ini masih muda,biaya ada,kesempatan ada,manfaatkanlah waktu mudamu sebaik-baiknya kepada hal yang bermanfaat dan menambah ilmu.
Jika lalai di masa muda,niscaya akan menderita di masa Tua,kalimat ini sangat benar dan nyata.
***
Teori (baca,arti di sini-segala ilmu pengetahuan yang didapat dari pendidikan formal atau non formal),adalah sangat perlu,Teori (ilmu pengetahuan) di bidang apapun termasuk hal-hal kecil jika ada kesempatan maka teruslah belajar,tidak akaan rugi kita menjadi banyak tahu dan penuh ilmu.
Seperti kata teman blogger saya di tag line web sitenya menulis,Teori tanpa praktek salahnya satu kali,tetapi praktek tanpa teori salahnya akan berkali-kali.
Salam.
0 comments:
Posting Komentar